Share This Article
Kanker tulang termasuk ke dalam jenis kanker yang langka dibandingkan dengan kanker lainnya. Namun, menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker tulang merupakan salah satu kanker yang paling banyak menyerang anak-anak remaja dengan usia 10 hingga 19 tahun.
Kanker ini menjadi salah satu dari enam jenis kanker yang seringkali menyerang anak-anak di Indonesia, selain kanker darah, kanker mata, kanker saraf, kanker kelenjar getah bening dan kanker tenggorokan.
Meski seringnya menyerang anak-anak dan remaja, tapi kanker jenis ini juga mungkin diderita oleh orang dewasa.
Apa itu kanker tulang?
Kanker jenis ini berawal dari munculnya tumor atau jaringan abnormal di tulang. Kemudian tumor tumbuh menjadi ganas dan memungkinkan adanya penyebaran ke bagian tubuh lain. Tumor ganas inilah yang kemudian disebut sebagai kanker tulang.
Namun sebagian besar tumor tulang tidak berbahaya dan tidak berubah menjadi kanker. Meski tidak berubah menjadi kanker, munculnya tumor pada tulang tetap akan menyebabkan gangguan, misalnya menyebabkan patah. Beberapa jenis tumor yang umum terjadi pada tulang antara lain:
- Osteochondroma adalah yang paling umum. Ini sering kali jinak dan terjadi pada orang di bawah usia 20 tahun.
- Giant cell tumor biasanya muncul di bagian lutut dan tulang dada. Meski jarang terjadi, tumor ini juga bisa berubah menjadi kanker.
- Osteoid osteoma sering disebut osteoblastoma kecil (berukuran < 1.,5cm) terjadi pada tulang panjang, biasanya di awal usia 20-an.
- Osteoblastoma adalah tumor langka yang tumbuh di tulang belakang dan tulang panjang, sebagian besar terjadi pada remaja.
- Enchondroma biasanya muncul di tulang tangan dan kaki. Seringkali tidak memiliki gejala. Ini adalah jenis tumor tangan yang paling umum.
Sementara itu, jika tumor mengganas dan menjadi kanker, maka akan terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah tiga jenis kanker tulang yang paling sering dialami atau yang disebut sebagai jenis kanker tulang primer:
Osteosarcoma
Osteosarcoma umumnya menyerang anak-anak dan remaja usia 10 hingga 19 tahun. Tapi juga bisa terjadi pada orang dengan usia yang lebih dewasa. Cenderung terjadi di lengan atas dan kaki bagian lutut. Tapi bisa juga muncul di pinggul, bahu atau tulang lainnya.
Chondrosarcoma
Kanker ini dapat terjadi di daerah pinggul, paha dan juga bahu orang dewasa. Ini berasal dari jaringan tulang rawan dan menjadi jenis kanker tulang kedua yang paling banyak terjadi setelah osteosarcoma.
Ewing sarcoma
Kasus kanker jenis ini tidak sebanyak dua jenis sebelumnya. Biasanya terjadi pada tulang atau sel tulang, pada anak-anak dan juga remaja. Kemudian bisa memengaruhi tulang lengan, kaki dan panggul.
Selain ketiga jenis kanker yang sudah disebutkan, ada juga yang disebut sebagai kanker tulang sekunder. Yaitu kanker yang awalnya tidak muncul di tulang. Namun menyebar hingga ke tulang.
Misalnya, pengidap kanker paru-paru yang sudah mengalami penyebaran hingga akhirnya sel kanker juga muncul di tulang pasien tersebut. Penyebaran atau pergerakan sel kanker di dalam tubuh ini disebut sebagai metastasis. Beberapa kanker yang biasanya menyebar ke tulang antara lain:
Apa saja gejala penyakit kanker tulang?
Seseorang tidak bisa memastikan langsung apakah ia menderita kanker tulang atau tidak. Meski ada beberapa gejala yang akan muncul, namun untuk memastikan munculnya kanker tulang, harus melewati serangkaian pemeriksaan dokter. Namun, secara umum gejala kanker tulang antara lain:
- Nyeri di sekitar area munculnya tumor.
- Nyeri semakin bertambah parah saat beraktivitas.
- Nyeri atau sakit hingga membangunkan tidur di malam hari.
- Demam.
- Berkeringat di malam hari.
- Bengkak di sekitar tulang yang bermasalah.
- Kelelahan.
- Penurunan berat badan.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
- Jika nyeri hilang timbul dan muncul berulang
- Rasa nyeri semakin menjadi saat malam
- Rasa sakit tak juga reda meski sudah minum penghilang rasa sakit yang dijual bebas
- kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas
Apa penyebab terjadinya kanker tulang?
Menurut cancer.org hingga kini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan seseorang bisa mengidap penyakit ini. Hingga kini penelitian masih terus dikembangkan untuk mendapat informasi lebih lanjut tentang penyakit ini.
Tapi peneliti percaya bahwa terjadinya kanker tulang berkaitan erat dengan beberapa faktor risiko pengidapnya. Beberapa faktor resiko tersebut antara lain:
- Pernah punya riwayat penyakit Paget. Yaitu kondisi kelainan formasi tulang. Umumnya kondisi ini terjadi pada tulang punggung, kaki, dan panggul.
- Pernah memiliki riwayat terapi radiasi.
- Pernah atau sedang mengalami munculnya tumor di tulang rawan, yang merupakan jaringan ikat di tulang.
- Riwayat keluarga dengan penyakit kanker, khususnya kanker tulang.
Meski sudah ada poin-poin mengenai faktor risiko, namun sebagian besar pengidap kanker tulang justru tidak memiliki faktor risiko tersebut. Hingga kini penelitian masih terus dilakukan untuk mencari tahu hal tersebut.
Bagaimana mendiagnosis kanker tulang?
Jika mencurigai terjadinya kanker tulang, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berdasarkan gejala yang dirasakan pasien. Beberapa pemeriksaan tersebut, yaitu:
- X-ray atau rontgen. Ini dilakukan untuk memastikan adanya tumor dan untuk melihat ukuran tumor tersebut.
- Computerized tomography (CT) scans. Dilakukan untuk melihat gambaran yang lebih jelas pada kondisi tulang.
- Magnetic resonance imaging (MRI) scans. Pengambilan gambar untuk melihat apa yang terjadi di dalam tubuh menggunakan gelombang magnet dan radio.
- Positron emission tomography (PET) scans. Pasien akan disuntikkan cairan kontras radioaktif untuk melihat sel-sel kanker pada tulang.
- Bone scans atau pemindai pada tulang. Pasien akan disuntikkan bahan radioaktif, agar hasilnya terlihat lebih jelas.
Selain melakukan pemeriksaan tersebut, dokter juga mungkin akan meminta pasien untuk melakukan biopsi. Yaitu prosedur pengambilan contoh jaringan untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Untuk pemeriksaan kanker tulang, biasanya ada dua prosedur biopsi, yaitu:
- Biopsi dengan memasukan jarum hingga tepat ke area tumor berada dan mengambil contoh jaringan di sana.
- Atau biopsi yang dilakukan dengan tindakan bedah. Dokter akan membuat sayatan dan mengambil sebagian tumor atau seluruhnya untuk kemudian diperiksa lebih lanjut.
Setelah mendapatkan hasilnya, jika memang hasil menyatakan pasien mengidap kanker, maka dokter akan memeriksa stadium kanker pada pasien. Kanker tulang terbagi menjadi empat stadium berbeda, dengan penjelasan:
- Stadium 1: belum menyebar dari tulang.
- Stadium 2: belum menyebar tetapi sudah tumbuh agresif dan berpotensi invasif ke jaringan lain.
- Stadium 3: telah menyebar ke satu atau lebih area tulang dan bersifat invasif.
- Stadium 4: telah menyebar ke jaringan di luar tulang dan ke organ lain seperti paru-paru atau otak.
Seperti apa pengobatan kanker tulang?
Pengobatan kanker tulang dilihat dari beberapa faktor, seperti:
- Stadium kanker
- Usia pasien
- Kondisi pasien
- Riwayat medis pasien
- Serta lokasi dan ukuran tumor pada tulang
Setiap pasien bisa mendapatkan pengobatan berbeda-beda. Namun umumnya pengobatan kanker tulang meliputi kemoterapi, operasi dan radiasi.
Operasi
Pada kanker tulang, operasi dilakukan untuk mengangkat tumor ganas, menggunakan teknik khusus. Umumnya operasi ini juga akan mengangkat sebagian kecil jaringan sehat yang mengelilinginya.
Jika memungkinkan, dokter akan melakukan pengangkatan tulang yang sakit dan menggantinya dengan beberapa tulang yang sehat dari anggota tubuh pasien. Atau bisa menggunakan bahan dari bank tulang atau menggunakan tulang buatan berbahan logam dan tulang buatan lainnya.
Jika kanker tulang dirasa dalam kondisi yang parah, mungkin saja dilakukan amputasi. Namun seiring perkembangan teknologi, amputasi jarang dilakukan.
Kalaupun dilakukan maka pasien akan dipasangi anggota tubuh buatan dan akan diminta menjalani pelatihan untuk belajar menjalani kegiatan sehari-hari dengan anggota tubuh barunya.
Kemoterapi
Selain operasi, kemoterapi adalah pengobatan yang juga umum dilakukan. Kemoterapi adalah sebuah prosedur pengobatan menggunakan obat anti kanker yang kuat yang disuntikkan melalui vena untuk membunuh sel kanker.
Kemoterapi biasa dilakukan bagi stadium kanker yang sudah mengalami penyebaran.
Namun tidak semua jenis kanker tulang cocok dengan perawatan kemoterapi. Seperti pada jenis chondrosarcoma, perawatan kemoterapi tak efektif. Sementara pada jenis osteosarcoma dan ewing sarcoma perawatan jenis ini lebih efektif.
Radiasi
Terapi radiasi adalah pengobatan menggunakan sinar berkekuatan tinggi untuk membunuh sel kanker. Selama prosesnya, pasien akan berbaring di atas meja khusus dan akan terdapat mesin khusus yang mengarahkan sinar pada titik-titik yang sudah disesuaikan sebelumnya di tubuh pasien.
Terapi ini biasanya dilakukan sebelum adanya tindakan operasi pengangkatan tumor. Karena radiasi dapat mengecilkan ukuran tumor dan membuatnya lebih mudah dihilangkan. Dengan begitu akan mengurangi kemungkinan terjadinya amputasi.
Setelah tindakan operasi pun terapi ini masih bisa digunakan untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Pada pasien stadium lanjut, terapi ini juga dilakukan untuk mengendalikan gejala seperti rasa nyeri.
Pemberian obat minum
Selain tiga pilihan pengobatan tersebut, seorang pasien pengidap kanker tulang juga akan diberikan obat-obatan. Beberapa obat-obatan tersebut antara lain:
- Obat pereda nyeri untuk mengatasi peradangan dan mengurangi rasa tidak nyaman.
- Obat untuk membantu mencegah keropos tulang dan untuk melindungi struktur tulang.
- Serta obat sitotoksik untuk menghalau pertumbuhan sel kanker.
Hal lain yang perlu dilakukan
Hal lain yang perlu dilakukan ketika didiagnosis mengidap kanker adalah mencari bantuan dan dukungan mental. Seseorang yang didiagnosis menderita kanker akan mengalami patah semangat dan kebingungan pada awalnya.
Butuh waktu untuk akhirnya bisa menjalani pengobatan dengan tenang. Sebelum akhirnya menjalani proses pengobatan, tidak ada salahnya seorang pasien kanker melakukan hal-hal berikut:
- Lebih banyak mencari tahu tentang kanker yang diderita. Tanyakan lebih lanjut pada dokter tentang hal-hal yang ingin kamu ketahui. Semakin banyak tahu tentang penyakit tersebut, maka kamu akan semakin percaya diri untuk menjalani perawatan.
- Mencari dukungan dari orang terdekat. Dukungan dari keluarga atau sahabat akan menguatkan kamu mengalahkan kanker. Dukungan emosional juga diperlukan saat kamu merasa lelah selama menjalani perawatan.
- Temukan orang yang bisa diajak bicara. Tanyakan tentang support group atau kelompok dukungan. Yaitu perkumpulan orang-orang dengan penyakit yang sama, yang rutin berkumpul untuk memberikan semangat satu sama lain.
- Berbicaralah tentang ketakutan dan harapan kamu saat menghadapi penyakit ini kepada orang-orang yang kamu percayai.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!