Share This Article
Apakah kamu sedang mengalami batuk berlendir yang berlangsung lebih dari 10 hari? Sebaiknya periksakan kondisi kesehatanmu ke dokter, karena bisa saja kamu mengalami bronkitis.
Apa itu penyakit bronkitis?
Bronchitis atau bronkitis adalah kondisi pada saluran pembawa udara ke paru-paru atau saluran bronchial mengalami peradangan dan membengkak.
Orang yang mengalami penyakit ini biasanya akan mengalami batuk berlendir terus-menerus yang mengganggu.
Kondisi ini biasanya dibedakan menjadi dua tipe:
Bronkitis akut, yaitu kondisi bronkitis yang lebih umum. Biasanya berlangsung selama satu minggu hingga 10 hari.
Bronkitis kronis, yaitu kondisi yang lebih serius. Di mana penyakit ini terjadi terus-menerus atau berulang yang termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronik.
Apa penyebab bronkitis?
Pada bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus. Biasanya virus yang sama dengan penyebab pilek dan flu biasa.
Sedangkan pada tipe kronis biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok. Selain itu, udara berpolusi, debu, zat kimia atau gas beracun di lingkungan juga berpengaruh, membuat kamu terkena penyakit ini.
Siapa saja yang lebih berisiko terkena bronkitis?
1. Perokok
Perlu kamu ketahui bahwa zat yang terkandung dalam rokok yaitu tembakau bisa menyebabkan kerusakan bronkus. Tak hanya itu saja, rokok juga dapat menyebabkan peradangan, penumpukan lendir dan penyumbatan.
Namun, banyak orang yang tidak tahu, bahwa kamu yang bukan perokok pun bisa terkena penyakit ini karena sering menghirup asap rokok lho.
2. Pekerja yang terpapar bahan kimia
Lingkungan pekerjaan juga mempengaruhi kamu terkena penyakit ini. Salah satunya lingkungan kerja yang banyak memaparkan bahan kimia bisa menyebabkan terkena bronkitis melalui udara.
Itu alasannya pekerja yang rentan terpapar dengan serbuk kimia atau asap disarankan memakai alat pelindung untuk meminimalkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan bronkitis.
3. Orang yang terpapar polusi
Pada umumnya orang-orang yang tinggal di perkotaan akan lebih berisiko terkena bronkitis karena terpapar polusi. Contohnya, seperti tinggal dekat pabrik, asap mobil, bahan limbah, atau masalah sistematis lainnya.
4. Orang yang jorok
Bakteri atau virus juga bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk rajin membersihkan diri seperti mencuci tangan, mandi dan menghindari paparan droplet batuk serta bersin orang lain.
Jika kamu menjaga kebersihan, akan mengurangi risiko terkena penyakit bronkitis akut. Terlebih, hal ini sangat penting apabila kamu telah mengidap bronkitis kronis.
Apa gejala dan ciri-ciri bronkitis?
Secara umum, gejala yang terlihat dari bronkitis akut atau kronis adalah adanya masalah pernapasan, seperti:
- Penyumbatan di dada, pasien akan merasa dadanya penuh.
- Batuk bronkitis dengan lendir. Kondisi ini bisa berbeda-beda, ada yang berlendir bening, putih, kuning atau hijau.
- Sesak napas membuat napas kamu bersuara seperti siulan.
Berikut gejala bronkitis akut:
- Badan terasa sakit dan meriang
- Demam
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat bronkitis?
1. Pneumonia
Salah satu bahaya penyakit ini adalah pneumonia. Penyebab bronkitis yang paling umum adalah virus. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh. Hal ini kemudian mempermudah bakteri untuk masuk sehingga menyebabkan pneumonia.
Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada kantung udara paru-paru (alveoli). Kantung udara dapat terisi dengan cairan atau nanah. Meski mirip, pneumonia menimbulkan gejala yang berbeda daripada bronkitis.
2. Penyakit jantung
Ketika kamu menderita penyakit ini, pada umumnya risiko seseorang mengalami serangan jantung juga akan meningkat.
Perlu kamu ketahui bahwa infeksi pernapasan, termasuk bronkitis, merupakan pemicu akut serangan jantung. Risiko tersebut mungkin bisa dikurangi. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
3. Rentan infeksi
Kamu juga akan lebih rentan terkena infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru. Bronkitis kronis meningkatkan risiko infeksi paru-paru. Oleh karena itu, kamu disarankan mendapatkan vaksin influenza setiap tahun.
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati bronkitis?
Sebelum menentukan perawatan, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Perawatan di dokter:
- Pemeriksaan mendengarkan suara paru-paru saat bernapas dan menanyakan batuk yang dialami pasien.
- Dokter juga akan memastikan apakah pasien mengidap bronkitis atau ada kemungkinan memiliki masalah pernapasan lainnya.
- Untuk pemeriksaan lebih lanjut, dokter biasanya menyarankan rontgen dada. Ini untuk meyakinkan apakah pasien juga mengalami masalah pneumonia atau peradangan pada paru-paru.
- Jika dokter belum juga yakin dengan hasil tes, pasien mungkin saja diminta untuk melakukan tes darah, untuk melihat kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah.
- Selain itu memungkinkan juga adanya tes dahak pada pasien. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda infeksi dan mengetahui apakah kondisi pasien bisa dirawat dengan antibiotik.
- Tes lain yang mungkin dilakukan adalah tes fungsi paru-paru. Tes ini untuk memastikan tanda-tanda asma atau emfisema (gangguan pada kantung udara di paru-paru).
Berikut pengobatan yang biasa dilakukan:
- Pada sebagian besar kasus tidak bisa diobati dengan antibiotik. Namun tak menutup kemungkinan dokter akan memberikan resep antibiotik. Walaupun itu hal yang sangat jarang.
- Selain itu, dalam beberapa kasus, dokter akan memberikan resep obat batuk. Biasanya obat batuk diberikan saat pasien mengalami batuk parah sampai kesulitan untuk tidur.
- Obat lain yang mungkin juga direkomendasikan yaitu inhaler, untuk pasien yang memiliki alergi tertentu, asma atau penyakit paru obstruktif kronik.
- Untuk penyakit ini yang sudah tergolong kronis, biasanya pasien akan diminta untuk melakukan terapi pernapasan.
Apa saja obat bronkitis yang biasa digunakan?
Demi mengobati bronkitis ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengobatinya yaitu:
1. Obat di apotek
Ketika kamu menderita penyakit ini, sebaiknya segera konsumsi antibiotik jenis amoxicilin atau doxycyclline, umumnya perlu dilakukan selama lima hari.
Jika batuk yang dialami cukup parah, dokter juga mungkin meresepkan obat berbahan steroid. Obat berjenis acetaminofen dan ibuprofen juga dapat direkomendasikan, apabila batuk mengganggu tidur dan menimbulkan nyeri.
2. Obat alami
- Bawang putih, bisa menjadi obat yang baik untuk mengobati bronkitis. Bumbu dapur ini adalah antibiotik alami yang mengandung sifat melawan virus. Makan bawang putih mentah setiap pagi saat perut kosong untuk menghilangkan batuk atau bronkitis.
- Air kunyit terbukti memiliki sifat anti-inflamasi sehingga dapat membantu menyingkirkan kelebihan lendir pada mulut dan tenggorokan.
- Madu, memiliki fungsi untuk tenggorokan karena mengandung sifat antibakteri, juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsilah satu sendok teh madu setiap hari untuk mencegah batuk.
Cara mengatasi bronkitis secara alami di rumah
Perawatan tersebut biasanya berupa:
- Minum banyak air, untuk memantu mengencerkan lendir atau dahak.
- Lebih banyak beristirahat.
- Menggunakan humidifier atau pelembab udara. Ini membantu untuk mengencerkan lendir.
- Mandi menggunakan air hangat. Sama dengan pelembab udara, ini juga dapat membantu mengencerkan dahak sehingga meringankan batuk.
- Serta memulai pola hidup sehat, seperti berhenti merokok, jika sebelumnya pernah merokok serta melakukan latihan pernapasan.
Apa saja makanan dan pantangan untuk penderita bronkitis?
Perlu kamu ketahui ternyata dengan beberapa campuran makanan sehat bisa sangat bermanfaat bagi kamu penderita bronkitis. Saat masih dalam tahap tidak terlalu mengkhawatirkan, kamu bisa mencoba makan pisang.
Caranya cukup mencampur pisang, dua sendok makan madu, dan air secukupnya. Setelah itu, minumlah ramuan tersebut.
Kemudian pantangan bagi kamu yang menderita bronkitis sebaiknya hindari mengonsumsi garam atau sodium. Jika terlalu banyak garam dalam makanan menyebabkan tubuh kekurangan air, dan menghambat proses pernapasan dan kerja paru-paru.
Bagaimana cara mencegah bronkitis?
Untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini, kamu dapat melakukan hal berikut:
- Tidak merokok dan jauhi asap rokok.
- Lakukan vaksin flu.
- Jaga kebersihan dengan rajin cuci tagan.
- Kenakan masker saat berada di lingkungan dengan udara yang kurang baik.
Selain melakukan hal di atas, perlu diingat bahwa ada beberapa faktor dengan risiko lebih rentan terkena penyakit ini. Beberapa faktor tersebut antara lain:
- Perokok wanita, lebih berisko terkena daripada pria.
- Penderita asma.
- Sistem imun yang lemah.
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit paru-paru.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!