Share This Article
Orang yang pernah mengidap TBC dan sudah dinyatakan sembuh, apakah bercak paru pada penderita TBC bisa hilang?
Seperti kita ketahui, beberapa perusahaan memiliki peraturan bagi calon karyawannya yang akan mendaftar untuk melampirkan surat keterangan bebas TBC. Begitupun dengan pelamar beasiswa pada beberapa negara mengharuskan pelamarnya melampirkan surat keterangan bebas TBC.
Surat tersebut bisa didapatkan melalui hasil Medical Check Up di fasilitas pemberi layanan kesehatan baik itu rumah sakit ataupun klinik. Apakah tanda-tanda pernah terinfeksi TBC akan nampak pada hasil pemeriksaan kesehatan?
Baca Juga: Bosan Minum Obat, Inilah Cara Alami Mengatasi Sesak Napas
Apa itu TBC ?
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru, dan dalam kondisi berbahaya bisa menyebabkan kematian.
Terduga penderita penyakit TBC harus melakukan serangkaian pemeriksaan dan apabila terdiagnosa positif mengidap TBC, maka harus menjalankan perawatan jangka panjang antara 6 bulan sampai 1 tahun atau lebih.
Perkembangan penyakit TBC di Indonesia
Penyebaran terbesar penyakit TBC saat ini berada di Asia Tenggara dan juga beberapa negara bagian Afrika. Indonesia masuk kedalam negara yang masih memiliki warga negara yang mengidap penyakit TBC dengan jumlah yang cukup besar.
TBC di Indonesia juga masih menjadi penyakit paru-paru yang tinggi tingkat kematiannya, pemerintah Indonesia berusaha untuk menghilangkan penyakit ini sesuai dengan target SDGs pada 2030 “Indonesia bebas penyakit TBC”.
Untuk mencapai tahapan tersebut, pencegahan pada individu yang belum terpapar serta pengobatan secara tuntas pada pasien penderita TBC harus dilakukan dan tidak kalah penting, edukasi terhadap masyarakat tentang penyakit ini pun harus semakin gencar dilakukan.
Bagaimana cara mengetahui bahwa kita menderita TBC ?
Bagi kamu yang merasa memiliki gejala-gejala TBC, dapat melakukan pemeriksaan kepada dokter di fasilitas pelayanan kesehatan. Gejala yang timbul pada penderita TBC ini diantaranya:
- batuk yang berkepanjangan hingga lebih dari 3 minggu
- batuk berdarah
- demam hilang timbul lebih dari 3 minggu
- penurunan berat badan secara drastis
- nafas yang berbunyi
- apabila diketahui terdapata kontak dengan penderita TBC, segera memeriksakan diri ke dokter.
Untuk membantu menegakkan diagnosis, biasanya dokter membutuhkan pemeriksaan penunjang diantaranya adalah pemeriksaan sputum (dahak), pemeriksaan Rontgen Thoraks (dada), atau test Mantoux pada anak-anak.
Pada pasien TBC hasil rontgen akan menunjukan gambaran adanya bercak pada paru-paru pasien yang bisa menjadi indikasi pasien tersebut mengidap TBC.
Apakah bercak paru pada penderita TBC bisa hilang?
Masa pengobatan penyakit TBC umumnya berkisar antara 6-9 bulan. Pasien akan menjalani pengobatan menggunakan obat anti tuberkulosis (OAT) sesuai dosis yang diberikan oleh dokter secara rutin.
Pasien tidak boleh melewatkan waktu minum obat satu kali pun dan akan berakibat mengulang hitungan konsumsi obat ke hari pertama kembali.
Bercak pada paru-paru pengidap TBC bisa hilang apabila pasien patuh dalam minum obat sesuai dengan anjuran dokter. Bercak atau flek yang ada pada paru-paru ini disebabkan oleh adanya benda asing yang masuk ke dalam paru-paru, hal ini juga yang menyebabkan adanya reaksi batuk pada pasien.
Batuk adalah respon tubuh untuk mengeluarkan lendir yang akan membersihkan paru-paru dari alergi atau bakteri tersebut.
Namun, pada kasus TBC paru kronis, gambaran rontgen akan menunjukan bercak fibrosis (gambaran TBC kronis) yang sifatnya menetap.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 5 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Organ Tubuh
Apa saja upaya pencegahan supaya tidak tertular TBC ?
Upaya pencegahan agar kamu tidak tertular dengan penyakit TBC ini bisa dengan cara :
- Melakukan olahraga secara rutin.
- Menghindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit flu atau batuk dengan cara menggunakan masker.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Tidak menahan lendir apabila sedang flu atau batuk.
Bagi pasien TBC yang sudah melakukan pengobatan, tetap harus berhati-hati karena masih ada kemungkinan bisa terpapar kembali dengan bakteri TBC.
Pencegahan pasca pengobatan pun tetap harus diterapkan agar tidak kembali mengidap penyakit yang sama, serta kepatuhan minum obat perlu diperhatikan agar pengobatan dapat memberiksan hasil yang maksimal.