Share This Article
Ciri-ciri HIV di rongga mulut perlu dikenali sejak awal karena bisa memicu masalah kesehatan semakin parah. HIV sendiri merupakan suatu kondisi kesehatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan dalam tubuh.
Salah satu gejala yang mungkin muncul adalah luka pada mulut sehingga terkadang menyebabkan rasa sakit ketika makan, menelan, hingga minum. Nah, untuk lebih jelasnya yuk simak penjelasan mengenai ciri-ciri HIV di rongga mulut berikut ini.
Baca juga: Obat Gatal Alergi, Mulai dari Resep Apotek Hingga Bahan Alami!
Apa saja ciri-ciri HIV di rongga mulut?
Dilansir dari Healthline, luka pada mulut tak hanya mengakibatkan ketidaknyamanan, namun juga sulit diobati jika sudah berlanjut menjadi infeksi lebih serius.
Karena itu, pengobatan harus segera dilakukan sebelum muncul ciri HIV pada rongga mulut semakin parah. Beberapa ciri-ciri HIV di rongga mulut yang perlu diketahui, antara lain:
Herpes oral
Ciri-ciri HIV di rongga mulut akan ditandai dengan herpes oral yang dapat menyebabkan luka merah pada bibir, gusi, lidah, dan bagian dalam pipi. Luka atau lesi ini umumnya hasil dari infeksi dengan virus herpes simpleks atau HSV.
Gejala tambahan yang mungkin dirasakan, meliputi demam, kelelahan, nyeri pada otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan terasa sensasi terbakar di dekat luka.
HSV merupakan infeksi sangat menular dan bisa menyebar pada orang lain melalui kontak langsung dengan saliva atau luka dari penderitanya.
Human papillomavirus
Infeksi human papillomavirus atau HPV lazim dialami oleh seseorang yang menderita penyakit HIV. HPV sendiri dapat menyebabkan benjolan putih kecil atau kutil pada sekitar mulut dan bibir.
Kutil ini biasanya tidak akan terasa menyakitkan, namun bisa berdarah jika sengaja ingin dihilangkan. Kebanyakan orang yang memiliki HPV oral tidak akan mengalami gejala apapun.
Akan tetapi, jika gejala muncul maka akan meliputi luka dalam yang menyakitkan pada mulut, kesulitan menelan, pembengkakan amandel, dan sakit tenggorokan. Cukup sulit untuk mengobati kutil HPV dengan obat topikal sehingga dokter mungkin memilih tindak operasi.
Ciri-ciri HIV di rongga mulut adalah sariawan (cancer sores)
Sariawan adalah ciri-ciri HIV di rongga mulut lainnya yang ditandai dengan lesi. Lesi pada mulut ini dapat menyebabkan rasa sakit dan biasanya tidak dapat sembuh dengan sendirinya.
Sariwan yang dikenal sebagai borok aphthous ini memiliki warna merah yang ditutupi dengan lapisan abu-abu atau kuning. Lokasi tempat luka muncul cenderung berkembang di dalam pipi, bibir, dan di sekitar lidah.
Karena itu, terkadang penderitanya akan merasakan sakit cukup parah ketika berbicara atau makan. Sariawan bukan hanya merupakan gejala HIV, namun jika memiliki penyakit HIV maka berisiko meningkatkan luka berulang dan parah.
Kandidiasis oral
Ciri-ciri HIV di rongga mulut bisa juga ditandai dengan kandidiasis oral atau infeksi jamur. Infeksi ini muncul sebagai bercak putih atau kuning pada lidah atau mulut serta bagian dalam pipi.
Biasanya jika kamu ingin menghilangkan bercak dengan cara mengelapnya dengan tisue atau kain lap, ini bisa berdarah.
Mulut kering
HIV bisa mengakibatkan kelenjar ludah membengkak yang memicu berkurangnya produksi air liur sehingga mulut menjadi kering. Air liur umumnya akan melindungi gigi dan gusi dari plak serta membantu melawan infeksi.
Mulut kering bisa juga disebabkan oleh efek samping dari penggunaan obat HIV. Gejala mulut kering lainnya yang perlu diketahui, meliputi kesulitan mengunyah dan menelan, sulit berbicara, radang pada lidah, dan bau mulut.
Orang dapat mengobati mulut kering dengan menjaga kesehatan dan tetap terhidrasi. Perlu diketahui, mulut kering dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti penyakit gusi.
Sarkoma kaposi
Sarkoma kaposi merupakan jenis kanker yang menyebabkan benjolan biru atau ungu dan tumbuh di bawah kulit mulut. Gejala yang akan dirasakan, antara lain kesulitan makan atau menelan, mual hingga muntah, sakit perut, nyeri dada, dan batuk.
Orang yang memiliki kondisi HIV memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sarkoma kaposi.
Perawatan untuk penderita sarkoma ini tergantung pada jumlah tumor, lokasi, serta kondisi sistem kekebalan tubuhnya. Namun, biasanya dokter akan memberikan opsi perawatan dengan terapi antiretroviral, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Baca juga: Amankah Ibuprofen Dikonsumsi Saat Menyusui? Begini Penjelasannya!
Cara mencegah ciri-ciri HIV di rongga mulut semakin parah
Untuk mencegah luka mulut, ada baiknya kamu segera berbicara dengan dokter dan lakukan pemeriksaan rutin.
Beberapa cara untuk mencegah luka mulut yang bisa dilakukan, yakni minum obat HIV secara konsisten, menjaga kebersihan mulut dengan baik, dan hindari konsumsi makanan pedas atau asam.
Sangat dianjurkan untuk menemui dokter jika luka mulut sudah terasa sangat menyakitkan dan bertahan selama 1 hingga 2 minggu. Pastikan untuk melakukan pengobatan secara rutin agar luka pada mulut tidak berlanjut menjadi komplikasi lebih serius.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!