Share This Article
Operasi hernia menjadi salah satu jalan untuk membetulkan turun berok atau tonjolan yang keluar dari organ atau jaringan lain akibat adanya bukaan yang tidak normal di tubuh. Cara ini dilakukan dengan dua cara, bedah konvensional dan laparoskopi.
Hernia sendiri pada umumnya terjadi ketika ada sebagian usus yang keluar melalui dinding perut yang lemah. Sehingga terlihat tonjolan yang dapat dirasakan dan diraba.
Hernia dapat terjadi di daerah pangkal paha, pusar ataupun bagian lain. Sayangnya, pasien hernia di Indonesia sering datang dalam keadaan terlambat.
Keterlambatan ini dinilai Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dikarenakan adanya ketidaktahuan dari penderita ataupun juga karena biayanya yang mahal.
Baca Juga: Daftar Makanan Rendah Kalori untuk Turunkan Berat Badan, Apa Saja?
Jenis dan gejala hernia
Hernia dibedakan atas beberapa jenis. Penamaannya disesuaikan berdasarkan lokasi organ yang sobek.
- Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi di lipat paha, hernia jenis inilah yang disebut dengan turun berok.
- Hernia femoralis yang terjadi di paha
- Hernia umbilikalis yang terjadi di pusar
- Hernia diafragmatika yang terjadi di sekat rongga badan.
Biasanya dibutuhkan satu hingga dua tahun sebelum hernia yang kamu alami menarik perhatianmu dengan menyebabkan gejala sakit dan nyeri. Dalam beberapa kasus gejala hernia hanya dapat dirasakan saat sedang melakukan aktivitas seperti olahraga berat.
Gejala dan faktor yang mengindikasikan kamu harus menjalani operasi hernia adalah jika:
- Rasa nyeri dan tidak nyaman yang berlangsung lama
- Rasa nyeri atau tidak nyaman yang mengganggu aktivitas harian
- Rasa nyeri atau tidak nyaman yang semakin terasa atau memburuk
- Hernia yang besar
- Hernia yang terjadi di lokasi yang dapat menjadi lebih buruk dan membesar seperti di pangkal paha
- Sakit perut yang tajam dan membuat muntah
- Hernia yang menekan saraf dan menyebabkan iritasi dan mati rasa.
Tipe operasi hernia
Prosedur bedah untuk mengatasi kondisi ini adalah:
Operasi terbuka
Operasi ini terdiri dari dua cara, yaitu:
Herniorafi atau perbaikan jaringan
Metode ini merupakan tipe tertua dalam operasi hernia dan masih digunakan sampai saat ini. Operasi ini dilakukan dengan cara membuat irisan panjang langsung di lokasi hernia dan membuat akses masuk menggunakan pisau bedah.
Jaringan atau organ yang keluar itu kemudian dikembalikan ke posisi semula dan kantung hernia yang tercipta akan dipotong.
Dokter bedah akan menjahit sisi otot atau lubang yang terbuka yang membuat hernia menonjol. Begitu luka di sekitarnya sudah disterilkan, dokter bedah akan menjahitnya hingga tertutup.
Hernioplasti
Berbeda dengan herniorafi yang menutup otot yang terbuka dengan jahitan, teknik ini akan menutup lubang terbuka itu dengan jala sintetis atau mesh yang rata dan steril, biasanya terbuat dari plastik yang fleksibel seperti polipropilena atau jaringan hewan.
Dalam praktiknya, dokter bedah akan membuat potongan kecil di sekitaran lubang tempat hernia keluar untuk kemudian disesuaikan dengan bentuk dan ukuran jala. Nantinya jala akan ditempel dan dijahit di jaringan yang sehat di sekitar lubang.
Jaringan yang rusak dan lemah di sekitar hernia akan menggunakan jala tersebut sebagai penahan dan perancah yang memperkuat pertumbuhan ulang jaringan tersebut.
Bedah laparoskopi
Pembedahan teknik ini lebih kecil dan sedikit ketimbang bedah konvensional. Sayatan kecil ini dilakukan untuk memasukan pipa dengan kamera kecil (laparoskop) di ujungnya.
Dokter bedah akan menggunakan gambaran yang dia dapat dari laparoskop sebagai pemandu untuk memperbaiki hernia menggunakan mesh. Untuk operasi ini, kamu akan mendapat anestesi umum.
Karena bedah yang dilakukan kecil, proses penyembuhan operasi ini pun lebih cepat. Bahkan, rata-rata orang yang melakukan operasi ini dapat kembali ke rutinitas normal mereka seminggu lebih cepat daripada operasi terbuka.
IDI menilai teknik ini lebih rumit dan mahal. Belum lagi, hasil yang diperoleh dinilai tidak begitu maksimal sehingga dokter lebih memilih teknik konvensional.
Kisaran biaya operasi hernia
Kabar baiknya, operasi hernia ini masuk dalam biaya yang ditanggung dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. BPJS menanggung semua biaya asalkan mengikuti semua prosedur mulai dari konsultasi ke faskes hingga surat rujukan ke rumah sakit.
Sementara secara mandiri atau dengan biaya pribadi, seperti dilansir spesialisbedah.com, biaya operasi hernia di rumah sakit di Jakarta, misalnya rata-rata mencapai Rp7 jutaan. Sementara jika kondisi hernia kamu sudah parah, maka biaya operasi dapat mencapai Rp20 jutaan.
Perlu diingat biaya itu belum termasuk biaya rawat inap, obat-obatan dan biaya lainnya di rumah sakit.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!