Share This Article
Demam merupakan istilah yang tidak asing di telinga kita. Sebagian besar gejala awal penyakit akut maupun kronis ditandai dengan adanya demam, namun demikian ada pula demam yang berbahaya.
Angka kesakitan demam mencapai 85% dari jumlah kabupaten/kota menurut provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Sering Sakit Kepala Sebelah Kiri, Cek Lagi Bagaimana Gaya Hidup Kamu
Demam muncul karena adanya infeksi dalam tubuh
Sebagian besar demam merupakan gejala umum yang muncul dikarenakan adanya suatu infeksi di dalam tubuh, dimana demam sebenarnya tidak memerlukan perawatan yang kompleks.
Namun demam juga merupakan salah satu keluhan yang dapat dengan mudah membuat cemas kebanyakan orang, baik pada anak, maupun orang dewasa. Demam sendiri sebenarnya merupakan bentuk reaksi tubuh dalam menghadapi zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Penyebab demam yang paling banyak adalah infeksi virus ringan, yang akan sembuh dengan sendirinya dalam 3-5 hari karena dilawan oleh sistem kekebalan tubuh kamu.
Kisaran suhu tubuh yang menentukan apakah orang tersebut demam yang berbahaya atau tidak
Apakah kamu tahu bahwa suhu tubuh sangat bergantung pada usia. Pada bayi dan anak-anak, suhu tubuh normalnya berkisar antara 36 sampai 37,5 derajat Celcius. Sedangkan pada orang dewasa suhu tubuh normal berkisar antara 35,5 hingga 37,5 derajat Celcius.
Manusia dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat celcius. Biasanya, apabila orang mengalami demam, maka tindakan pertama yang dilakukan adalah langsung ingin minum obat atau segera ke dokter.
Beberapa obat yang dipilih paling banyak sebagai pertolongan pertama jika mengalami demam yaitu ibuprofen dan parasetamol
Demam normal, apakah benar-benar ada?
Tidak sedikit diantara kita yang sering mendengar istilah “Demam Normal”. Kebanyakan orang mengatakan istilah ini untuk menggambarkan meningginya suhu tubuh, akan tetapi masih dalam batas wajar.
Padahal sebenarnya, istilah demam yang normal itu tidak ada sama sekali. Istilah ini muncul kemungkinan dipandang dari tingkat ketidaknyamanan, perubahan aktivitas dan gejala lain yang tidak terlalu mengganggu.
Demam yang tidak perlu dikhawatirkan, tidak perlu diperiksakan ke dokter
Terdapat beberapa ciri demam yang tidak perlu dikhawatirkan dan tidak perlu membuat kamu memeriksakan diri ke dokter dengan segera. Diantaranya yaitu :
- Demam yang berlangsung selama kurang dari tiga hari
- Aktivitas kamu relatif tidak terganggu
- Kamu tetap dapat makan dan minum dengan baik
- Suhu tubuh tidak sampai 40 derajat Celcius
- Demam ringan yang terjadi setelah dilakukan imunisasi (pada bayi dan anak)
Baca Juga: Awas 4 Makanan Ini Mengandung Kolesterol Tinggi, Wajib Dihindari saat Puasa
Kenali demam yang berbahaya, perlu penanganan medis lebih lanjut
Sementara itu, ada pula demam yang membahayakan dan membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Umumnya demam jenis ini disebabkan oleh infeksi virus yang berat (misalnya virus dengue) atau akibat infeksi bakteri yang menyebabkan meningitis, sifilis, leptospirosis, dll.
Bahkan jika seseorang mengalami demam yang berulang atau bisa disebut dengan “Demam Kambuhan” akan berakibat fatal bila tidak segera diobati. Biasanya ditandai dengan durasi periode demam yang dikeluhkan semakin meningkat.
Di bawah ini adalah tanda-tanda demam yang berbahaya dan perlu penanganan lebih lanjut dari dokter.
- Demam terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, meskipun demamnya baru berlangsung selama satu hari
- Demam terus-menerus selama lebih tiga hari
- Demam mencapai suhu 40 derajat Celcius atau lebih
- Demam tidak turun sama sekali meskipun sudah mengonsumsi obat penurun panas
- Kamu merasa sangat lemas dan tidak mampu makan dan minum dengan cukup
- Timbul gejala lain yang membuat aktivitas lebih terganggu, seperti pandangan kabur, nyeri di bagian tubuh lain, sulit buang air besar ataupun kecil.
Jika kamu atau orang disekitar kamu mengalami demam dan terdapat salah satu atau beberapa dari lima tanda demam yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter atau mengunjungi klinik dan Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Karena jika penanganan tidak dilakukan cepat dan tepat, dapat membahayakan penderitanya.