Share This Article
Penyakit tipes atau demam tifoid bisa menyerang siapapun. Namun, biasanya anak-anak lebih rentan terkena penyakit ini. Tipes pada anak bisa jadi kondisi yang mengkhawatirkan jika tidak segera diobati loh!
Apa itu tipes?
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang menyebabkan demam pada anak. Disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi, infeksi ini umumnya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut.
Penyakit ini biasanya terjadi di Negara-negara dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk. Jika si kecil menunjukan gejala demam tifoid, segeralah cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa saja gejalanya?
Gejala dapat dirasakan dalam satu hingga dua minggu setelah si kecil mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gejala bisa berupa ringan sampai berat dan berlangsung selama empat minggu atau lebih. Gejala tersebut diantaranya:
- Demam tinggi hingga 400C
- Memilihi perasaan ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise)
- Sakit perut
- Permukaan lidah yang ditutupi oleh suatu selaput pseudomembran
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Sembelit atau diare
- Muncul bintik berwarna merah di bagian dada atau perut
- Kehilangan nafsu makan
- Merasa lesu
Ketika diobati, gejala biasanya mereda dalam beberapa hari setelah dimulainya antibiotik. Jika tidak diobati, tipes dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan kematian.
Apa penyebabnya?
Setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, kuman tifoid masuk ke dalam tinja anak yang terinfeksi.
Lalu, bakteri Salmonella menyerang usus kecil dan memasuki aliran darah. Bakteri ini dibawa oleh sel darah putih di hati, limpa, dan sumsum tulang, dimana mereka berkembang biak dan kembali memasuki aliran darah.
Tipes umum terjadi pada anak-anak berusia antara dua dan lima tahun, tetapi terdapat juga beberapa kasus pada bayi yang juga terinfeksi penyakit ini. Hanya saja sangat jarang kemungkinannya.
Bayi yang masih mengonsumsi ASI ekslusif akan mendapat kekebalan melalui ASI mereka. Juga, bayi yang belum mengonsumsi makanan padat akan terhindar dari kontak makanan dan minuman yang terinfeksi.
Tes apa saja yang akan dilakukan?
Tipes pada anak umumnya sulit untuk didiagnosis. Dokter akan memeriksa anak dengan hati-hati dan bertanya seputar gejala apa saja yang dirasakan. Tes-tes yang biasa dokter lakukan, meliputi:
- Dokter akan mencari tanda-tanda yang menunjukan tipes, seperti detak jantung yang lambat dari biasanya, dan hati yang membengkak.
- Dokter mungkin akan meminta si kecil untuk melakukan tes darah. Selain itu tes lainnya adalah pengambilan sampel tinja yang akan diuji di labolatorium.
Bagaimana cara pencegahannya?
Mencegah adalah hal yang terbaik untuk melindungin anak dari tipes. Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk mengurangi peluang si kecil terkena infeksi ini.
Minumlah air kemasan
Air minum yang terkontaminasi adalah sumber dari infeksi yang umum. Gunakan air kemasan agar terjamin kebersihannya.
Jaga kebersihan tangan
Ajari anak untuk sering mencuci tangan. Cuci lah kedua tangan menggunakan sabun sebelum makan, hingga setelah menggunakan toilet. Ketika sedang berada di luar rumah maka bisa gunakan pembersih tangan berbasis alkohol (handsanitizer) adalah alternatif yang tepat.
Makan buah yang dikupas
Buah yang tidak di kupas mungkin telah dicuci dengan air yang telah terkontaminasi. Unutk menghindari hal tersebut, lebih baik konsumsi buah yang bisa di kupas, seperti pisang.
Vaksinasi
Lakukan vaksinasi tifoid yang dikhususkan untuk anak-anak berumur lebih dari dua tahun. Konsultasikan dengan dokter tentang vaksinasi untuk anak kamu.
Apa saja komplikasi tipes?
Jika tipes tidak diobati dengan cepat, kondisi si kecil mungkin akan semakin memburuk. Pendarahan usus atau kerusakan lainnya bisa terjadi. komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:
- Penurunan berat badan yang parah
- Diare berat
- Demam tinggi persisten
- Menjadi tidak responsive
- Delirium atau halusinasi
Apa yang harus dilakukan untuk membantu si kecil?
Jika terkena tipes, anak-anak mungkin akan membutuhkan dua hingga tiga minggu untuk dapat pulih kembali. Selama tahap ini si kecil pun perlu istirahat dan tetap terhidrasi. Berikut langkah-langkah yang mungin bisa mom lakukan:
Pantau demam dan lengkapi antibiotik
Demam dan rasa sakit biasanya hilang selama 48 jam setelah meminum antibiotik. Penting untuk melengkapi antibiotik agar mencegah kekambuhan, resistensi antibiotik, dan komplikasi. Hanya gunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Berikan cukup asupan cairan
Berikan air mineral kepada anak dalam jumlah yang banyak, agar tubuh si kecil tetap terhidrasi.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!