Share This Article
Kerap merasakan gatal, perih, atau nyeri saat buang air kecil? Bisa jadi kamu mengalami gejala atau ciri-ciri infeksi jamur vagina.
Dilansir dari Mayo Clinic, 3 dari 4 wanita pernah mengalami infeksi jamur vagina sepanjang hidupnya setidaknya 2 kali.
Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri infeksi jamur vagina, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya, simak ulasannya berikut ini.
Mengenal infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina adalah infeksi jamur yang terjadi pada area kelamin dan menyebabkan peradangan, iritasi, gatal, hingga keputihan. Pada vagina yang sehat terjadi keseimbangan antara jamur dan bakteri.
Namun ketika keseimbangan bakteri dan jamur ini berubah, sel-sel jamur bisa berkembang semakin banyak. Ini menyebabkan rasa gatal, bengkak, dan iritasi yang hebat.
Infeksi jamur vagina tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual. Kontak seksual memang dapat menyebarkannya, tetapi wanita yang tidak aktif secara seksual juga bisa mengalaminya.
Ciri-ciri infeksi jamur vagina
Gatal dan rasa tidak nyaman adalah gejala utama infeksi jamur vagina, tetapi ada juga ciri-ciri lain. Kamu juga dapat mengalami salah satu atau semua hal berikut ini:
1. Gatal-gatal
Jika kamu mengalami rasa gatal yang hebat sampai tak tahan untuk menggaruknya, ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri infeksi jamur vagina.
Namun, kamu disarankan untuk tidak menggaruknya apalagi dengan kasar karena justru bisa berbahaya seperti menyebabkan lecet.
2. Bibir vagina kemerahan
Infeksi jamur juga bisa membuat area mulut vagina mengalami ruam kemerahan. Untuk mengetahuinya kamu bisa menggunakan bantuan cermin.
3. Keputihan tidak normal
Cairan keputihan yang normal biasanya berwarna bening atau keruh mirip dengan susu dengan tekstur encer atau sedikit kental.
Namun saat kamu mengalami infeksi jamur cairan keputihan menjadi lebih kental, menggumpal, dan berwarna kekuningan seperti keju. Terkadang juga bisa sangat encer.
4. Terjadi iritasi
Ciri-ciri infeksi jamur vagina adalah terjadinya infeksi di area vulva atau bagian luar yang mengelilingi vagina. Selain itu, iritasi juga sebabkan kemerahan dan pembengkakan di area vagina.
5. Rasa tidak nyaman lainnya
Ketidaknyamanan yang muncul tidak hanya gatal-gatal saja lho. Kamu mungkin juga akan merasa perih, nyeri, atau sakit di area vagina.
6. Sensasi terbakar
Orang yang mengalami infeksi jamur vagina juga mungkin akan mengalami sensasi perih seperti terbakar saat buang air kecil maupun saat berhubungan intim.
Vagina yang terasa panas seperti terbakar membuat seseorang merasa tidak nyaman melakukan hubungan seks.
Ciri-ciri infeksi jamur vagina
Jika kamu mengalami beberapa kondisi di bawah ini maka kamu berisiko mengalami gejala atau komplikasi:
- Kemerahan, bengkak, gatal, retak, atau luka
- Kamu mengalami empat atau lebih infeksi jamur dalam setahun
- Infeksi kamu disebabkan oleh jenis jamur yang kurang umum
- Kamu sedang hamil
- Kamu memiliki diabetes yang tidak terkontrol
- Sistem kekebalan tubuh kamu melemah karena obat atau kondisi tertentu seperti infeksi HIV
Kapan harus ke dokter?
Apabila kamu merasakan beberapa ciri-ciri infeksi vagina di atas maka kamu disarankan untuk segera menemui dokter.
Selain itu, kamu juga disarankan menemui dokter apabila:
- Ini adalah pertama kalinya kamu mengalami gejala infeksi jamur
- Kamu tidak yakin apakah yang kamu alami adalah infeksi jamur
- Gejala tidak hilang setelah diobati dengan krim atau suppositoria anti-jamur vagina yang dijual bebas
- Munculnya gejala lain
Penyebab infeksi jamur vagina
Lalu sebenarnya apa sih yang menyebabkan infeksi ini? Infeksi ini terjadi saat keseimbangan antara jamur candida dan bakteri lactobacillus terganggu.
Ketidakseimbangan pada sistem tubuh bisa menyebabkan kinerja bakteri menurun dan sebabkan pertumbuhan jamur yang tak terbendung dan sebabkan infeksi jamur.
Berikut beberapa faktor yang bisa mendorong terjadinya infeksi jamur vagina:
- Konsumsi antibiotik yang menyebabkan berkurangnya bakteri baik (lactobacillus) di vagina
- Kehamilan
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Kebiasaan makan yang buruk, termasuk banyak makanan tinggi gula
- Ketidakseimbangan hormon jelang siklus menstruasi
- Stres
- Kurang tidur
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!