Share This Article
World Health Organization (WHO) dan UNICEF merekomendasikan ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan sejak bayi dilahirkan. Setelahnya, bayi bisa diberikan makanan pendamping ASI sambil ibu tetap melanjutkan menyusui hingga anak berusia 2 tahun atau lebih. Dalam proses tersebut, apa yang bisa para Ayah lakukan untuk mendukung keberhasilan pasangan dalam menyusui?
Cara suami mendukung keberhasilan menyusui
Dukungan bisa dilakukan bahkan sebelum ibu mulai menyusui. Yuk, cari tahu apa saja bentuk dukungan tersebut:
1. Melakukan pembekalan diri
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa para Ayah perlu dilibatkan dalam mempelajari proses menyusui atau hal yang berkaitan dengan ASI.
Pria juga umumnya membutuhkan informasi berbasis data yang dapat dijadikan panduan mendukung pasangan untuk menyusui. Maka cobalah banyak mempelajari atau mencari tahu tentang manfaat menyusui.
Ayah juga dapat mengajak pasangan untuk mengikuti kelas menyusui, agar mendapatkan penjelasan dari ahli.
2. Ikut terlibat dalam keputusan memberikan ASI
Jika pasangan memutuskan untuk memberikan ASI, tidak ada salahnya Ayah menunjukkan dukungan atas keputusan tersebut. Pasangan akan merasa lebih yakin jika Ayah juga mendukungnya.
Jika belum sepenuhnya paham dengan keputusan menyusui, Ayah bisa mengajak pasangan bertemu dengan ahli laktasi untuk bertanya-tanya seputar manfaat menyusui, serta bertanya tentang dukungan yang bisa diberikan.
3. Pahami jika menyusui juga butuh proses penyesuaian
Orang akan berpikir memberikan ASI adalah hal yang alami, meski begitu ibu dan bayinya juga butuh waktu penyesuaian. Ada ibu yang langsung lancar memberikan ASI setelah melahirkan, namun ada juga yang membutuhkan waktu.
Setidaknya dibutuhkan waktu enam minggu pertama bagi ibu untuk bisa menyesuaikan diri. Dalam proses ini, ayah bisa memberikan dukungan dengan menawarkan bantuan saat ibu kelelahan atau kerepotan dengan proses menyusui.
Ayah juga harus memahami bahwa selain berusaha menyesuaikan diri untuk menyusui, saat itu ibu juga masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan. Bantuan dan dukungan akan sangat berarti bagi ibu.
4. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Jika ibu sedang sibuk-sibuknya menyusui bayi, tidak ada salahnya Ayah memberikan dukungan dengan cara membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Atau Ayah bisa meringankan beban ibu dengan membuatkan makanan kesukaan ibu atau memberikan pijatan di punggung ibu. Dikutip dari Kemkes.go.id, rajin memijat punggung ibu atau pijat oksitosin dapat membantu melancarkan ASI.
5. Mendengarkan keluhan pasangan
Setelah melahirkan, ibu mungkin akan berkeluh-kesah tentang pengalamannya saat menyusui. Ada beberapa ibu menyusui yang mengalami masalah, misalkan mengalami mastitis atau tersumbatnya saluran ASI, hingga ASI tidak bisa keluar.
Sebagai Ayah yang siap mendukung, selalu dengarlah keluh kesah pasangan. Jika diperlukan, ajak pasangan untuk meminta bantuan dari konsultan laktasi atau penyedia jasa layanan kesehatan terkait.
6. Membantu mengurus bayi
Ayah memang tidak bisa memberikan ASI, tapi Ayah juga bisa ikut merawat bayi selama masa menyusui. Misalnya dengan membantu menggendong bayi setelah menyusui.
Ayah juga bisa bergantian menjaga dan merawat bayi, sementara ibu bisa beristirahat atau melakukan kegiatan lainnya. Kebersamaan bersama bayi juga akan membuat ikatan Ayah dan anak semakin kuat.
7. Ada untuk menemani pasangan dan bayi
Meski tidak bisa menemani selama 24 jam, setidaknya usahakanlah Ayah ada di saat-saat pasangan menyusui si kecil. Dilansir Mayo Clinic, tidak apa-apa jika Ayah tidak melakukan apapun. Ayah cukup duduk di dekat ibu dan menikmati momen kebersamaan itu.
Jika perlu, Ayah bisa memberikan kenyamanan lebih saat pasangan menyusui. Misalkan memberikan bantal, selimut atau membuatkan minuman yang bisa menemaninya selama menyusui si Kecil.
Demikian beberapa hal yang Ayah bisa lakukan untuk mendukung keberhasilan ibu yang sedang menyusui.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!