Share This Article
Munculnya benjolan di payudara dan juga ketiak selalu dikaitkan dengan tanda kanker payudara. Padahal, kondisi ini bisa saja disebabkan oleh penyakit lain.
Selain itu, meski lebih umum terjadi pada perempuan, benjolan juga bisa muncul di kaum pria lho. Lalu, apa sih sebenarnya penyebab benjolan di payudara ini?
Bagaimana membedakan benjolan yang berbahaya dan yang tidak? Seperti apa benjolan yang menandakan penyakit kanker? Langsung saja simak ulasan berikut ini.
Baca juga: Jangan Sampai Tertukar, Yuk Pahami Perbedaan Tumor dan Kanker!
Mengenal tentang benjolan di payudara
Benjolan di payudara adalah pertumbuhan jaringan yang berkembang di bagian payudara. Sebagian besar benjolan payudara tidaklah berbahaya, tetapi butuh pemeriksaan medis untuk memastikannya.
Benjolan payudara ini bisa muncul pada laki-laki maupun perempuan di usia berapa pun. Hormon memegang peranan penting dalam tumbuhnya jaringan pada payudara.
Perubahan hormon bisa menyebabkan berkembangnya benjolan payudara, dan dalam beberapa kasus benjolan tersebut bisa hilang dengan sendirinya.
Remaja putri yang belum puber biasanya merasakan adanya benjolan lunak di payudara mereka, dan akan hilang saat puber. Begitu pula dengan remaja putra saat puber, mereka kerap rasakan adanya benjolan dan biasanya akan hilang dalam beberapa bulan.
Penyebab benjolan di payudara
Selain tanda kanker, ada banyak kemungkinan penyebab benjolan di payudara berkembang.
Berikut beberapa kemungkinan faktor penyebab benjolan di payudara:
- Kista payudara yang lunak dan berisi cairan
- Kista susu yang terkait dengan kantung susu yang ada pada masa menyusui
- Payudara fibrokistik, yakni kondisi jaringan payudara yang teksturnya terasa kental dan kadang terasa sakit
- Fibroadenoma, yakni benjolan non-kanker yang mudah bergerak di dalam jaringan kanker dan bisa menjadi kanker
- Hamartoma atau pertumbuhan tumor jinak pada payudara
- Papilloma intraductal, yakni tumor kecil non-kanker yang tumbuh di saluran susu
- Lipoma, yakni kondisi munculnya benjolan lemak yang tumbuh dengan lambat dan tidak bersifat kanker
- Mastitis atau infeksi payudara
- Cedera atau trauma pada payudara
- Kanker payudara
Ciri tumor payudara
Jaringan payudara umumnya terasa seperti menggumpal dan akan terasa lembut saat mendekati periode menstruasi.
Jika terjadi adanya gangguan atau penyakit tertentu, biasanya kamu akan bisa merasakan perubahan pada payudara yang bisa ditandai dengan:
- Munculnya benjolan yang terasa bulat, lunak, dan kencang.
- Benjolan tersebut bisa bergerak dengan mudah di bawah permukaan kulit.
- Bentuk benjolan keras dan tidak beraturan.
- Kulit memerah atau berlesung seperti kulit jeruk.
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
- Keluarnya cairan dari puting payudara.
Jenis benjolan atau tumor di payudara
Dilansir Stony Brook Cancer Center, sebenarnya tidak semua benjolan di payudara adalah kanker. Bisa saja benjolan tersebut merupakan tanda dari penyakit lain.
Berikut beberapa jenis benjolan payudara yang harus kamu tahu:
Benign atau benjolan tumor non-kanker
Meski setiap benjolan yang muncul dan terbentuk dari sel-sel tubuh secara teknis bisa disebut sebagai tumor, tidak semua tumor bersifat ganas dan berubah menjadi kanker.
Berdasarkan laporan biopsi dari Carol M. Baldwin Breast Care Center, 80 persen benjolan payudara bersifat benign (non-kanker) yang tidak berbahaya.
Berikut beberapa kondisi medis non-kanker yang bisa menimbulkan benjolan di payudara:
1. Perubahan fibrokistik
Fibrokistik sendiri bukanlah penyakit, kondisi munculnya benjolan jinak non-kanker yang terjadi pada 50-60 persen wanita. Perubahan fibrokistik adalah respons berlebihan jaringan payudara terhadap perubahan hormon ovarium.
Perubahan hormon bisa menyebabkan serat jaringan payudara, kelenjar susu, dan saluran bereaksi berlebihan sehingga muncul lah benjolan. Bentuknya berupa kista kecil yang kental dan terasa seperti kantong yang berisi cairan.
Ukuran dan tekstur benjolan jenis ini biasanya meningkat sebelum haid dan menurun setelah periode berakhir. Pendapat medis masih terbagi atas apakah penyakit fibrokistik meningkatkan risiko kanker payudara.
Perubahan fibrokistik adalah kondisi gangguan payudara non-kanker yang paling umum terjadi. Kondisi ini sering terjadi pada wanita usia antara 20 hingga 50 tahun.
2. Fibroadenoma
Kondisi ini sangat umum terjadi pada perempuan berusia 20 hingga 30 tahun. Fibroadenoma merupakan kondisi munculnya tumor jinak berupa benjolan padat dari jaringan fibrosa dan kelenjar.
Jika disentuh, benjolan ini akan terasa bulat, keras, dan bisa mudah digerakkan di bawah permukaan kulit. Untuk menghilangkan benjolan ini bisa dilakukan dengan prosedur operasi.
3. Papiloma intraduktus
Papiloma intraductal adalah pertumbuhan benjolan mirip kutil yang berkembang di saluran payudara. Benjolan ini biasanya muncul di bawah puting.
Selain itu, kondisi ini juga bisa mengakibatkan munculnya cairan dari puting baik berupa cairan bening bahkan darah.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan yang masih mengalami periode menstruasi. Untuk menghilangkannya diperlukan prosedur operasi.
Tumor maligna: benjolan di payudara yang berpotensi kanker
Jika pada tipe benign benjolan tidak bersifat kanker, maka tumor maligna kebalikannya. Benjolan tumor maligna jika tak segera diatasi akan terus tumbuh, menyerang, dan menghancurkan jaringan di dekatnya.
Bila tidak diperiksa, mereka akan menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya. Kemudian, dengan proses yang disebut metastasis, sel-sel kanker akan melepaskan diri dari tumor dan menyebar melalui sistem getah bening dan aliran darah, ke seluruh tubuh.
Benjolan ganas seperti ini sekitar 50 persen muncul di kuadran luar atas payudara, lalu memanjang ke ketiak, di mana jaringan lebih tebal daripada di tempat lain. Berikut tahapan benjolan payudara yang bisa berubah menjadi kanker.
1. Benjolan kanker payudara stadium awal
Benjolan tumor ini baru berkembang di daerah payudara saja, dan ukurannya kurang dari 1 inchi. Butuh waktu setidaknya 8 tahun sampai benjolan tumor ini bisa terdeteksi.
Untuk mendeteksi benjolan tumor yang bersifat kanker ini, diperlukan adanya pemeriksaan dari pihak medis menggunakan prosedur tertentu. Salah satunya adalah mammogram.
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk wanita yang kanker payudara yang diobati pada tahap awal yang adalah 96%. Jadi semakin cepat dideteksi akan semakin bagus.
2. Benjolan kanker payudara stadium lanjut
Pada tahap ini benjolan tumor sudah menyebar dari payudara ke kelenjar getah bening di ketiak, leher atau dada. Karena ini, tingkat kelangsungan hidup lima tahun turun menjadi 73 persen atau kurang.
Diperkirakan 46.000 wanita dan 300 pria meninggal karena kanker payudara pada tahun 1994. Meskipun perawatan pengangkatan tumor, pembedahan kelenjar getah bening, dan (dalam kasus ekstrem) ovarium sudah dilakukan.
Angka kematian ini dapat dihindari jika lebih banyak wanita memeriksa payudara mereka sendiri dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada temuan yang mencurigakan.
3. Kanker payudara stadium akhir
Pada tahap ini, sel kanker sudah keluar dari benjolan tumor dan menyebar ke organ-organ lain di tubuh melalui proses bernama metastasis.
Organ yang terpengaruh seperti hati, paru-paru, dan bahkan otak. Ketika pengobatan tidak dimulai sampai kanker telah menyebar, tingkat kelangsungan hidup lima tahun sangat rendah.
Benjolan payudara pada pria
Ya, pria juga bisa mengalami pembesaran payudara yang lembut, seringkali ditandai dengan munculnya benjolan di bawah puting.
Kadang-kadang terjadi pada satu payudara saja, tapi bisa juga terjadi pada keduanya. Kondisi non-kanker ini disebut dengan ginekomastia.
Baca Juga : Kanker Payudara pada Pria: Kenali Gejala dan Penyebabnya
Benjolan di payudara terasa nyeri
Saat benjolan di payudara terasa nyeri, ini tidak selalu berkaitan dengan risiko kanker payudara. Beberapa wanita memiliki jaringan payudara kental yang disebut payudara fibrokistik atau fibrocystic breasts, yang mungkin lebih menyakitkan selama waktu-waktu tertentu dalam sebulan.
Payudara fibrokistik tidak selalu terkait dengan kanker payudara, dan benjolan di payudara tersebut biasanya berupa kista berisi cairan, bukan sel dalam jumlah banyak.
Perubahan payudara fibrokistik juga merupakan penyebab umum nyeri payudara. Jaringan payudara fibrokistik mengandung benjolan yang cenderung lebih lunak sebelum periode menstruasi.
Benjolan di ketiak dekat payudara
Armpit lumps atau benjolan di ketiak dekat payudara dapat muncul karena kista, infeksi, atau iritasi akibat pencukuran atau penggunaan antiperspirant.
Kebanyakan benjolan di ketiak dekat payudara tidak berbahaya dan biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Namun, benjolan di ketiak dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mendasar yang lebih serius.
Untuk itu, jika kamu menemukan adanya benjolan di ketiak dekat payudara segera hubungi dokter untuk melakukan konsultasi.
Berikut beberapa penyebab umum dari benjolan di ketiak dekat payudara:
- Infeksi bakteri atau virus
- Lipoma (biasanya tidak berbahaya, pertumbuhan jaringan lemak jinak)
- Fibroadenoma (pertumbuhan jaringan fibrosa non-kanker)
- Hidradenitis suppurativa
- Reaksi alergi
- Reaksi merugikan terhadap vaksinasi
- Infeksi jamur
- Kanker payudara
- Limfoma (kanker sistem limfatik)
- Leukemia (kanker sel darah)
- Systemic lupus erythematosus (sebuah penyakit autoimun yang menargetkan sendi dan organ)
Benjolan payudara sakit saat menyusui
Ada berbagai penyebab timbulnya benjolan pada payudara saat menyusui. Salah satu yang paling umum adalah saluran yang tersumbat, penyumbatan oleh susu, yang akhirnya menyebabkan munculnya benjolan lunak yang mungkin terasa sakit.
Saluran susu yang tersumbat adalah masalah umum menyusui, tetapi biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Sebagian besar benjolan payudara saat menyusui tidak serius. Namun, pada kesempatan langka, benjolan bisa menjadi kanker.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan saat memiliki benjolan payudara sakit saat menyusui:
- Lanjutkan menyusui
- Pijar area benjolan
- Pastikan bayi menyusu dengan benar agar memungkinkan bayi mengeluarkan ASI dengan lebih efektif. Ini dapat membantu mencegah dan mengatasi saluran tersumbat yang lunak dan pembengkakan yang menggumpal.
- Mulailah setiap sesi menyusui dengan meletakkan bayi ke payudara dengan benjolan. Isapan bayi akan lebih kuat di awal menyusu sehingga dapat membantu mengeluarkan ASI yang tersumbat.
- Menyusui bayi dengan posisi berbeda untuk mencoba mengeringkan area payudara yang berbeda. Mengeringkan semua area payudara dapat membantu mencegah dan mengatasi saluran susu yang tersumbat.
- Gunakan pompa ASI setelah menyusui untuk membantu mengeringkan payudara sepenuhnya. Pemompaan dapat membantu melepaskan dan menghilangkan penyumbatan.
- Tempatkan kain hangat dan lembab ke area yang terdapat benjolan.
- Cuci payudara dan puting dengan air hangat untuk menghilangkan susu kering yang mungkin menghalangi aliran susu keluar dari payudara.
- Hindari pakaian dan bra ketat yang bisa memberi tekanan pada area benjolan. Tekanan berlebih pada jaringan payudara yang lunak dapat menyebabkan mastitis.
Kamu harus segera menghubungi dokter apabila:
- Area payudara di sekitar benjolan menjadi merah dan hangat, atau jika kamu mengalami demam, temui dokter untuk memeriksa adanya infeksi payudara.
- Ukuran benjolan semakin membesar
- Benjolan tidak hilang setelah 1 minggu
Cara cek benjolan di payudara
Ada gerakan bernama SADARI atau Periksa Payudara Sendiri, kampanye ini dipopulerkan untuk membuat perempuan lebih waspada dengan kanker payudara.
Caranya adalah dengan melakukan pengecekan mandiri terhadap payudara di rumah. Bagaimana cara melakukannya? Berikut langkah-langkahnya:
- Pertama, berdirilah di depan cermin lalu perhatikan ukuran, bentuk, warna, dan cari apakah ada tanda benjolan maupun pembengkakan di area payudara.
- Kedua, angkat lengan kamu dan ulangi langkah pertama.
- Ketiga, periksa apakah ada cairan yang keluar dari puting. Baik cairan susu, kuning, atau bahkan darah.
- Keempat, cobalah untuk berbaring lalu periksa dengan lembut apakah ada tanda-tanda benjolan di payudara dan juga di bawah lengan sampai ke rusuk.
- Ulangi langkah keempat dengan posisi berdiri dan juga duduk.
Apa yang harus dilakukan apabila menemukan benjolan?
Ingat meski kamu bisa menemukan benjolan di payudara sendiri, hanya dokter yang dapat menentukan secara akurat apakah benjolan tersebut jinak atau ganas.
Jadi jika merasakan adanya benjolan di payudara, dan mengalami beberapa gejala di bawah ini, segera datangi dokter untuk berkonsultasi.
- Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.
- Benjolan atau area yang menebal di atau dekat payudara atau ketiak tidak hilang meski periode menstruasi sudah selesai.
- Ukuran benjolan bisa sekecil kacang polong sampai berukuran besar.
- Perubahan terjadi pada kulit payudara dan juga puting. Baik itu bersisik, mengerut, atau meradang.
- Cairan bening atau berdarah keluar dari puting susu
- Kulit merah di payudara atau puting
- Puting menjorok ke bagian dalam.
Baca Juga : 6 Tips Hidup Sehat untuk Penyintas Kanker Payudara
Pemeriksaan dokter
Saat kamu mengunjungi dokter untuk memeriksakan benjolan payudara, umumnya dokter akan melakukan 3 prosedur berikut ini:
- Pemeriksaan payudara.
- Pemindaian melalui rontgen payudara (mammogram) atau dengan ultrasound (USG).
- Tes biopsi dengan cara memasukkan jarum ke dalam benjolan untuk mengambil sampel dari benjolan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke lab untuk diteliti.
Perawatan benjolan di payudara
Sebelum memberikan rencana perawatan, dokter akan menganalisa apa penyebab benjolan payudara yang kamu alami. Sebab, tak semua benjolan butuh perawatan.
Jika kamu mengalami infeksi payudara, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Jika kamu didiagnosis kista, maka dokter akan menyedot cairan di dalamnya.
Biasanya, kista akan hilang setelah cairannya terkuras. Dalam beberapa kasus, kista tidak perlu dirawat dan dapat menghilang dengan sendirinya.
Cara menghilangkan benjolan payudara
Jika benjolan di payudara didiagnosis sebagai kanker payudara, maka beberapa pengobatan yang biasanya dilakukan adalah:
- Lumpectomy, yakni prosedur pengangkatan benjolan payudara.
- Mastektomi, yakni prosedur pengangkatan jaringan payudara secara menyeluruh.
- Kemoterapi, alias penggunaan obat untuk melawan atau menghancurkan sel kanker yang sudah menyebar ke tubuh.
- Terapi radiasi, yakni suatu perawatan yang menggunakan sinar atau bahan radioaktif untuk melawan kanker.
Perawatan akan tergantung pada jenis kanker payudara yang dimiliki, ukuran, lokasi tumor, dan apakah kanker telah menyebar di luar payudara.
Cara menjaga payudara tetap sehat
Kanker payudara lebih berisiko pada perempuan berusia 45 hingga 54 tahun. Maka The American Cancer Society merekomendasikan wanita untuk rutin menjalani tes mammogram.
Mammogram adalah prosedur rontgen yang membantu mengidentifikasi kelainan payudara. Pengecekan mammogram secara rutin bisa dijadikan sebagai bahan analisis apabila terjadi perubahan antara hasil tiap pengecekan.
Wanita berusia 55 tahun ke atas dapat beralih ke mammogram setiap tahun atau melanjutkan dengan tes skrining tahunan. Wanita berusia 40 hingga 44 tahun dapat memulai mammogram tahunan.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!