Share This Article
Anak demam? Perlu konsultasi dengan dokter? Silakan chat langsung dengan dokter kami di fitur Kesehatan di aplikasi Grab. Atau langsung klik di sini untuk chat dengan dokter.
Saat si kecil panas, biasanya orang tua akan langsung panik dan melakukan segala cara supaya suhu tubuh anak cepat turun. Terlebih jika anak memiliki riwayat kejang demam.
Demam kerap membuat anak yang tadinya aktif menjadi tidak bersemangat, rewel dan bahkan tidak nafsu makan ya, Moms.
Tentang demam pada anak
Seseorang dikatakan demam jika mengalami kenaikan suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat Celcius. Namun pada anak berusia di bawah 5 tahun, suhu tubuh 37,5 derajat Celcius atau lebih sudah bisa dianggap demam.
Harus Moms pahami bahwa demam bukan penyakit, melainkan respons normal pada tubuh terhadap penyakit yang dapat mempercepat pemulihan, mengurangi pertumbuhan bakteri dan virus, atau penyakit lain yang disebabkan menurunnya daya tahan tubuh.
Faktor-faktor penyebab anak demam
Demam pada anak biasanya menunjukkan infeksi yang mendasarinya, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), flu, infeksi pada telinga, radang amandel, infeksi saluran kemih, cacar air, atau batuk, termasuk juga tumbuh gigi atau vaksinasi.
Jadi, Moms tidak perlu khawatir berlebihan jika setelah vaksinasi anak demam atau mengalami bengkak pada bekas suntiknya. Ini merupakan reaksi normal dan tidak berbahaya.
Pada dasarnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dapat sembuh sendiri. Namun, juga dapat menjadi gejala infeksi bakteri serius seperti meningitis atau pneumonia.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan saat anak panas tinggi
Lalu apa saja langkah awal yang harus Moms lakukan saat anak demam?
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Disleksia, Penyakit yang Diidap si Jenius Albert Einstein
1. Ukur suhu tubuh anak dengan tepat
Suhu tubuh dapat diukur di mulut, telinga, ketiak, rektum atau di dahi.
Tetapi mulut dan dubur merupakan pengukuran yang akurat, namun tidak direkomendasikan pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Ini karena ada kekhawatiran tentang faktor keamanannya (menyebabkan perforasi usus atau anak menggigit termometer).
Termometer dahi juga tidak direkomendasikan karena memberikan ukuran suhu kulit daripada suhu panas itu sendiri.
Rekomendasi The National Institute for Health and Care Excellence (NICE) yang terbaru tentang demam pada anak-anak:
- Pada anak-anak kurang dari empat minggu, pengukuran suhu harus dilakukan menggunakan termometer elektronik di ketiak
- Pada anak-anak berusia empat minggu hingga lima tahun, pengukuran suhu harus dilakukan dengan menggunakan termometer elektronik atau termometer titik kimia dalam ketiak, atau termometer timpani infra-merah
- Pada anak-anak di atas lima tahun, pengukuran suhu harus dilakukan dengan menggunakan termometer elektronik atau termometer titik kimia di ketiak atau mulut, atau termometer timpani infra-merah
- Termometer digital memberikan pengukuran cepat dan tidak mahal. Dapat digunakan untuk mengukur suhu baik dari aksila atau mulut. Termometer timpani dapat digunakan untuk mengukur suhu dari telinga, namun pembacaan mungkin tidak akurat jika termometer tidak ditempatkan dengan benar, atau jika ada banyak kotoran di telinga
2. Gunakan obat penurun panas (antipiretik)
Parasetamol dan ibuprofen merupakan contoh obat penurun panas yang pada dasarnya diberikan untuk membuat anak merasa nyaman. Namun pemberian obat harus disesuaikan dengan berat badan dan takaran sesuai yang bisa didapat dari dokter.
3. Kompres air hangat
Kompres lebih baik dilakukan dengan air hangat dari pada air dingin, karena air dingin hanya membuat anak semakin kedinginan dan menyebabkan pengecilan pembuluh darah membuat anak semakin demam.
Pada dasarnya, kompres hanya menurunkan demam sementara dan membuat anak nyaman, tetapi cukup membantu dalam menurunkan demam tapi tetap harus minum obat penurun demam terlebih dahulu, lalu dilanjutkan kompres hangat.
Hindari mengompres dengan alkohol karena menimbulkan hipoglikemia dan koma, juga merusak kulit.
Baca juga: Jangan Panik Saat Anak Keracunan Makanan! Ini yang Perlu Moms Lakukan
4. Pakaikan baju yang tipis
Agar anak tetap nyaman, berikan pakaian yang tertutup tapi dengan bahan yang tipis. Ini agar anak tidak kedinginan. Hindari pakaian yang tebal karena mencegah panas keluar dari tubuh.
5. Berikan makanan dan minuman bergizi
Berikan makanan yang bergizi dapat membantu proses penurunan demam. Saat anak demam, kebutuhan gizi semakin meningkat sehingga asupan makanan juga harus diperbanyak. Cukupi juga kebutuhan air minum untuk mencegah anak mengalami dehidrasi.
Jika demam masih berlanjut sampai tiga hari atau lebih, segera konsultasi ke dokter, ya.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.