Share This Article
Saat curiga anak mengalami kenaikan suhu tubuh alias demam, Moms biasanya akan menggunakan termometer. Meskipun tampaknya mudah, tapi penggunaannya masih sering keliru.
Hal ini bisa berdampak pada keakuratan hasil ukur suhu yang ditampilkan lho, Moms. Yuk simak cara menggunakan termometer yang benar!
Jenis-jenis termometer
Para orang tua sangat disarankan untuk mengukur suhu tubuh anak dengan termometer. Jika anak merasa hangat atau terlihat tidak bersemangat, mungkin inilah saatnya untuk mengukur suhu tubuh mereka.
Termometer mungkin terdengar cukup sederhana, tetapi jika Moms baru mengenalnya mungkin akan timbul beberapa pertanyaan. Salah satunya bagaimana cara memilih jenis termometer yang tepat untuk anak?
1. Termometer digital
Melansir penjelasan dari Kids Health, termometer digital memberikan pembacaan suhu tubuh tercepat dan akurat. Termometer digital digunakan untuk metode pengukuran suhu berikut:
- Rektal (di bagian anus), yaitu metode paling akurat untuk anak di bawah 3 tahun
- Di bagian mulut, yaitu metode paling baik untuk anak-anak berusia 4-5 tahun atau lebih
- Di ketiak, perlu diketahui bahwa ini adalah metode termometer digital yang paling tidak akurat, tetapi bagus untuk pemeriksaan pada tahap awal
2. Termometer arteri temporal
Termometer jenis ini untuk mengukur gelombang panas di sisi dahi dan dapat digunakan pada bayi yang berusia 3 bulan ke atas.
3. Termometer telinga elektronik (timpani)
Termometer untuk mengukur gelombang panas dari gendang telinga dan dapat digunakan pada bayi berusia 6 bulan ke atas.
Selain itu ada juga beberapa termometer yang tidak direkomendasikan untuk digunakan untuk mengukur suhu tubuh anak. Alasannya karena jenis termometer ini kurang akurat.
- Termometer strip plastik
- Termometer dot
- Aplikasi suhu di ponsel
- Termometer merkuri kaca dulunya umum digunakan, tetapi saat ini tidak boleh digunakan karena kemungkinan paparan merkuri, racun lingkungan
Tips untuk mengukur suhu tubuh anak berdasarkan usia
Melansir penjelasan dari Kids Health, ada beberapa tips yang bisa para orang tua lakukan untuk mengukur suhu tubuh anak dengan benar berdasarkan usia.Â
Nyalakan termometer digital dan reset kembali ke suhu awal. Termometer digital biasanya memiliki probe plastik dan fleksibel dengan sensor suhu di ujungnya dan tampilan digital yang mudah dibaca di ujung lainnya.
Jika termometer yang ada menggunakan selongsong atau penutup plastik sekali pakai, kenakan sesuai dengan petunjuk produsen. Buang selongsong setelahnya dan bersihkan termometer sesuai dengan petunjuk sebelum memasukkannya kembali ke dalam wadahnya.
1. Bayi usia di bawah 3 bulan
Bagi bayi yang berusia di bawah 3 bulan akan mendapatkan hasil pengukuran yang paling andal dengan menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu rektal. Hubungi dokter jika bayi berusia kurang dari 3 bulan memiliki suhu 38 derajat Celcius atau lebih tinggi.
2. Bayi usia 3 hingga 6 bulan
Untuk bayi berusia antara 3 hingga 6 bulan, termometer rektal digital masih merupakan pilihan terbaik. Selain itu, termometer arteri temporal juga dapat digunakan.
3. Bayi usia 6 bulan hingga 4 tahun
Bayi sampai anak-anak yang berusia antara 6 bulan hingga 4 tahun dapat menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu rektal. Moms juga dapat menggunakan termometer timpani (telinga) atau termometer digital untuk mengukur suhu tubuh di ketiak.
4. Anak usia 4 tahun ke atas
Anak-anak berusia 4 tahun ke atas biasanya dapat menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu mulut. Tetapi anak-anak yang batuk atau bernapas melalui mulut karena hidung tersumbat mungkin tidak dapat menutup mulutnya cukup lama.
Hal itu menyebabkan termometer yang digunakan akan menunjukkan suhu tubuh yang kurang akurat. Dalam kasus ini Moms dapat menggunakan metode temporal, timpani, rektal, atau ketiak (dengan termometer digital).
Memilih waktu yang tepat untuk menggunakan termometer
Dilansir Raising Children, Moms perlu menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh saat anak mengalami beberapa gejala berikut:
- Tidak enak badan dan teraba lebih hangat dari biasanya
- Mudah tersinggung dan menangis
- Lebih mengantuk dari biasanya
- Kesakitan
- Menolak untuk minum
- Muntah
Hal-hal yang sebaiknya dihindari saat mengukur suhu tubuh anak
Ketika ingin mengukur suhu tubuh, sangat disarankan untuk tidak melakukannya setelah anak selesai mandi. Sebaiknya keringkan dan biarkan terlebih dahulu selama 20 menit.
Selain itu, jangan mengukur suhu tubuh anak ketika ketika sedang berkeringat. Alasannya karena akan membuat suhu tubuh anak meningkat drastis dan tidak menghasilkan suhu yang akurat.
Demikian informasi tentang cara tepat mengukur suhu tubuh anak menggunakan termometer. Jangan ragu segera cek ke dokter jika menemukan suhu tubuh anak di atas 37,5-38 derajat Celcius ya, Moms!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!