Share This Article
Pasti kamu pernah mendengar tentang rabies bukan? Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran binatang yang mengandung virus Lyssavirus. Lalu bagaimana mengatasi gigitan anjing gila?
Binatang yang dapat menyebabkan rabies biasanya anjing, kucing, kera, rubah, musang dan kelelawar. Tidak hanya lewat gigitan atau cakaran, virus rabies ini juga dapat ditularkan lewat luka yang terkena air liur hewan.
Konsultasikan kondisi kesehatan kamu ke dokter specialist dalam di Good Doctor. Yuk, lakukan konsultasi online dengan dokter terpercaya!rabies.Â
Baca Juga: Penuhi Asupan Gizi saat Puasa, Ini Makanan Wajib untuk Sahur dan Berbuka
Kenali perilaku hewan yang mengidap rabies
Kamu juga harus tahu tentang ciri-ciri hewan rabies yaitu, hewan biasanya akan selalu ke tempat yang dingin seperti kamar mandi, bawah pohon dan menyendiri.
Hewan rabies juga dapat menjadi lebih agresif dengan menyerang ke siapa saja dan memakan barang-barang aneh seperti kayu, batu dan rambut. Jika sudah berlangsung lama, binatang rabies ini akan timbul kejang-kejang dan selanjutnya akan mati.
Gejala yang mucul akibat digigit anjing gila
Gejala akan muncul dalam 2 bulan sampai 2 tahun jika tidak dilakukan penanganan segera setelah terkena gigitan. Gejala yang dapat muncul berupa, demam, takut air, takut cahaya, gelisah dan keluarnya air liur secara berlebihan.
Virus ini akan menyerang sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan gejala-gejala rabies.
Baca Juga:
Cara mengatasi gigitan anjing gila
Bagaimana sih penanganan pertama untuk mengatasi gigitan anjing gila?
Menurut World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekali gejala Rabies muncul, hampir pasti kecil peluang penyembuhannya.
Walaupun begitu saat terkena kontak dengan gigitan hewan ada baiknya kamu merawat lukanya dengan benar, seperti:
- Untuk mengurangi risiko rabies, langsung cuci dengan air mengalir selama 10-15 menit.
- Setelah itu, berikan alkohol atau betadin pada luka yang terkena gigitan. Jika terdapat luka yang lebar sebaiknya kamu langsung ke fasilitas kesehatan terdekat atau ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya.
- Jika kamu terkena kontak dengan liur hewan rabies tapi tidak terdapat luka, maka tidak perlu mendapatkan Vaksin Anti Rabies dan Serum Anti Rabies.
- Tapi jika kamu terkena cakaran binatang rabies, kamu mungkin perlu mendapatkan Vaksin Anti Rabies. Vaksin ini tergantung pada hewan apa yang menggigit. Selain vaksin anti rabies, kamu juga perlu diberikan serum rabies.
Menurut Kemenkes RI, salah satu cara mengurangi risiko rabies adalah dengan melakukan vaksinasi rutin terhadap hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Konsultasikan kondisi kesehatan kamu ke dokter specialist dalam di Good Doctor. Yuk, lakukan konsultasi online dengan dokter terpercaya!