Share This Article
Tahukah kamu polusi udara menyumbang angka kematian di dunia sebesar 4,2 juta per tahun? Di samping itu, menurut data WHO, Asia Tenggara masuk dalam kategori kawasan dengan kualitas udara buruk.
Polusi udara bisa timbul dari banyak hal. Mulai dari penggunaan kendaraan, pembangkit listrik, pembakaran sampah atau limbah industri, bahkan kegiatan memasak dengan kayu bakar sekalipun. Penting untuk disadari, berikut ini deretan penyakit yang bisa timbul dari polusi udara.
Baca juga: Masker Jenis Ini Ampuh Hindari Polusi Udara
Risiko jangka pendek
Dalam jangka pendek, paparan polusi udara akan memengaruhi sistem pernapasan karena sebagian besar polutan dapat masuk ke tubuh melalui saluran udara.
Polusi udara kemudian akan menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan penurunan fungsi paru-paru. Bila kamu memiliki penyakit asma, kondisinya dapat menjadi tambah parah.
Bukan hanya itu, paparan polusi udara yang mengandung sulfur dioksida dapat menyebabkan kerusakan pada mata dan saluran pernapasan, sekaligus mengiritasi kulit.
Risiko jangka panjang
Paparan polusi udara dalam jangka panjang tentunya dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih berbahaya. Dilansir dari WHO, risiko dari paparan jangka panjang meliputi masalah kesehatan yang serius, gangguan kehamilan, hingga kematian dini.
1. Kanker paru-paru
WHO telah menyatakan bahwa polusi udara menyebabkan 29 persen dari semua kasus kanker paru-paru dan kematian. Umumnya, kanker paru disebabkan oleh polusi yang berupa partikel kecil sehingga dapat mencapai saluran pernapasan lebih jauh.Â
2. Penyakit paru obstruktif kronis
Faktanya, polusi udara menyebabkan 43 persen kasus penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) serta kematian di seluruh dunia.
PPOK merupakan kelompok penyakit yang menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas, seperti emfisema dan bronkitis kronis. Risiko emfisema akibat paparan polusi udara bahkan lebih besar dibandingkan dengan risiko orang yang merokok satu bungkus sehari.Â
Penderita PPOK biasanya mengalami penyumbatan saluran udara sehingga sulit untuk bernapas. Hingga saat ini, belum ada obat untuk PPOK. Namun, gejalanya dapat diredakan dengan pengobatan.
3. Penyakit kardiovaskular
Tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung.
Penelitian mengenai hal ini pernah dilakukan pada 2015 oleh Global Burden of Disease Study. Hasilnya, diketahui bahwa polusi udara punya andil atas 19 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular pada tahun tersebut.
4. Gangguan kehamilan
Polusi udara juga ternyata dapat mengancam kesehatan janin di dalam kandungan. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa wanita hamil yang terpapar polusi udara berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan yang terlalu rendah.
Gangguan kesehatan berdasarkan jenis polutan
Udara yang telah tercemar dapat mengandung partikel dan bahan kimia terpisah, yang masing-masing memiliki efek berbeda pada kesehatan. Berikut penjelasannya.
1. Polutan partikel
Polutan partikel terdiri dari kombinasi berbagai partikel di udara. Ukurannya sangat kecil hingga dapat mencapai paru-paru. Polutan jenis ini akan meningkatkan penyakit pada jantung dan paru. Di samping itu dapat memperburuk gejala orang yang mempunyai asma.
2. Karbon monoksida
Paparan karbon monoksida dapat menyebabkan seseorang mengalami keracunan. Gejalanya berupa pusing, lemas, muntah, nyeri dada, sakit kepala hingga kebingungan.
3. Nitrogen dioksida
Polutan jenis ini biasanya dihasilkan oleh emisi kendaraan, kompor gas, atau minyak tanah. Paparan nitrogen dioksida dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
4. Sulfur dioksida
Sulfur dioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak. Polutan ini meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan serta penyakit kardiovaskular.
5. Ozon permukaan tanah
Polutan bereaksi dengan sinar matahari untuk menciptakan ozon di permukaan tanah hal ini merupakan pemicu utama gejala asma.
Untuk itu, kamu seharusnya selalu waspada dengan berbagai polutan dari luar maupun dalam rumah. Kurangi juga paparan terhadap polusi udara dengan membatasi waktu yang dihabiskan di daerah dengan kualitas udara yang buruk.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.