Share This Article
Memberikan pendidikan seks pada anak memang sedikit “tricky”. Moms harus benar-benar memastikan bahwa pesan yang disampaikan pada anak benar-benar dapat diterima seutuhnya.
Memberikan pendidikan seks pada anak akan membantu pengetahuan dan mempersiapkan psikologi anak dalam memahami bagian-bagian pribadi pada tubuh mereka.
Sehingga anak akan memiliki pengetahuan dan perlindungan diri dari pelecehan seksual oleh para “predator”. Apa saja yang perlu dilakukan orang tua jika ingin memberikan pendidikan seks sejak dini kepada anak?
Baca Juga: Cara Menyiasati Screen Time Anak dan Tips Aktivitas Seru Saat di Rumah Saja
Poin-poin penting yang harus Moms perhatikan saat memberikan pendidikan seks pada anak
Agar pendidikan seks pada anak berjalan dengan baik, ada beberapa poin penting yang harus Moms perhatikan, seperti:
Menyampaikan pendidikan seks pada anak sesuaikan dengan usia
Sesuaikan bahan edukasi dan cara penyampaian pesan tentang edukasi seksual dengan usia anak.
Misalnya, anak-anak yang lebih kecil cenderung lebih tertarik pada kehamilan dan bayi, daripada pengetahuan tentang hubungan seks. Pastikan bahwa anak menerima edukasi yang Moms berikan dengan baik dengan melakukan tanya jawab ringan.
Tidak perlu menjelaskan semuanya sekaligus
Moms tidak harus menjelaskan semua yang Moms anggap penting untuk anak ketahui sekaligus.
Moms bisa memulai percakapan dengan hal-hal ringan dan memerhatikan ketertarikan anak pada perbincangan tersebut. Setelah itu, Moms bisa melanjutkan dengan membiarkan anak mengajukan pertanyaan.
Beri penjelasan dengan bahasa sederhana
Saat berbicara pada anak terkait edukasi seksual, penting bagi Moms untuk menjelaskan berbagai hal dengan cara sederhana yang bisa dipahami anak.
Cara efektif memberikan pendidikan seks sejak dini pada anak
Tidak ada salahnya memberikan pendidikan seks sejak dini pada anak. Karena akan menjadi bekal pengetahuan untuk anak setelah dewasa. Tapi, agar edukasi seks untuk anak bisa berjalan lancar, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh Moms lakukan.
Cara mengajarkan pendidikan seks pada anak yang boleh dilakukan
Melansir laman kemdikbud.go.id, berikut beberapa cara yang bisa Moms lakukan saat ingin memberikan pendidikan seksual sejak dini pada anak:
Membuat sebuah permainan
Di usia dini, Moms bisa membuat sebuah permainan tanya jawab terkait nama-nama bagian tubuh.
Moms bisa memberikan tebakan, lalu anak menjawab dan menunjuk bagian tubuhnya.
Manfaatkan aktivitas pribadi
Moms bisa mengenalkan anggota tubuh anak saat memandikan anak atau menemani anak di toilet.
Manfaatkan youtube
Moms bisa mengajak anak untuk menonton video tentang edukasi seksual sesuai dengan usia anak sebagai cara mengajarkan pendidikan seks pada anak.
Cara mengajarkan pendidikan seks pada anak yang tidak boleh dilakukan
Melansir laman healthychildren.org, berikut hal-hal yang tidak boleh Moms lakukan saat ingin memberikan pendidikan seks pada anak.
Jangan meremehkan perasaan anak
Moms tidak boleh meremehkan perasaan anak saat anak jatuh cinta. Saat anak merasa diremehkan, maka Moms akan mulai kehilangan rasa percaya dari mereka.
Jangan merasa edukasi seks hal yang tabu
Saat Moms merasa edukasi seks merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan bersama anak, maka saat itulah anak akan mencari tahu tentang seks melalui orang lain atau “dunia luar”.
Jangan bilang “jangan”
Ketimbang melarang anak dengan kata “jangan”, seperti “jangan berhubungan seks atau jangan hamil,” akan lebih baik jika Moms berbicara dan berdiskusi pada anak tentang dampak baik dan buruk dari apa yang mereka lakukan.
Pendekatan ini akan membuat anak menjadi lebih dewasa dalam berpikir dan menentukan tindakan yang akan mereka lakukan.
Baca Juga: Mengenal Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya
Beri pengetahuan sesuai usia
Setiap anak memiliki daya tangkap yang berbeda. Kebutuhan dan rasa ingin tahunya pun harus diberikan sesuai dengan porsi pada usianya.
Melansir laman aboutkidshealth.ca, berikut beberapa panduan pemberian edukasi seks yang bisa Moms ikuti sesuai usia anak.
Balita: 13 hingga 24 bulan
Di usia ini, Moms bisa mengenalkan semua bagian tubuh termasuk alat kelamin pada anak dengan nama asli.
Selain itu, Moms juga bisa mengajarkan anak tentang perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan baik di rumah maupun di luar rumah jika anak telah mengenal organ tubuh mereka.
Seperti misalnya:
- Menjaga agar orang lain tidak boleh melihat atau menyentuh organ kelaminnya
- Mengajarkan dan membiasakan anak untuk selalu mengenakan handuk saat keluar dari kamar mandi.
Usia prasekolah: dua hingga empat tahun
Di usia ini, Moms bisa mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga batasan antara dirinya dan orang lain serta orang lain dan dirinya.
Moms bisa mengajarkan anak tentang boleh dan tidak boleh melakukan sesuatu seperti menyentuh orang lain atau membiarkan orang lain menyentuh mereka tanpa izin.
Karena jika anak tahu apa yang pantas dan apa yang tidak, serta apa yang boleh dan apa yang tidak, maka mereka akan cenderung memberi tahu Moms apabila anak mengalami pelecehan seksual di manapun anak berada.
Usia sekolah: lima hingga delapan tahun
Di usia ini, Moms sudah bisa memberitahu tentang apa itu pubertas agar anak siap saat masa pubertas terjadi.
Moms bisa berbicara pada anak tentang segala perubahan yang mereka alami. Pastikan Moms tidak membuat batas terhadap apapun yang ditanyakan oleh anak.
Usia pra-remaja: sembilan hingga 12 tahun
Di usia ini anak mungkin sudah mengalami ketertarikan dengan lawan jenis. Permasalahan paling baru dan paling besar di saat ini dengan usia remaja adalah internet.
Moms bisa mengajak anak berdiskusi dan menjelaskan tentang menjadi pengguna internet yang baik dan bijak, termasuk perundungan atau aktivitas seksual di internet.
Usia remaja: 13 hingga 18 tahun
Di usia ini anak biasanya sudah mulai mengalami jatuh cinta. Saat inilah saat yang dianggap tepat untuk berbicara pada anak terkait hubungan seksual.
Mereka juga harus tahu lebih banyak tentang dampak buruk melakukan hubungan seksual yang tidak aman dan tidak sehat seperti risiko kehamilan dan terinfeksi penyakit menular seksual.
Pada usia ini, Moms juga bisa berdiskusi dengan anak tentang bagaimana menjalin hubungan yang sehat dan tidak sehat.
Hal penting yang perlu dipahami orang tua
Semua anak dan remaja perlu menerima pendidikan yang akurat tentang seksualitas untuk memahami pada akhirnya bagaimana mempraktikkan perilaku seksual yang sehat.
Seperti yang tertulis dalam sebuah jurnal, bahwa dengan adanya pendidikan seks pada anak di Amerika Serikat telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko kehamilan remaja HIV dan penyakit menular seks untuk anak dan remaja dengan dan tanpa kondisi kesehatan kronis dan kecacatan.
Karena itu, jika disampaikan dengan tepat, pendidikan seks sejak dini bukanlah hal tabu lagi untuk dilakukan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!