Share This Article
Ambeien atau wasir merupakan kondisi saat seseorang merasa tidak nyaman untuk melakukan sesuatu, terutama yang berhubungan dengan anus, seperti duduk dan buang air besar.
Meski terkesan remeh, nyatanya pembiaran terhadap ambeien bisa memperparah rasa nyeri yang muncul.
Apa itu penyakit ambeien?
Ambeien adalah penyakit yang dapat terjadi saat ada pembengkakan pembuluh darah pada rektrum bagian bawah yang terdapat di saluran pembuangan manusia, yaitu anus.
Wasir merupakan satu di antara banyak faktor pemicu perdarahan pada dubur. Sebagian besar kasus wasir tidak berbahaya, tapi kamu tetap harus memerhatikannya dan tidak boleh menyepelekan penyakit yang satu ini.
Ambeien bisa sembuh dengan sendirinya. Pembengkakan darah pada rektrum di anus bisa mereda dan menghilang, meskipun tetap harus ada penanganan medis dalam kasus-kasus yang sudah parah.
Jenis-jenis ambeien
Wasir sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu wasir internal dan eksternal. Keduanya memiliki perbedaan mendasar pada letak pembengkakannya.
Ambeien dalam
Jenis yang satu ini terjadi di organ dalam anus, sehingga kamu tidak bisa merasakan atau melihatnya. Dalam banyak kasus, wasir jenis ini tidak menimbulkan rasa nyeri berlebihan. Kamu bisa mengetahui terjadinya wasir internal dengan melihat feses yang telah bercampur darah.
Ambeien luar
Ambeien luar atau eksternal terjadi di kulit bagian bawah sekitar anus. Ini akan membuat kamu merasakan nyeri berlebih, karena di sinilah banyak saraf yang terdampak. Rasa sakit bisa disertai gatal, gumpalan darah berwarna ungu atau biru, serta adanya darah pada feses.
Ambeien berdarah
Ambeien berdarah merupakan kondisi di mana kedua jenis wasir yang kamu alami mengalami perdarahan yang biasanya terlihat saat kamu sedang buang air besar. Darah dari wasir ini akan terlihat merah cerah.
Apa saja penyebab wasir?
Penyakit yang memiliki istilah medis hemorrhoid ini dapat terjadi saat pembuluh darah di sekitar anus membengkak atau meregang.
Membengkaknya pembuluh darah dipicu adanya tekanan pada rektrum. Tekanan ini sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
Mengejan berlebihan saat buang air besar
Faktor pemicu utama paling umum yang dialami sebagian besar orang adalah mengejan berlebihan saat sedang buang air besar.
Mengejan saat buang air besar bukan sesuatu yang baik, apalagi jika dilakukan terlalu sering. Mengapa begitu?
Dengan mengejan, otot-otot yang terdapat di sekitar rektum anus akan menegang. Jika kamu sering melakukannya, pembuluh darah akan membengkak. Akhirnya, jalur keluarnya feses semakin menyempit.
Duduk terlalu lama di toilet
Penyebab yang satu ini berlaku untuk seseorang yang memiliki toilet duduk di rumahnya. Saat duduk di toilet untuk buang air besar, anus menjadi salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penopang seluruh beban badan.
Selain itu, memutuskan buang air besar di toilet duduk membuat otot anus mengeluarkan feses secara paksa. Ini karena saat duduk, saluran pembuangan manusia tidak terbuka secara alami, berbeda saat buang air besar dalam kondisi jongkok.
Obesitas
Obesitas merupakan fenomena di mana terjadi penambahan beban lemak pada tubuh secara signifikan. Ini membuat otot-otot harus menopang beban badan dan bekerja ekstra dalan menjalankan fungsi utamanya, termasuk dengan pembuluh darah di anus.
Baca juga: 6 Pilihan Menu Makan Malam untuk Diet Turunkan Berat Badan
Melakukan hubungan seks anal
Hubungan seks anal selain berpotensi menjadi medium penularan berbagai penyakit kelamin, juga membuka peluang terjadinya ambeien atau wasir.
Berbeda dengan organ genital wanita yang secara alami mengeluarkan cairan yang bisa memudahkan aktivitas seksual, anus tidak dirancang untuk hal demikian.
Anus memiliki banyak saraf sensitif, termasuk pembuluh darah. Fungsi utama dari anus adalah saluran pembuangan. Artinya, anus digunakan untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam ke luar, bukan sebaliknya.
Hamil
Ambeien pada ibu hamil menjadi bagian yang hampir tak mungkin terpisahkan. Sebagian besar ibu hamil pernah merasakan pembengkakan pembuluh darah pada anus. Ini dipicu oleh ukuran rahim yang terus membesar.
Bertambahnya ukuran rahim membuat tekanan di pembuluh darah semakin besar. Hasilnya, aliran darah di sekitar panggul juga akan terdampak. Meski, tidak menutup kemungkinan, ambeien pada ibu hamil dapat dipicu oleh faktor lain.
Ambeien pada ibu hamil ini bersifat sementara dan akan hilang saat waktu persalinan tiba.
Kekurangan asupan serat
Serat yang bisa didapatkan dari makanan sangat berpengaruh dalam proses pembuangan feses manusia. Kekurangan serat bisa menimbulkan sulit buang air besar.
Akibatnya, bukan tidak mungkin kamu akan mengejan karena sistem pencernaan sedang tidak dalam kondisi baik.
Ketika kamu kurang serat, maka kotoran pun akan menjadi keras dan menyebabkan ambeien berdarah, lho.
Oleh karena itu, makan banyak serat dapat membantu melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan. Serat bisa didapat dari banyak makanan berupa sayuran dan buah-buahan, seperti pisang, apel, brokoli, dan seledri.
Penyebab lainnya
Selain faktor-faktor di atas, ada sejumlah hal yang dianggap sepele namun bisa menimbulkan ambeien atau wasir, seperti diare kronis dan mengangkat beban berlebih.
Keduanya sama-sama memiliki andil pada terjadinya pembengkakan otot yang terdapat di sekitar anus.
Siapa saja yang lebih berisiko terkena ambeien?
Semua orang memiliki peluang yang sama untuk mengalami gangguan pembuluh darah yang ada di anus. Ini karena setiap orang mempunyai pembuluh darah di sekitar anus yang mampu membantu mengendalikan proses buang air besar.
Gumpalan pembuluh darah bisa terjadi pada setiap orang. Hanya saja, menurut Charles Patrick Davis, profesor klinis di University of Tennessee, Amerika Serikat, wasir lebih banyak ditemukan pada seseorang lanjut usia, dalam rentang 45 hingga 65 tahun.
Ia memaparkan, hampir 75% orang di dunia pernah mengalami wasir. Meski, sebagian tidak terdeteksi karena terjadi dalam level yang sangat ringan. Sebagian lainnya berada pada kondisi yang perlu mendapatkan bantuan medis.
Apa gejala dan ciri-ciri wasir?
Berdasarkan dua jenis wasir yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala-gejala yang dapat muncul, di antaranya:
- Rasa nyeri dan tidak nyaman pada anus
- Iritasi di sekitar anus yang membuat rasa gatal
- Bengkak di sekitar anus
- Muncul benjolan pada kulit di sekitar anus
- Adanya darah pada feses
- Rasa sakit saat buang air besar
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat ambeien?
Meskipun jarang terjadi, tapi ini beberapa komplikasi penyakit ambeien adalah sebagai berikut:
- Strangulated hemorrhoid: Kondisi ini terjadi ketika arteri yang mengalirkan darah segar ke lokasi wasit tersumbat. Jika sudah terjadi sumbatan ini, maka kamu bisa merasakan nyeri yang tidak tertahan
- Anemia: Ketika ambeien menyebabkan perdarahan yang terlalu banyak, maka kamu bisa kekurangan oksigen dan menjadi mudah letih, kehabisan napas, sakit kepala dan pusing
- Prolapse hemorrhoid: Kondisi ini akan membuat kamu nyeri dan tidak nyaman saat kamu duduk atau saat usus bergerak
- Pengentalan darah: Trombosis atau pembekuan darah di dalam lumen pembuluh darah merupakan salah satu komplikasi dari ambeien luar. Kondisi ini akan menyebabkan nyeri yang tidak tertahan dan juga gatal-gatal
- Infeksi: Wasir yang mengalami perdarahan dapat mengundang bakteri untuk menetap dan menginfeksi jaringan di sana. Komplikasi dari infeksi yang tidak ditangani adalah matinya jaringan, bengkak bernanah hingga demam
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati ambeien?
Ada dua jenis penanganan dari wasir, yaitu secara medis yang dilakukan dokter dan juga penanganan mandiri yang dapat kamu lakukan di rumah. Berikut ini detailnya:
Perawatan ambeien
Dokter akan melakukan beberapa hal untuk menentukan diagnosis pada gejala-gejala yang kamu rasakan, di antaranya:
- Pemeriksaan fisik. Ini adalah pemeriksaan rektrum pada anus untuk mendeteksi pembuluh darah yang bengkak
- Pemeriksaan rektrum digital (DRE). Penanganan ini dilakukan menggunakan alat digital untuk mendeteksi apa yang terjadi di dalam anus
- Anoskopi. Metode ini digunakan untuk mendeteksi wasir bagian dalam, menggunakan sebuah alat yang dimasukkan ke dalam anus
- Protoskopi. Metode ini digunakan dokter untuk menghasilkan citra visual dari kondisi organ dalam anus
- Sigmoidoskopi. Metode ini berupa pemeriksaan usus besar untuk mengetahui adanya penyebab wasir seperti diare, sembelit, atau adanya pemicu pendarahan
- Kolonoskopi. Pemeriksaan yang satu ini adalah untuk mengetahui apakah ada bengkak dan luka pada usus besar, pertumbuhan sel yang tidak normal, dan beberapa faktor pemicu lain
Setelah diagnosis berhasil dibuat, dokter atau tenaga medis akan memulai pengobatan untuk meredakan atau menghilangkan pemicu utama wasir. Tentu saja, faktor pemicu tersebut dapat diketahui dari serangkaian pemeriksaan di atas.
Operasi ambeien
Dokter mungkin akan merekomendasikan kamu menjalani operasi ambein. Prosedur ini khusus untuk ambeien dalam atau ambeien luar yang terasa sangat menyakitkan.
Beberapa jenis operasi ambeien yang biasa dijalankan adalah:
- Hemorrhoidectomy: Teknik yang paling efektif ini dapat menyingkirkan wasir dengan sempurna. Tapi, efek sampingnya adalah penyembuhan yang menyakitkan dan bisa memakan waktu hingga beberapa minggu
- Hemorrhoid stapling: Teknik ini dikerjakan dengan memotong aliran darah ke ambeien dalam dan mengembalikan jaringan yang jatuh ke posisi semula. Penyembuhan lebih nyaman tapi ada peluang wasir kembali
Cara mengatasi wasir di rumah
Wasir sendiri bisa hilang dengan sendirinya. Tentu, perlu dilakukan sejumlah penanganan mandiri agar pembengkakan pada anus segera hilang. Penanganan mandiri dapat kamu lakukan di rumah saat gejalanya masih dalam kategori ringan, seperti:
Mengonsumsi makanan tinggi serat
Makanan tinggi serat dapat melancarkan proses pembuangan. Serat yang didapat dari sayur dan buah-buahan dapat melunakkan tinja, sehingga feses bisa dengan mudah dikeluarkan. Dengan begitu, pembengkakan otot dan pembuluh darah di anus akibat mengejan bisa diminimalkan.
Gunakan krim obat wasir
Ada banyak perawatan menggunakan krim luar untuk mengobati benjolan di sekitar anus. Cream ini dijual bebas di apotek dan toko obat. Gunakan krim yang memiliki kandungan hidrokortison dan oleskan pada area sekitar dubur.
Minum obat
Selain krim, kamu juga bisa meminum obat secara oral. Ibuprofen dan asetaminofen dapat meringankan inflamasi atau peradangan yang terjadi di otot atau pembuluh darah sekitar anus.
Berendam air hangat
Berendam air hangat tidak hanya membuat tubuh menjadi rileks, tapi juga bisa meringankan rasa nyeri yang ada di badan, termasuk area anus. Rendam tubuh di air hangat selama tidak kurang dari 15 menit, dua sampai tiga kali dalam sehari.
Tentu saja, penanganan-penanganan mandiri di atas harus dilakukan dengan menghindari berbagai penyebab yang bisa memperparah situasi. Misalnya, tidak mengejan saat buang air besar.
Penanganan mandiri akan meredakan pembengkakan pada otot dan pembuluh darah sekitar anus dalam waktu satu minggu.
Jika kondisi tetap sama atau bahkan semakin parah, segera hubungi dokter. Ini dikarenakan rasa nyeri pada anus tidak hanya ditimbulkan oleh wasir, tapi juga bisa dari penyakit lain seperti kanker.
Apa saja obat wasir yang biasa digunakan?
Untuk mengatasi penyakit ini, kamu bisa gunakan obat kimiawi dan obat alami sebagai berikut:
Obat ambeien di apotek
Beberapa obat medis yang bisa kamu gunakan adalah pereda nyeri seperti acetaminophen, ibuprofen dan aspirin untuk mengatasi gejala dari wasir.
Selain itu, kamu juga bisa membeli krim, salep serta supositoria khusus ambeien serta yang ada di apotek. Obat-obat ini mengandung zat kimia seperti lidocaine untuk membuat area wasir mati rasa atau hydrocortisone atau witch hazel yang bisa meredakan pembengkakan dan gatal.
Obat ambeien alami
Beberapa benda berikut ini bisa kamu jadikan obat alami untuk mengatasi wasir. Yaitu:
- Witch hazel
- Lidah buaya
- Garam epsom (magnesium sulfat) yang dicampurkan dengan air hangat untuk mandi
Baca juga: Mengenal Penyebab Vertigo Sering Kambuh dan Cara Mendeteksinya
Apa saja makanan dan pantangan untuk penderita wasir?
Saat menderita wasir, kamu harus memerhatikan asupan makanan juga, lho. Dilansir WebMD, berikut ini makanan yang bisa kamu makan:
- Makanan tinggi serat
- Kacang-kacangan
- Gandum
- Buah dan sayuran
Sementara makanan yang sebaiknya kamu hindari adalah:
- Roti putih
- Susu, keju dan produk olahan susu lainnya
- Daging merah
- Makanan olahan seperti daging beku dan makanan cepat saji
Bagaimana cara mencegah wasir?
Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Dengan melakukan pencegahan, itu artinya kamu memiliki peluang yang relatif kecil untuk mengalami wasir.
Pencegahan ambeien dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan pola dan gaya hidup, di antaranya:
- Perbanyak asupan cairan tubuh. Kamu bisa menjaga asupan cairan tubuhmu dengan minum 8-10 gelas air setiap hari. Cairan tubuh akan membuat feses menjadi lunak dan mudah dikeluarkan
- Makanan tinggi serat. Selain untuk penanganan mandiri, makanan tinggi serat juga bisa digunakan sebagai langkah pencegahan. Tujuannya sama, yaitu melancarkan proses buang air besar. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengejan yang bisa menimbulkan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus
- Tidak menahan buang air besar. Saat kamu sudah ingin buang air besar, jangan pernah menahannya. Ini akan membuat otot dan pembuluh darah di sekitar anus harus bekerja lebih keras. Akhirnya, terjadi pembengkakan jika terus dilakukan dalam waktu yang lama
- Jangan duduk terlalu lama. Selain menimbulkan rasa yang tidak nyaman, duduk terlalu lama menyebabkan otot di sekitar anus mendapat
- Olahraga yang teratur. Selain untuk menjaga kesehatan, olahraga juga mampu mengurangi tekanan pada vena. Dengan demikian, kamu bisa terhindar dari sembelit yang berpotensi menimbulkan wasir
Langkah-langkah di atas bisa diterapkan untuk mencegah pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus jika dilakukan secara disiplin. Yuk, tetap jaga pola dan gaya hidup sehat agar terhindar dari ambeien!
Baca juga: 8 Manfaat Buah Tomat untuk Kesehatan yang Perlu Kamu Tahu
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!