Share This Article
Kondisi plasenta previa dapat membahayakan karena menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan serta persalinan. Ya, hal ini dikarenakan kondisi tersebut merupakan keadaan ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks ibu hamil.
Plasenta adalah organ yang tumbuh di dalam lapisan rahim selama kehamilan. Terhubung dengan tali pusat yang membuatnya berfungsi sebagai pembawa nutrisi dan oksigen ke janin di dalam kandungan.
Baca juga: Orang Dewasa Minum Obat Cacing? Jangan Ragu, Ini Dia Manfaatnya
Apa itu plasenta previa?
Jika plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta berada di bawah rahim. Selama kehamilan, normalnya plasenta akan bergerak ketika rahim meregang dan tumbuh.
Ketika kehamilan berlanjut dan rahim membentang, plasenta biasanya bergerak ke atas rahim dan menjelang trimester ketiga plasenta harus berada di dekat bagian atas rahim.
Posisi ini memungkinkan leher rahim atau adanya jalan masuk ke rahim di bagian bawah atau jalur yang jelas untuk melahirkan. Namun, jika plasenta menempel ke bagian bawah maka bisa menyebabkan sebagian atau keseluruhan serviks menjadi tertutupi.
Plasenta previa terjadi ketika sebagian atau keseluruhan plasenta menutupi serviks yang merupakan pembukaan rahim. Bayi akan berpindah dari rahim ke serviks dan melalui jalan lahir selama persalinan pervaginam.
Wanita hamil dengan kondisi seperti ini biasanya disarankan untuk menghindari beberapa kegiatan yang dapat menyebabkan kontraksi.
Beberapa di antaranya, seperti berhubungan seksual, douching atau mencuci vagina dengan larutan khusus, menggunakan tampon, atau terlibat dalam kegiatan yang bisa meningkatkan perdarahan.
Jenis-jenis kondisi plasenta previa yang perlu diketahui
Ada empat jenis plasenta previa yang perlu diketahui, mulai dari minor hingga mayor. Masing-masing jenis ini akan memiliki efek sendiri sehingga menentukan apakah seorang ibu dapat melahirkan secara normal atau membutuhkan persalinan lewat caesar.
Perawatannya juga akan didasarkan pada jenis yang dimiliki. Nah, beberapa jenis yang dapat terjadi pada wanita hamil, diantaranya:
Kondisi plasenta previa parsial atau sebagian
Jenis plasenta previa satu ini merupakan yang paling umum terjadi di mana plasenta akan menutupi sebagian pembukaan serviks. Biasanya, kelahiran melalui vagina atau secara normal masih bisa terjadi.
Kondisi plasenta previa low-lying
Untuk jenis satu ini, umumnya akan dimulai pada awal hingga pertengahan kehamilan. Plasenta diposisikan di tepi leher rahim, namun kemungkinan melahirkan bayi secara normal masih masih ada.
Kondisi plasenta previa marjinal
Plasenta pada jenis ini mulai tumbuh di bagian bawah rahim dan biasanya akan menekan serviks namun tidak menutupinya. Karena batas plasenta menyentuh pembukaan internal serviks, maka setiap tumpang tindih selama persalinan bisa menyebabkan perdarahan ringan.
Kondisi plasenta previa totalis
Plasenta previa totalis adalah kondisi ketika plasenta menutupi seluruh serviks sehingga termasuk salah satu jenis yang paling serius. Operasi caesar biasanya sangat direkomendasikan karena dalam kasus yang parah bisa menyebabkan bayi harus lahir prematur.
Pada semua tipe ini, perdarahan yang berat atau tidak terkendali mungkin akan terjadi. Karena itu, umumnya ibu hamil memerlukan operasi caesar darurat untuk melindungi sang ibu dan bayi di dalam kandungan.
Apa penyebab plasenta previa?
Hingga saat ini, belum jelas hal apa yang bisa menyebabkan salah satu gangguan plasenta ini. Sebab, kondisi ini hanya bisa terdeteksi ketika kehamilan telah terjadi, meski baru beberapa minggu.
Plasenta sendiri baru terbentuk ketika seorang wanita sedang hamil. Sebelum kehamilan, tabung penghubungan nutrisi dari ibu ke janin tersebut belum bisa terdeteksi.
Siapa saja yang lebih berisiko terkena plasenta previa?
Meski tidak diketahui secara pasti penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terkena kondisi ini. Beberapa wanita yang lebih rentan mengalami gangguan tersebut, di antaranya adalah:
- Sudah pernah melahirkan.
- Memiliki bekas luka di rahim, seperti dari pembedahan sebelumnya, termasuk caesar, pengangkatan fibroid rahim, serta pelebaran dan kuretase.
- Memiliki plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
- Sedang mengandung lebih dari satu janin (anak kembar).
- Berusia 35 tahun atau lebih.
- Merokok.
Apa gejala dan ciri-ciri plasenta previa?
Dilansir dari Healthline, gejala utama dari masalah ini adalah perdarahan ringan yang muncul secara tiba-tiba tanpa rasa sakit. Selain itu, beberapa wanita juga bisa mengalami gejala lain, berupa kontraksi.
Tanda-tanda plasenta previa yang lain meliputi kram atau nyeri tajam, perdarahan ketika berhubungan intim, dan perdarahan selama paruh kedua kehamilan.
Wanita yang didiagnosis di awal kehamilan biasanya dapat sembuh. Saat rahim tumbuh, hal ini bisa meningkatkan jarak antara serviks dan plasenta.
Karena itu, semakin banyak plasenta yang menutupi leher rahim dan kemudian pada kehamilan yang tersisa di atas leher rahim, maka semakin kecil kemungkinan untuk sembuh.
Tanda-tanda plasenta previa tersebut bisa terjadi pada beberapa wanita yang telah memiliki bekas luka di rahim akibat operasi sebelumnya.
Nah, sebelum gejala mengganggu dan kondisi diperparah dengan faktor risiko maka segera periksakan diri ke dokter. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab serta faktor risiko lain yang mungkin memicu kondisi ini.
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat plasenta previa?
Selama persalinan, serviks akan terbuka untuk memungkinkan bayi pindah ke saluran vagina sebagai persiapan kelahiran. Jika plasenta berada di depan serviks, ia akan mulai terpisah ketika serviks terbuka sehingga menyebabkan perdarahan internal.
Apabila hal ini terjadi, maka kemungkinan akan dilakukan persalinan caesar darurat. Tindakan caesar darurat sangat perlu dilakukan karena jika tidak, maka bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur atau membahayakan ibu akibat mati kehabisan darah.
Kelahiran secara normal atau melalui vagina mengandung terlalu banyak risiko bayi ibu. Hal ini dikarenakan dapat mengakibatkan perdarahan hebat selama persalinan, melahirkan, atau setelah beberapa jam pertama melahirkan.
Baca juga: Memantau Perkembangan Janin dalam Kandungan Berdasarkan Trimester
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati plasenta previa?
Ada dua cara penanganan untuk kondisi ini, yaitu penanganan di dokter dan penanganan mandiri di rumah.
Perawatan plasenta previa di dokter
Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui hasil diagnosis pasti mengenai kondisi ini. Nah, tanda-tanda pertama umumnya akan muncul selama pemindaian ultrasound rutin 20 minggu,
Gejala atau tanda awal ini tidak selalu menimbulkan kekhawatiran karena plasenta sering lebih rendah di rahim selama awal kehamilan. Plasenta akan terkoreksi dengan sendirinya dan hanya 10 persen dari kasus yang berkembang menjadi plasenta previa sepenuhnya.
Jika mengalami perdarahan di paruh kedua kehamilan, dokter akan memantau posisi plasenta menggunakan beberapa metode pemeriksaan. Nah, pemeriksaan terhadap kondisi ini, di antaranya sebagai berikut:
Ultrasonografi transvaginal
Pada pemeriksaan ini, dokter akan menempatkan probe di dalam vagina untuk memberikan pandangan bagian dalam saluran vagina serta serviks. Metode ini lebih disukai karena paling akurat.
Ultrasonografi transabdominal
Tenaga medis akan menempatkan gel pada perut dan menggerakkan unit genggam yang disebut dengan transduser di sekitar perut untuk melihat organ-organ panggul. Gelombang suara yang dihasilkan akan memunculkan gambar sehingga dokter bisa melihat dengan jelas.
MRI atau pencitraan resonansi magnetik
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk memeriksakan kondisi rahim pada ibu hamil adalah MRI. Pemindaian dengan alat pencitraan ini akan membantu menentukan dengan jelas lokasi plasenta di dalam perut.
Cara mengatasi plasenta previa secara alami di rumah
Jika didiagnosis dengan gangguan ini, beberapa strategi perlu dilakukan karena bisa menyebabkan kekhawatiran untuk diri sendiri dan keluarga. Nah, strategi yang bisa dilakukan untuk membantu hal ini, antara lain sebagai berikut:
Pelajari tentang kondisi plasenta previa
Salah satu hal paling penting dan perlu diketahui untuk mengatasi kondisi ini adalah mempelajari tentang berbagai informasi yang diperlukan.
Memiliki informasi tentang kondisi ini dapat membantu meredakan ketakutan terhadap hal-hal yang mungkin terjadi di kemudian hari. Bicarakan juga dengan dokter dan tenaga medis ahli untuk penanganan lebih lanjut.
Persiapkan operasi caesar
Plasenta previa akan menyebabkan Moms untuk tidak bisa melahirkan secara normal karena bisa memperburuk kondisi tubuh. Karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan diri dalam operasi caesar yang bisa saja dilakukan sewaktu-waktu.
Ingatlah selalu bahwa kesehatan diri sendiri dan bayi adalah hal terpenting daripada metode persalinan.
Istirahat sebanyak mungkin
Bagi ibu hamil yang memiliki kondisi ini, sangat penting untuk memperbanyak istirahat dan menenangkan pikiran sebelum waktu persalinan tiba.
Moms bisa mulai untuk merencanakan kedatangan bayi dan baca lebih banyak informasi tentang perawatan bayi baru lahir dan keperluan lain yang harus dipersiapkan.
Jaga kesehatan diri
Jagalah kesehatan diri sendiri sebaik mungkin dan lakukan hal-hal yang bisa menghibur dikala menunggu waktu persalinan tiba.
Moms bisa membaca buku-buku bagus, mendengarkan musik, atau menanyakan saran yang mendukung dari keluarga mengenai proses persalinan dan cara merawat bayi.
Sebelum perdarahan terjadi, tanyakan pada dokter mengenai batasan pra-janji. Namun, jika janji temu ditunda maka tanyakan apa saja aktivitas yang harus dihindari. Beritahu keluarga untuk mengingat informasi penting tentang proses persalinan.
Nah, setelah melakukan berbagai hal di atas Moms bisa merasakan sedikit kelegaan jika sewaktu-waktu perdarahan terjadi. Jika usia kehamilan sudah memasuki waktu kelahiran bayi dan mulai terjadi perdarahan, maka segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dokter akan segera menindaklanjuti kasus dengan melihat gejala dan seberapa parah perdarahan yang telah terjadi. Hal inilah yang kemudian juga menentukan metode persalinan yang paling tepat untuk dilakukan.
Apa saja obat plasenta previa yang biasa digunakan?
Pengobatan untuk kondisi ini juga dibedakan menjadi dua, yaitu pengobatan secara medis dan alami.
Obat plasenta previa di apotek
Mengutip Mayo Clinic, tidak ada obat-obatan atau perawatan khusus untuk menyembuhkan plasenta previa. Hal yang bisa dilakukan adalah mengatasi perdarahan yang disebabkan oleh kondisi ini.
Penanganannya tak bisa sembarangan, melainkan memerhatikan tingkat keparahan perdarahan itu sendiri, seperti:
Plasenta previa tanpa pendarahan
Untuk kasus plasenta previa tanpa pendarahan atau perdarahan minimal, biasanya dokter akan menyarankan untuk memperbanyak istirahat. Ibu hamil dengan kondisi ini harus beristirahat sebanyak mungkin dan hanya berdiri atau duduk jika benar-benar diperlukan.
Tak hanya itu, biasanya dokter juga menyarankan untuk menghindari hubungan seksual dan tidak melakukan olahraga berat terlebih dahulu. Jika perdarahan terjadi, maka segera periksakan diri untuk mendapatkan perawatan medis sesegera mungkin.
Perdarahan hebat
Berbeda dengan perdarahan minimal, untuk kondisi ini biasanya ibu hamil memerlukan istirahat di rumah sakit di bawah pengawasan dokter. Selain itu, transfusi darah mungkin juga diperlukan tergantung pada jumlah darah yang hilang akibat perdarahan.
Ibu hamil juga disarankan untuk minum obat resep dokter untuk mencegah persalinan prematur. Dalam kasus perdarahan hebat, dokter menyarankan agar melakukan persalinan secara caesar atau lebih baik setelah 36 minggu.
Jika operasi caesar diperlukan, bayi mungkin akan diberikan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat pertumbuhan paru-parunya.
Perdarahan yang tidak terkendali
Selain perdarahan hebat, salah jenis lain yang mungkin membahayakan ibu hamil dan bayinya adalah perdarahan tidak terkendali. Dalam kasus perdarahan yang tidak terkendali, persalinan secara caesar sangat direkomendasikan.
Pada kasus ini, dokter tidak menyarankan persalinan secara normal karena bisa menyebabkan masalah lebih serius pada ibu dan bayi. Pengawasan dari dokter juga akan selalu dilakukan untuk memastikan kondisi tetap stabil.
Obat plasenta previa alami
Tidak ada obat alami yang bisa digunakan untuk mendukung pemulihan. Meski begitu, menurut American Pregnancy Association, ada beberapa herbal yang berguna untuk memperkuat kehamilan, seperti:
- Bawang putih
- Rimpang jahe
- Daun raspberry
- Daun peppermint
- Kamomil
- Ginseng
Apa saja makanan dan pantangan untuk penderita plasenta previa?
Plasenta previa adalah kondisi yang tidak dipengaruhi oleh makanan. Sehingga, tidak ada makanan tertentu yang harus dihindari.
Seseorang yang mengalami kondisi tersebut sebaiknya tetap mengonsumsi makanan yang disarankan untuk ibu hamil pada umumnya, seperti asupan yang tinggi akan asam folat.
Bagaimana cara mencegah plasenta previa?
Tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keadaan ini. Sebab, kondisi ini langsung terjadi ketika masa kehamilan dan tidak bisa dideteksi sebelumnya. Hal yang dapat dilakukan adalah segera memeriksakan diri ketika sudah mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini.
Penanganan yang cepat dan tepat bisa meminimalkan berbagai komplikasi serius. Jika terlambat, bukan tidak mungkin kondisinya akan memburuk dan membahayakan janin.
Plasenta previa atau solusio plasenta?
Masih banyak orang yang mengira bahwa plasenta previa dan solusio plasenta adalah hal yang sama. Ini karena keduanya merupakan gangguan plasenta pada masa kehamilan.
Jika plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta berada di bawah rahim, maka solusio plasenta merupakan keadaan yang berbeda.
Solusio plasenta adalah kondisi yang bisa dibilang dapat membahayakan janin, karena sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim. Akibatnya, janin tidak bisa mendapat asupan nutrisi. Hal ini akan memengaruhi proses tumbuh kembangnya.
Untuk memastikan seseorang mengalami plasenta previa atau solusio plasenta, perlu dilakukan pemeriksaan di rumah sakit. Sebab, tanda-tanda plasenta previa dan solusio plasenta seringkali dirasa hampir mirip.
Posisi tidur untuk plasenta previa
Ibu hamil yang mengalami kondisi ini sangat disarankan untuk mengatur posisi tidurnya. Ini bertujuan untuk menjaga kehamilan agar tidak membahayakan kondisi janin. Posisi tidur untuk plasenta previa meliputi:
- Menyamping: Menurut The National Sleep Foundation, posisi ini bisa membantu mengoptimalkan aliran darah pada tubuh. Moms bisa menekuk lutut dengan mengapit bantal di tengahnya agar lebih nyaman.
- Telentang dengan ganjalan: Posisi tidur plasenta previa ini bertujuan mengurangi tekanan ke rahim. Caranya, cukup tidur telentang dengan ganjalan bantal di bawah panggul.
Larangan ibu hamil dengan plasenta previa
Tidak ada pantangan makanan khusus untuk kondisi ini. Hanya saja, ada beberapa larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang harus diperhatikan agar kondisinya tak makin memburuk. Beberapa larangan ibu hamil dengan plasenta previa meliputi:
- Berhubungan seks: Proses penetrasi pada hubungan seksual bisa memperparah perdarahan yang telah terjadi.
- Olahraga: Gerakan-gerakan berat bisa memberi tekanan pada janin. Hal tersebut dapat menyebabkan perdarahan hebat.
- Perjalanan jauh: Pergi ke suatu tempat yang sangat jauh sangat tidak disarankan pada ibu hamil yang memiliki gangguan tertentu, terutama menjelang persalinan. Kelelahan bisa memicu perdarahan pada ibu hamil.
- Memaksakan persalinan normal: Pada kasus tertentu, seperti plasenta previa totalis, persalinan normal adalah hal yang sulit dilakukan, bahkan tidak mungkin. Operasi caesar adalah satu-satunya solusi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!