Share This Article
Tahukah kamu bahaya minuman bersoda atau minuman kemasan lainnya juga memiliki efek jangka panjang bagi penderita diabetes mellitus?
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrine Society mencatat bahwa mengonsumsi sejumlah besar minuman manis, meningkatkan risiko menderita penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Dua cangkir soda setiap Minggu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes sebesar 29%. Perlu diingat, sekaleng standar soda adalah 1,5 gelas. Penelitian ini menganalisis data dari 43.580 peserta yang berusia 45-74 tahun.
Mengonsumsi soda memberikan efek jangka panjang hingga empat kali lipat pada tubuh yaitu meningkatnya lemak pada bagian perut sehingga menjadi obesitas yang merupakan penyebab utama diabetes.
Bahaya minuman bersoda
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal American Geriatrics Society melihat efek jangka panjang dari soda yaitu pada ukuran pinggang, indikator lemak perut atau perut.
Jenis lemak ini meningkatkan risiko penyakit kronis lebih dari lemak yang berada pada daerah tubuh lain. Penelitian ini berlangsung selama 9,4 tahun dan melibatkan total 749 peserta yang berusia di atas 65 tahun.
Selain itu, pemanis buatan yang ada pada soda juga berefek pada bakteri baik yang ada pada usus dan juga meningkatkan resistensi sel-sel tubuh terhadap insulin. Peningkatan konsumsi soda menjadi faktor utama terjadinya metabolik sindrom, dengan kondisi seperti :
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol tinggi.
- Trigliserida tinggi.
- Kenaikan berat badan.
- Gula darah tinggi.
Efek lain dari mengonsumsi soda:
- Bakteri yang menyebabkan plak gigi membutuhkan gula untuk berkembang, dan soda mengandung gula yang membuat bakteri berkembang biak dengan baik.
- Minum soda secara teratur dapat membuat mulut lebih asam. Ini meningkatkan risiko gigi berlubang, kerusakan email gigi, dan sakit pada gusi.
- Soda memiliki kurang lebih 150 kalori dan mengandung nilai gizi yang sangat sedikit, yang membuat hal ini tidak baik untuk kesehatan.
Pemanis buatan yang terkandung dalam minuman bersoda:
- Sucralose: Satu studi menunjukkan pemanis ini dapat meningkatkan gula darah lebih tinggi.
- Aspartame: Merupakan pemanis kimia yang ditemukan dalam segala hal mulai dari minuman soda hingga permen karet. Aspartame dapat meningkatkan indeks massa tubuh (IMT).
- Acesulfame Potassium (Ace-K): Ini adalah pemanis yang biasa digunakan dalam kombinasi dengan pemanis lain dalam minuman dan makanan ringan. Ace-K dikaitkan dengan perubahan bakteri usus dan kenaikan berat badan dalam penelitian pada hewan.
- Sorbitol: Sorbitol adalah gula alkohol yang umum dalam makanan dan minuman diet yang dapat menyebabkan diare.
- Stevia: Daun stevia alami dalam jumlah sedang merupakan alternatif yang aman untuk gula.
- Erythritol: Ini adalah jenis gula alkohol dengan bahan dasar jagung yang memiliki kalori lebih sedikit daripada gula.
Pemanis ini memiliki lebih sedikit kaitan dengan gangguan pencernaan daripada alkohol gula lainnya dan belum menunjukkan pengaruh negatif pada gula darah, kolesterol atau insulin. Faktanya, erythritol telah menunjukkan efek perlindungan bagi penderita diabetes.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait dengan masalah kesehatan kamu di aplikasi Good Doctor. Dokter terpercaya kami akan membantu dengan layanan 24/7.