Share This Article
Pembuluh darah pecah bisa berakibat fatal pada keselamatan jiwa seseorang lho. Mengingat fungsinya sebagai penghantar nutrisi ke seluruh jaringan tubuh.
Saat pembuluh darah pecah maka aliran nutrisi terganggu dan berdampak pada kinerja organ tubuh. Kondisi pembuluh darah pecah ini juga bisa menimpa siapapun dari segala jenis usia atau jenis kelamin.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pembuluh darah pecah mulai dari gejala, tanda, hingga penanganannya, yuk simak pembahasannya berikut ini.
Kondisi pembuluh darah pecah
Pembuluh darah pecah adalah kondisi di mana darah keluar dari sirkulasi lalu menyebar ke area jaringan di sekitarnya.
Pembuluh darah ini menyebar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dan kondisi pecah pembuluh darah bisa terjadi di bagian manapun tergantung faktor risiko pendukungnya.
Umumnya pembuluh darah pecah terjadi di kulit, mata, wajah, hingga yang paling berbahaya adalah di otak. Saat pembuluh darah tersumbat hingga pecah di otak maka bisa menyebabkan penyakit stroke.
Jenis-jenis pembuluh darah pecah
Tiap jenis pecahnya pembuluh darah punya penyebab, gejala, dan faktor risiko yang berbeda-beda.
1. Pecahnya pembuluh darah di permukaan kulit
Kondisi ini adalah paling umum terjadi dan mungkin kamu juga pernah mengalaminya. Pecahnya pembuluh darah di permukaan kulit bisa ditandai dengan munculnya memar.
Pembuluh darah bisa pecah karena berbagai alasan, tetapi biasanya terjadi akibat cedera. Ketika perdarahan terjadi tepat di bawah kulit, darah dapat keluar ke kulit di sekitarnya dan menyebabkan perubahan warna.
Biasanya, perubahan warna kulit ini merupakan campuran warna merah, biru, hitam, atau ungu. Jumlah dan jenis pembuluh darah yang pecah akan mempengaruhi ukuran dan munculnya perubahan warna kulit, serta tingkat perdarahan.
Penyebab
Kebanyakan orang termasuk kamu pasti pernah mengalami perdarahan di bawah kulit dan memar selama hidup. Berikut beberapa penyebab umum pecahnya pembuluh darah di kulit:
- Cedera saat olahraga
- Menabrak objek atau benda
- Jatuh atau terpeleset
- Memakai kacamata, pakaian, atau sepatu yang tidak pas
- Menggunakan perangkat medis tertentu, seperti kawat gigi, kruk, atau gips
- Reaksi alergi
- Mengejan karena muntah, batuk, atau menangis
- Penuaan
Perdarahan pada kulit juga dapat terjadi sebagai efek samping dari beberapa metode pengobatan. Mulai dari kemoterapi, terapi radiasi, prosedur operasi, hingga terlalu lama berbaring di ranjang rumah sakit.
Penanganan
Jika kamu mengalami memar karena hal yang tidak terlalu berbahaya seperti terpeleset, kamu bisa melakukan perawatan mandiri di rumah.
Ada beberapa metode pengobatan rumahan yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak serta mempercepat penyembuhan.
- Kompres dengan es batu selama 10-15 menit sesegera mungkin setelah benturan terjadi. Bungkus es dengan handuk atau kain untuk mencegah radang dingin.
- Jaga agar area yang cedera tetap tinggi.
- Beri sedikit tekanan pada area yang cedera.
- Hindari shower, bak mandi air panas, atau sauna selama 2 hari setelah cedera.
- Lakukan kompres panas ke area cedera selama 20 menit selama beberapa kali per hari. Lakukan ini hanya setelah sebagian besar rasa sakit dan bengkak sudah mereda, biasanya sekitar 3 hari setelah cedera.
- Memijat atau menggosok memar dan area sekitarnya dengan lembut beberapa kali sehari setelah rasa sakit dan bengkak hilang.
- Makan banyak buah dan sayuran utuh yang kaya antioksidan , seperti vitamin A, C, D, dan E.
- Menghindari merokok atau menggunakan produk tembakau.
- Tidak mengonsumsi alkohol, terutama selama 2-3 hari pertama setelah mengalami cedera.
- Menghindari olahraga berat selama 24 jam.
- Mengoleskan gel dan krim herbal seperti arnica atau vitamin K8 beberapa kali sehari sampai memar sembuh.
- Mengonsumsi 200–400 miligram (mg) bromelain tiga kali sehari.
2. Spider veins
Kondisi pecahnya pembuluh darah di wajah juga kerap disebut dengan istilah “spider veins”. Ini terjadi saat pembuluh darah melebar, atau membesar, tepat di bawah permukaan kulit.
Alhasil garis-garis kecil merah muncul dan menyebar sehingga membentuk seperti jaring. Sebenarnya kondisi ini bisa saja terjadi di bagian tubuh lain, namun lebih sering terjadi pada wajah dan kaki.
Meskipun tidak berbahaya, pembuluh darah yang rusak bisa menjadi gangguan jika membuat kamu minder karena tampilannya. Kabar baiknya adalah spider vein ini biasanya bisa diobati.
Baca Juga : Kenali Varises: Saat Pembuluh Darah di Kaki Tampak Membesar
Penyebab
Ada banyak penyebab pecahnya pembuluh darah di wajah. Berikut beberapa di antaranya:
- Faktor keturunan atau genetik. Kerap kali kasus ini terjadi dan menurun dalam sebuah keluarga. Faktor risiko individu juga meningkat seiring bertambahnya usia.
- Kehamilan. Peningkatan hormon estrogen selama kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah rusak. Spider vein yang berhubungan dengan kehamilan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan.
- Rosacea. Kondisi kulit ini menyebabkan wajah kamu terlihat kemerahan yang parah. Penderita erythematotelangiectatic, biasanya sering mengalami pembuluh darah rusak.
- Paparan sinar matahari. Paparan berlebih dapat memperbesar pembuluh darah. Saat kamu terbakar sinar matahari, lapisan atas kulit mungkin terkelupas dan pembuluh darah di wajah jadi lebih terlihat.
- Perubahan cuaca. Cuaca panas meningkatkan pelebaran pembuluh darah.
- Konsumsi alkohol. Konsumsi dalam jumlah sedang atau sedikit dapat menyebabkan kulit memerah karena pembesaran pembuluh darah. Sementara konsumsi alkohol berlebihan pada akhirnya dapat menyebabkan spider veins.
- Cedera. Cedera ringan hingga parah dapat menyebabkan memar. Dengan memar di wajah, pembuluh darah yang rusak mungkin juga terlihat.
- Muntah atau bersin. Tekanan ekstrem yang tiba-tiba di wajah akibat bersin yang keras atau muntah dapat merusak pembuluh darah di kulit.
Penanganan
Pengobatan alami seringkali merupakan pengobatan pertama yang dicoba orang untuk pembuluh darah yang rusak di wajah.
Berikut beberapa perawatan rumahan yang bisa kamu coba. Jika tak kunjung membaik, ada baiknya segera hubungi dokter ya.
- Cuka sari apel. Bahan ini mampu mengurangi kemerahan. Gunakan cuka sebagai pengganti toner atau astringent harian dengan mengoleskannya menggunakan bola kapas.
- Horse chestnut. Tanaman ini digunakan untuk berbagai penyakit kulit. Meskipun tersedia sebagai suplemen, bentuk horse chestnut topikal mungkin lebih aman untuk pengobatan spider veins. Cari olahan yang hanya terbuat dari kulit kayu, dan aplikasikan ke wajah
- Cuci muka dengan air hangat. Karena panas dapat menyebabkan pembuluh darah rusak, kamu sebaiknya menghindari air panas. Mandilah dengan air hangat, bukan air panas. Pastikan juga kamu mencuci muka dengan lembut menggunakan air hangat.
3. Perdarahan otak
Dalam dunia medis perdarahan di otak disebut dengan brain hemorrhage. Kondisi ini disebabkan oleh arteri di otak yang pecah dan menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya. Perdarahan ini dapat membunuh sel-sel otak.
Perdarahan otak juga disebut dengan perdarahan intrakranial atau perdarahan intraserebral. Dan menyumbang sekitar 13 persen penyebab dari penyakit stroke.
Selain itu, ada juga kondisi yang disebut dengan brain aneurysm atau aneurisma otak. Ini adalah kondisi ditemukannya benjolan atau pembengkakan pada pembuluh darah di otak. Ini sering terlihat seperti buah beri yang tergantung di batang.
Aneurisma otak bisa bocor atau pecah, menyebabkan perdarahan ke otak (stroke hemoragik). Paling sering aneurisma otak pecah terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak. Jenis stroke hemoragik ini disebut perdarahan subaraknoid.
Penyebab
Ada beberapa faktor risiko dan penyebab perdarahan otak. Yang paling umum meliputi:
- Cedera kepala, ini adalah faktor yang paling umum terjadi pada pasien di bawah 50 tahun.
- Tekanan darah tinggi, dalam jangka panjang kondisi ini dapat melemahkan dinding pembuluh darah.
- Aneurisma. Ini adalah kondisi melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak. Itu bisa pecah dan sebabkan perdarahan ke otak serta menyebabkan penyakit stroke.
- Kelainan pembuluh darah (Malformasi arteriovenosa). Kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan sekitar otak dapat muncul saat lahir dan hanya didiagnosis jika gejala berkembang.
- Angiopati amiloid. Ini adalah kelainan pada dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil tanpa disadari sebelum akhirnya terjadi perdarahan besar.
- Gangguan darah atau perdarahan. Hemofilia dan anemia sel sabit dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit darah.
- Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum.
Gejala
Tanda dan gejala perdarahan otak bisa beragam, tergantung pada lokasi perdarahan, tingkat keparahan perdarahan, dan jumlah jaringan yang terkena. Berikut gejala yang harus kamu waspadai:
- Sakit kepala parah yang tiba-tiba
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Lemas di lengan atau tungkai
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan menurun, kelesuan
- Perubahan penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- Susah menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Keterampilan motorik halus melemah, seperti tremor tangan
- Kehilangan koordinasi
- Keseimbangan hilang
- Indera perasa yang tidak normal
- Hilang kesadaran
Penanganan
Perawatan untuk perdarahan di otak tergantung pada lokasi, penyebab, dan luasnya perdarahan. Pembedahan mungkin diperlukan untuk meredakan pembengkakan dan mencegah perdarahan.
Dokter juga mungkin meresepkan obat- obatan tertentu. Seperti obat penghilang rasa sakit, kortikosteroid, atau diuretik untuk mengurangi pembengkakan, dan antikonvulsan untuk mengontrol kejang.
Seberapa baik pasien menanggapi perdarahan otak tergantung pada ukuran perdarahan dan jumlah pembengkakan. Beberapa pasien bisa saja sembuh total.
Kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi di antaranya stroke, hilangnya fungsi otak, atau efek samping dari pengobatan atau perawatan.
4. Pecahnya pembuluh darah di mata
Kondisi pembuluh darah pecah di mata disebut dengan subconjunctival hemorrhage. Ini terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah tepat di bawah permukaan mata yang jernih (konjungtiva).
Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan cepat, sehingga darah terperangkap. Kamu bahkan mungkin tidak menyadari sedang mengalami perdarahan subkonjungtiva sampai kamu melihat ke cermin dan melihat bagian putih mata kamu berwarna merah cerah.
Perdarahan subkonjungtiva sering terjadi tanpa membahayakan mata. Bahkan bersin atau batuk yang kuat dapat menyebabkan pembuluh darah pecah di mata.
Tetapi perdarahan subkonjungtiva biasanya merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan akan menghilang dalam waktu dua minggu atau lebih.
Baca Juga : Retinopati Diabetik: Komplikasi Diabetes pada Pembuluh Darah Mata
Penyebab
Penyebab perdarahan subkonjungtiva tidak selalu diketahui. Tindakan berikut dapat menyebabkan pembuluh darah kecil pecah di mata Anda:
- Batuk hebat
- Bersin yang kuat
- Straining
- Muntah
Dalam beberapa kasus perdarahan di mata juga bisa terjadi saat kamu menggosok mata terlalu keras atau karena adanya cedera atau trauma akibat masuknya benda asing yang melukai mata.
Faktor risiko
Selain penyebab umum di atas, ada beberapa golongan orang yang lebih berisiko mengalami perdarahan di mata. Faktor risiko perdarahan subkonjungtiva di antaranya:
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi
- Konsumsi obat pengencer darah tertentu seperti warfarin atau aspirin
- Gangguan pembekuan darah
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!