Share This Article
Banyak orang beranggapan cacar air hanya dialami anak-anak. Padahal, cacar air pada orang dewasa juga sering terjadi.
Cacar air merupakan penyakit yang hampir dialami setiap orang. Maka, bukan tak mungkin bagi orang dewasa terkena penyakit ini. Bahkan cacar air ini sering dikatakan lebih parah. Apakah benar?
Penyebab cacar air
Cacar air pada orang dewasa maupun anak-anak umumnya disebabkan oleh virus herpes-varicella-zoster (VZV). Virus ini menyebar dengan cepat melalui droplet saat batuk atau bersin.
Virus juga bisa berpindah ke seseorang yang kontak langsung dengan ruam.
Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air lebih mudah tertular. Sebab, seseorang yang pernah menderita cacar air sudah memiliki kekebalan dalam tubuhnya.
Benarkah cacar air pada orang dewasa lebih berbahaya?
Cacar air pada orang dewasa memberi risiko lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak. Orang dewasa yang menderita cacar air bahkan 4 kali lebih berisiko meninggal.
Hal lain yang membuat penyakit ini lebih berbahaya jika diderita orang dewasa adalah risiko komplikasi. Orang dewasa rentan mengalami komplikasi yang parah dan bahkan bisa berakibat fatal.
Fakta tersebut terungkap dalam hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal BMJ Clinical Evidence. Diperkirakan 31 dari 100 ribu orang dewasa yang menderita cacar air meninggal akibat komplikasi.
Berikut komplikasi yang dapat muncul akibat cacar air pada orang dewasa:
1. Infeksi paru-paru (pneumonia)
Orang dewasa yang terkena cacar air berisiko lebih rentan mengalami komplikasi, terutama infeksi paru-paru. Jika tidak segera ditangani, infeksi akan semakin parah.
Menurut data, sekitar 5 hingga 15 persen orang dewasa yang menderita cacar air disertai gangguan pernapasan karena infeksi paru-paru.
Komplikasi ini tidak mudah diobati. Pada umumnya pasien dianjurkan mengonsumsi obat antivirus, tetapi cara ini tidak terlalu efektif dan tak bisa digunakan terus-menerus.
2. Penularan ke janin pada ibu hamil
Bahaya lainnya yang mengancam orang dewasa adalah ketika wanita hamil terkena cacar air. Mereka berisiko menularkan cacar air pada bayi yang nantinya akan dilahirkan.
Selain itu, cacar air yang terjadi di awal kehamilan berisiko menyebabkan cacat lahir dan rendahnya berat badan pada bayi.
Maka, wanita hamil harus menghindari penderita cacar air agar tidak ikut tertular. Kemudian, segera memeriksakan diri ke dokter jika setelah kontak langsung dengan seseorang yang menderita cacar air.
Selain yang di sebutkan di atas, cacar air pada orang dewasa dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti infesi bakteri di kulit, dehidrasi, radang otak (encephalitis), perdarahan hebat, infeksi berat di dalam darah (sepsis).
Pengobatan dan pencegahan cacar air pada orang dewasa
Orang dewasa yang terkena cacar air harus segera mendapat penanganan medis. Ini penting untuk mencegah terjadi komplikasi yang semakin parah.
Ada beberapa langkah yang juga bisa kamu coba untuk mempercepat penyembuhan, seperti:
1. Konsumsi obat antivirus
Diagnosis cacar air sedini mungkin dapat disembuhkan hanya dengan obat antivirus. Jenis antivirus yang umumnya diberikan dokter adalah acyclovir.
Obat antivirus memang tidak dapat sepenuhnya menyembuhkan cacar air. Namun, setidaknya obat ini dapat menghambat multiplikasi virus sehingga tidak semakin parah.
2. Vaksinasi
Pemberian vaksin saat 3 hingga 5 hari setelah terpapar virus juga dapat membantu pencegahan dan dapat mencegah terjadinya komplikasi.
3. Memakai losion calamine
Menggunakan losion calamine dapat membantu mengurangi gejala kulit yang terasa gatal dan terasa tidak nyaman.
4. Mandi air dingin
Penderita cacar air lebih dianjurkan mandi dengan air dingin. Cara ini membantu meredakan keluhan pada kulit seperti gatal dan rasa tidak nyaman di kulit.
Demikian informasi tentang cacar air pada orang dewasa yang perlu kamu perhatikan. Segera cek ke dokter jika mengalami gejala-gejalanya, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar cacar air pada orang dewasa? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!