Share This Article
Penyakit liver merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa disepelekan karena cukup berbahaya jika mendapat perawatan terlambat. Hal ini karena, liver termasuk organ terpenting yang melakukan tugas terkait dengan metabolisme, penyimpanan energi, dan detoksifikasi limbah.
Untuk itu, apabila liver tidak berfungsi dengan baik maka dapat memengaruhi seluruh kesehatan tubuh. Nah, untuk lebih lengkapnya, yuk, simak berikut beberapa jenis penyakit liver yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Daftar Penyakit Menular dan Tidak Menular yang Paling Sering Terjadi di Indonesia
Berbagai jenis penyakit liver berdasarkan penyebabnya
Liver melakukan beberapa fungsi yang membuat tubuh tetap sehat, termasuk mengubah nutrisi menjadi bahan kimia. Selain itu, liver juga bertugas untuk menyaring racun dan membantu mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan tubuh.
Dilansir dari Healthline, penyakit liver adalah istilah umum di mana mengacu pada kondisi apapun yang memengaruhi organ tubuh satu ini. Kondisi ini dapat berkembang karena berbagai alasan sehingga liver menjadi rusak dan memengaruhi fungsinya.
Nah, berikut ini beberapa jenis masalah pada liver yang umumnya masih sering mengintai:
Hepatitis
Hepatitis merupakan infeksi virus di liver yang menyebabkan peradangan dan kerusakan sehingga sulit berfungsi sebagaimana mestinya. Semua jenis hepatitis menular, tetapi kamu dapat mengurangi risikonya dengan mendapatkan vaksinasi untuk tipe A dan B.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mencegah penyakit hepatitis dengan mengambil tindak pencegahan lain seperti melakukan seks aman dan tidak berbagi penggunaan jarum suntik. Nah, ada lima jenis hepatitis yang perlu diketahui, yakni:
- Hepatitis A, biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi.
- Hepatitis B (akut atau kronis), biasanya menyebar melalui cairan tubuh seperti darah dan air mani.
- Hepatitis C (akut atau kronis), sering menyebar melalui kontak dengan darah dari seseorang yang menderita penyakit ini.
- Hepatitis D (akut atau kronis), merupakan bentuk serius dari orang dengan hepatitis B yang berkembang dan biasanya tidak dapat tertular sendiri.
- Hepatitis E, umumnya disebabkan karena mengonsumsi air yang telah terkontaminasi oleh virus penyebab penyakit.
Penyakit perlemakan hati (fatty liver)
Penumpukan lemak bisa menyebabkan penyakit perlemakan hati yang cukup membahayakan bagi tubuh. Ada dua jenis penyakit ini, yaitu karena efek alkohol dan non-alkohol.
Jika tidak ditangani, kedua jenis penyakit perlemakan hati ini bisa mengakibatkan kerusakan liver. Perlu diketahui, pola makan dan perubahan gaya hidup lainnya dapat memperbaiki gejala serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
Sirosis
Sirosis mengacu pada jaringan parut yang disebabkan oleh penyakit liver dan penyebab kerusakan liver lainnya, seperti gangguan penggunaan alkohol. Fibrosis kistik dan sifilis juga bisa mengakibatkan kerusakan liver dan akhirnya mengacu pada sirosis.
Liver dapat beregenerasi sebagai respons terhadap kerusakan, tetapi proses ini biasanya akan menghasilkan perkembangan jaringan parut. Semakin banyak jaringan parut yang berkembang maka semakin sulit liver untuk berfungsi dengan baik.
Pada tahap awal, sirosis dapat diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan tepat maka hal ini bisa juga menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Gagal Liver (liver failure)
Gagal hati kronis biasanya terjadi ketika sebagian besar liver rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Umumnya, gagal hati berhubungan dengan penyakit liver dan sirosis yang terjadi secara perlahan.
Penderita biasanya tidak mengalami gejala apapun pada awalnya. Namun, seiring waktu bisa menunjukkan tanda yang cukup jelas. Beberapa tanda seseorang menderita gagal liver , di antaranya menderita penyakit kuning, diare, kebingungan, kelelahan atau kelemahan, dan mual.
Penyakit ini merupakan kondisi serius yang membutuhkan pengelolaan berkelanjutan. Perlu diketahui juga jika gagal liver akut bisa terjadi secara tiba-tiba dan seringkali menjadi tanda mengalami overdosis atau keracunan.
Bagaimana cara mengatasi penyakit liver?
Banyak penyakit yang bersifat kronis, yakni sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan mungkin tidak akan pernah hilang.
Bagi sebagian orang, perubahan gaya hidup sudah cukup mencegah penyakit, seperti membatasi alkohol, menjaga berat badan, dan mengonsumsi makanan yang kaya serat.
Namun, penyakit liver mungkin juga membutuhkan perawatan secara medis untuk mencegah kondisi semakin parah.
Beberapa perawatan yang biasa dilakukan yakni obat antivirus untuk mengobati hepatitis, steroid untuk mengurangi peradangan liver, dan antibiotik untuk mengatasi gejala tertentu.
Dalam beberapa kasus, penderita mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat sebagian atau keseluruhan liver. Umumnya, transplantasi liver ini hanya dilakukan jika pilihan pengobatan lain tidak mampu menyembuhkan penyakit.
Baca juga: Kandungan Oksigen Tubuh Bisa Berkurang Akibat Penggunaan Masker, Mitos atau Fakta?
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!