Share This Article
Diabetes merupakan kondisi medis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Gejala diabetes yang timbul bisa berbeda-beda tergantung jenisnya.
Selama ini kita mengenal 2 jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Padahal ada jenis lain yang juga harus diwaspadai lho.
Nah, untuk memahami secara dalam mengenai jenis dan gejala diabetes, yuk, simak penjelasan berikut ini.
Apa itu diabetes?
Dikutip WHO, diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.
Hiperglikemia atau peningkatan kadar gula dalam darah adalah efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu bisa menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh.
Mengenal glukosa dan insulin
Diabetes bisa terjadi karena tingginya kadar glukosa dalam darah. Glukosa sendiri berfungsi sebagai sumber energi utama dalam tubuh. Kadar gula yang terlalu tinggi bisa berakibat buruk pada kesehatan.
Kadar gula dalam darah kita diatur oleh hormon bernama insulin. Insulin sendiri diproduksi oleh pankreas.
Nah, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi atau memproses insulin dengan baik. Akibatnya kadar gula tak terkontrol dan menyebabkan tingginya kadar gula.
Mengenal jenis-jenis diabetes
Pembagian jenis-jenis diabetes ini berdasarkan penyebab, perbedaan usia penderita dan gejalanya. Ada tiga jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1, tipe 2 dan gestasional.
Mungkin kamu akan bertanya-tanya, mengapa tidak ada jenis diabetes kering dan basah? Atau bertanya-tanya, seperti apa gejala diabetes kering dan basah?
Istilah diabetes kering dan basah memang sering digunakan di Indonesia. Namun istilah tersebut tidak ada dalam dunia medis. Istilah itu digunakan untuk menggambarkan kondisi saat pasien diabetes mengalami luka.
Jika luka lebih cepat sembuh disebut mengalami gejala diabetes kering. Jika luka lebih lama sembuh, akan disebut diabetes basah. Namun sekali lagi, istilah jenis atau gejala diabetes kering dan basah tidak ada dalam dunia medis.
Agar kamu tidak salah memahami, berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis-jenis diabetes yang terdapat dalam dunia medis secara umum.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe ini biasanya terjadi dan terdeteksi pada anak-anak dan juga remaja. Meski penyebab utamanya belum diketahui, namun diabetes tipe 1 diduga punya keterkaitan dengan faktor genetik.
Pada pasien diabetes tipe 1, pankreas hanya memproduksi sedikit atau bahkan tak memproduksi insulin sama sekali. Diabetes tipe ini juga termasuk penyakit autoimun karena sistem kekebalan menyerang sel-sel di pankreas.
Meski sering ditemukan pada anak kecil, diabetes tipe ini juga bisa berkembang saat dewasa. Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan secara total penderita diabetes tipe 1.
Diabetes tipe 2
Tipe ini paling sering terjadi dan paling umum diketahui masyarakat. Diabetes tipe 2 juga biasa disebut dengan diabetes melitus.
Jika pada tipe 1 lebih karena faktor genetik, diabetes melitus terjadi karena pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat. Pada pasien diabetes melitus, pankreas masih memproduksi insulin dengan baik.
Sayangnya, tubuh menjadi resisten dan tidak merespons terhadap hormon ini. Akibatnya, kadar gula menumpuk di dalam darah tanpa bisa diproses menjadi energi dan menyebabkan diabetes.
Diabetes gestasional
Diabetes tipe ini terjadi pada wanita hamil. Tingginya kadar gula dalam darah selama kehamilan terjadi karena plasenta menghasilkan sebuah hormon yang menghambat produksi insulin.
Diabetes tipe ini biasanya mulai muncul pada usia kehamilan antar 24 hingga 28 minggu. Jika Moms mengalami diabetes tipe ini bukan berarti Moms sudah terkena diabetes saat sebelum hamil dan setelah melahirkan nantinya.
Namun jika tak tertangani dengan baik, diabetes tipe ini bisa meningkatkan risiko Moms terkena diabetes tipe 2. Atau bahkan meningkatkan risiko bayi terkena diabetes dan risiko komplikasi kehamilan lainnya.
Ciri-ciri diabetes
Perlu diketahui bahwa ciri-ciri atau tanda peringatan dari kondisi ini bisa terjadi secara ringan, sehingga seseorang tidak menyadarinya. Terutama ini berlaku bagi diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, ciri-ciri ataupun gejala biasanya terjadi lebih cepat, dalam hitungan hari atau bahkan beberapa minggu. Baik diabetes tipe 1 ataupun 2 memiliki ciri-ciri diabetes awal yang hampir sama.
Tanda atau ciri-ciri diabetes tersebut dapat meliputi rasa lapar yang meningkat dan merasa lebih lelah, peningkatan frekuensi buang air kecil serta peningkatan rasa haus, mulut kering, kulit kering dan terasa gatal, hingga penglihatan kabur.
Gejala awal diabetes berdasarkan jenisnya
Ciri-ciri diabetes pada tahap awal, baik diabetes tipe 1 dan 2 memang memiliki beberapa kesamaan. Namun, masing-masing jenis diabetes memiliki gejala atau ciri-ciri yang lebih spesifik. Agar kamu lebih memahaminya, berikut penjelasan lebih lanjut yang perlu kamu ketahui.
Gejala diabetes tipe 1
Setiap individu bisa mengalami gejala awal diabetes, yang kemudian bisa menjadi semakin parah atau darurat. Berikut beberapa gejala diabetes tipe 1, dimulai dari gejala awal.
- Rasa haus yang ekstrem dapat menjadi gejala awal diabetes
- Meningkatnya rasa lapar, terutama setelah makan
- Mulut kering
- Sakit perut dan muntah
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Berat badan turun tanpa sebab yang pasti, padahal pola makan normal dan kamu merasa terus lapar
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Pernapasan menjadi berat (kussmaul respiration)
- Terjadi infeksi pada kulit, kandung kemih, hingga vagina menjadi gejala diabetes pada wanita
- Perubahan mood atau mood swings juga menjadi gejala diabetes tipe 1
- Mengompol pada malam hari (pada kasus anak-anak)
Jika gejala diabetes tipe 1 sudah memasuki kondisi darurat, akan menunjukkan sejumlah gejala seperti:
- Gemetar dan kebingungan
- Napas berubah menjadi sangat cepat
- Sakit perut
- Napas bau buah-buahan
- Kehilangan kesadaran, namun ini jarang terjadi
Gejala diabetes tipe 2
Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa tanda atau gejala diabetes tipe 2 yang perlu diwaspadai:
- Frekuensi buang air kecil meningkat, saat glukosa tinggi ginjal akan berusaha menyaring gula dengan menyaringnya keluar dari darah
- Rasa haus meningkat, ini terjadi karena semakin sering kamu kencing maka tubuh membutuhkan cairan pengganti untuk mencegah dehidrasi
- Selalu merasa lapar, hal ini terjadi karena pasien diabetes tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang mereka makan
- Merasa kelelahan, rasa lelah ini merupakan akibat kurangnya glukosa yang mengalir dari aliran darah ke sel-sel tubuh
- Pandangan buram, kelebihan kadar gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di mata
- Luka menjadi lama sembuh, ini terjadi karena kadar gula tinggi bisa menyebabkan rusaknya saraf dan pembuluh darah dalam tubuh. Umumnya terjadi di kaki, atau bisa disebut sebagai gejala diabetes pada kaki
- Gejala diabetes pada kaki dan tangan yang perlu diwaspadai adalah kesemutan, mati rasa, dan nyeri. Kadar gula yang tinggi juga bisa mengakibatkan sirkulasi darah terganggu
- Munculnya bercak gelap di kulit, utamanya pada daerah lipatan seperti leher, ketiak dan selangkangan. Gejala diabetes tipe 2 ini dikenal dengan istilah acanthosis nigricans
- Gatal-gatal dan infeksi. Infeksi ini cenderung terjadi pada area kulit yang lembab dan hangat seperti mulut, area genital, dan ketiak. Tanda yang muncul biasanya berupa sensasi terbakar, kemerahan, dan rasa nyeri
Gejala diabetes pada wanita hamil atau gestasional
Gejala diabetes pada wanita hamil atau gestasional umumnya tidak terlihat. Alias tidak ada gejala khusus yang dapat menjadi penanda. Wanita hamil yang mengalami gestasional, biasanya mengetahui kondisi tersebut melalui pengecekan gula darah secara rutin.
Namun secara umum, kamu bisa mencurigai mengalami gejala diabetes pada wanita ini jika menunjukkan gejala awal seperti:
- Kelelahan
- Pandangan kabur
- Haus berlebihan
- Frekuensi buang air kecil semakin sering
- Mendengkur
Jika kamu mengalami beberapa gejala diabetes di atas ada baiknya segera menghubungi dokter. Sebab jika penanganan terlambat, dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit berbahaya lho.
Seperti gejala diabetes pada kaki. Adapun gejala diabetes pada kaki, umumnya berupa mati rasa pada kaki (neuropati diabetes).
Kondisi lain yang perlu diwaspadai adalah masalah aliran darah yang menyebabkan luka di kaki lebih lama sembuh. Jika gejala diabetes pada kaki ini tidak dipantau oleh dokter, dapat berkembang menjadi komplikasi.
Komplikasi gejala diabetes pada kaki tersebut bisa berupa infeksi kulit dan tulang, infeksi yang menyebabkan matinya jaringan dan dapat menyebabkan kelainan bentuk kaki.
Dalam kondisi terburuk, infeksi yang berkembang tidak dapat diobati dan dokter akan mengatasinya dengan mengamputasi bagian kaki.
Minuman dan makanan penyebab diabetes
Penting untuk diketahui bahwa terdapat beberapa minuman dan makanan penyebab diabetes yang bisa menyebabkan peningkatan risiko pada kondisi ini, terutama diabetes tipe 2.
Beberapa minuman serta makanan penyebab diabetes yang sebaiknya dibatasi untuk dikonsumsi meliputi:
1. Makanan olahan dengan karbohidrat tinggi
Karbohidrat olahan, seperti makanan yang dibuat dengan tepung putih, gula putih, atau nasi putih adalah makanan utuh yang tidak mengandung serat penting, vitamin serta mineral yang sehat.
Untuk mengurangi risiko diabetes, sebaiknya batasilah konsumsi makanan yang dibuat dengan karbohirat olahan, seperti muffin, kue, kerupuk, serta pasta.
2. Minuman dengan pemanis gula
Minuman dengan tambahan manis seperti soda atau teh manis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebaiknya, batasilah asupan minuman dengan tambahan gula.
Akan lebih baik jika kamu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan perbanyak konsumsi air putih.
3. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans
Makanan penyebab diabetes selanjutnya adalah makanan yang mengandung lemak jenuh serta lemak trans. Baik lemak jenuh ataupun lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi sendiri merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
4. Daging merah dan olahan
Daging merah dan olahan juga merupakan makanan penyebab diabetes yang perlu dibatasi konsumsinya. Sebab, daging merah serta daging merah olahan telah dikaitkan dengan diabetes tipe 2.
Beralih ke sumber protein lain dapat membantu meningkatkan kesehatan. Sebaiknya, perbanyaklah konsumsi sayuran.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis diabetes dan gejala awalnya. Semoga dapat membantu kamu lebih waspada terhadap penyakit ini.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!