Share This Article
Idealnya, air susu ibu (ASI) sudah tersedia di payudara tujuh hingga tiga hari sebelum melahirkan. Tapi, tak sedikit yang mengalami keterlambatan. Tak perlu khawatir, ada beberapa cara mengatasi ASI tidak keluar yang bisa Moms lakukan.
Yang terpenting, jangan stres ketika mengetahui ASI tidak keluar pascapersalinan. Tetap tenang dan terus berusaha untuk mengatasi situasi ini. Bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini.
Cara mengatasi ASI tidak keluar
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ASI tidak keluar. Yang paling sering dilakukan banyak orang adalah memberikan rangsangan seperti memijat payudara. Faktanya, masih ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan, seperti:
1. Jangan stres
Moms mungkin akan langsung panik begitu ASI tak kunjung keluar sesaat setelah melahirkan. Padahal, jika Moms panik justru dapat memperparah situasi. Buat pikiran Moms rileks dan jangan sampai stres.
Saat sedang stres, hormon di dalam tubuh menjadi tidak stabil. Sehingga, menyulitkan ASI untuk keluar.
Baca juga: 5 Penyebab Payudara Kendur dan Cara Mengatasinya
2. Cara mengatasi ASI tidak keluar dengan memijat payudara
Upayakan Moms tetap rileks, lalu bisa memulai untuk memijat payudara secara perlahan. Mengutip Healthline, pijatan yang diberikan dapat memberi stimulasi pada reseptor kelenjar penghasil susu, dan meningkatkan jumlah produksinya.
Mulailah dengan memijat dengan gerakan memutar ke bawah secara perlahan. Berikan sedikit tekanan seolah-olah sedang memerah. Lakukan ini pada masing-masing payudara hingga keluar ASI, meski sedikit.
3. Cara mengatasi ASI tidak keluar dengan memompanya
Pada dasarnya, ASI akan keluar jika ada rangsangan dari luar. ASI yang tidak keluar setelah melahirkan bisa menjadi sesuatu yang normal, karena belum adanya rangsangan yang diberikan sebelumnya.
Kamu bisa memompa payudara menggunakan alat pompa yang memiliki daya isap tinggi. Jika digunakan dengan benar, pompa akan menarik keluar ASI dengan tenaga yang lebih besar daripada isapan bayi.
4. Minum banyak air
Mengutip Verywell Family, ASI terdiri dari sekitar 90 persen air. Sehingga, kekurangan cairan pada tubuh bisa menghambatnya keluar. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan bahwa asupan cairan tercukupi, dengan minum minimal 2,5 liter air per hari.
Berbeda dengan orang biasa yang hanya butuh 1,5 hingga 2 liter air, ibu hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak cairan. Sebab, ada bayi yang juga memerlukannya. Kekurangan cairan biasanya ditandai dengan sakit kepala dan mulut kering.
5. Hentikan konsumsi obat
Cara mengatasi ASI tidak keluar selanjutnya dengan menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa obat memiliki efek samping yang bisa mengganggu produksi ASI, di antaranya adalah:
- Epinefrin
- Obat-obatan steroid berdosis tinggi
- Antihistamin dengan dosis tinggi
- Metilergonovine
- Pseudoefedrin
- Aripiprazol
Jika kamu sedang mengalami gangguan kesehatan dan perlu mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter. Ini untuk memastikan apakah obat tersebut aman untuk ibu menyusui atau tidak.
6. Istirahat yang cukup
Kurang tidur adalah kondisi yang kerap dialami seorang ibu pascamelahirkan. Tanpa disadari, keadaan ini justru bisa menghambat produksi ASI di dalam payudara. Tidur yang cukup sangat berpengaruh pada kinerja hormon penghasil susu.
Meski sulit, sempatkan untuk memejamkan mata walau sebentar. Selain dapat memulihkan tenaga, ini juga bisa mengoptimalkan fungsi prolaktin dalam merangsang produksi ASI.
7. Kontak sentuhan dengan bayi
Cara terakhir mengatasi ASI tidak keluar adalah dengan membiarkan bayi mendapatkan kontak sentuhan atau skin-to-skin dengan payudara. Menurut sebuah penelitian, cara ini cukup efektif memberi rangsangan pada ibu agar ASI bisa segera keluar.
Tak cukup di situ, kontak skin-to-skin juga dapat mempererat ikatan antara keduanya. Cukup posisikan bayi di atas dada tanpa terhalang pakaian, selimut, atau kain.
Baca juga: Produksi ASI Berlebihan? Mungkin Ini Penyebabnya
Nah, itulah tujuh cara mengatasi ASI tidak keluar yang bisa kamu terapkan di rumah. Biasakan untuk selalu tenang, agar tidak mengganggu stabilitas hormon di dalam tubuh. Selamat berusaha!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!