Share This Article
Tak cuma untuk bayi, manfaat menyusui bagi ibu untuk kesehatan juga sangatlah besar dalam jangka panjang maupun pendek. Apa saja, ya?
Nah, untuk mengetahui lebih lengkap yuk simak penjelasan mengenai manfaat menyusui bagi ibu berikut ini!
Baca juga: Ciri-ciri HIV: Mulut Kering Hingga Luka Lepuh!
Apa saja manfaat menyusui bagi ibu?
Dikutip dari Healthline, ASI memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi karena mudah dicerna oleh tubuh.
Perlu diketahui, ketika menyusui makan tubuh akan melepaskan oksitosin, yakni zat kimia penenang yang membantu rahim berkontraksi kembali ke ukuran biasanya. Nah, beberapa manfaat menyusui bagi ibu yang perlu diketahui, yakni:
Membantu menurunkan berat badan
Selama menyusui, beberapa wanita bisa mengalami penurunan berat badan. Meskipun menyusui meningkatkan kebutuhan energi ibu sekitar 500 kalori per hari, namun keseimbangan hormon tubuh sangat berbeda dari normal.
Sebuah studi menyatakan bahwa untuk 3 bulan pertama setelah melahirkan, ibu yang menyusui dapat menurunkan berat badan lebih sedikit daripada yang tidak menyusui.
Namun setelah 3 bulan menyusui, kemungkinan ibu menyusui akan mengalami peningkatan pembakaran lemak.
Mengembalikan ukuran rahim setelah melahirkan
Manfaat menyusui bagi ibu yang bisa didapatkan salah satunya adalah mampu membantu kontraksi rahim. Selama kehamilan, rahim akan tumbuh sangat pesat, dari ukuran pir hingga memenuhi hampir seluruh ruang perut.
Setelah melahirkan, rahim wanita mengalami proses yang disebut dengan involusi yakni proses untuk membantu kembalinya ukuran seperti semula. Tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin dalam jumlah tinggi selama persalinan untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi perdarahan.
Nah, oksitosin ini juga bisa meningkat selama menyusui yang akan mendorong kontraksi rahim sehingga ukurannya kembali seperti semula.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui pada umumnya mengalami lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan dan involusi rahim lebih cepat.
Menurunkan risiko depresi
Penelitian menunjukkan bahwa depresi pascapersalinan dapat berkembang tidak lama setelah melahirkan dan akan memengaruhi sekitar 15 persen ibu. Wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami depresi pascapersalinan.
Nah, untuk ibu yang mengalami depresi pascapersalinan lebih awal setelah melahirkan lebih mungkin mengalami kesulitan menyusui. Salah satu perubahan paling menonjol adalah peningkatan jumlah oksitosin yang diproduksi selama kelahiran dan menyusui.
Oksitosin memiliki efek anti kecemasan jangka panjang yang juga bisa mendorong ikatan dengan pengaruh pada daerah otak tertentu.
Mengurangi risiko penyakit tertentu
Manfaat menyusui bagi ibu yang paling utama adalah memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Faktanya, wanita yang menyusui lebih dari 12 bulan selama hidupnya memiliki risiko 28 persen lebih rendah terkena kanker payudara dan ovarium.
Studi terbaru juga menunjukkan bahwa menyusui dapat melindungi diri dari sindrom metabolik, yakni sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah lainnya.
Selain itu, wanita yang menyusui selama 1-2 tahun seumur hidupnya memiliki risiko 10-50 persen lebih rendah terkena berbagai penyakit. Misalnya tekanan darah tinggi, artritis, lemak darah tinggi, dan diabetes tipe 2.
Baca juga: Daftar Jenis Kanker dengan Kasus Terbanyak di Indonesia, Mau Tahu Apa Saja?
Mengatur siklus haid setelah melahirkan
Manfaat menyusui bagi ibu selanjutnya adalah dapat membantu mengatur siklus ovulasi dan haid setelah melahirkan. Penangguhan siklus haid ini pun kerap dimanfaatkan sebagai kontrasepsi alami.
Namun, perhatikan bahwa ini mungkin bukan metode pengendalian kelahiran yang sepenuhnya efektif, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!