Share This Article
Pemicu kambuhnya epilepsi bisa dikarenakan oleh berbagai faktor, salah satunya kebiasaan buruk lho! Nah, epilepsi sendiri merupakan kejang yang disebabkan oleh aktivitas listrik yang abnormal di otak.
Namun, tidak semua kejang didefinisikan sebagai penyakit epilepsi sehingga perlu dipastikan oleh dokter. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan mengenai pemicu kambuhnya epilepsi berikut.
Baca juga: Penyakit Fibroid Rahim Jarang Tunjukkan Gejala, Kenali Sedini Mungkin Sebelum Terlambat
Apa saja pemicu kambuhnya epilepsi?
Ketika epilepsi kambuh, tubuh kemungkinan akan mengalami gejala umum seperti hilang kesadaran, mengalami gerakan otot yang tidak terkendali, dan mengalami perubahan persepsi sensorik.
Dilansir dari Healthline, gejala yang dialami selama kejang akan tergantung pada penyebab dan lokasi pada otak. Berbagai perilaku, faktor gaya hidup, dan kondisi medis bisa mendasari penyakit epilepsi.
Dalam beberapa kasus, mengidentifikasi pemicu kambuhnya epilepsi dapat membantu dalam mencegah kejang di masa depan. Nah, berikut beberapa faktor pemicu kambuhnya epilepsi yang perlu diketahui.
Akibat stres
Kejang yang dipicu oleh stres terlihat mirip dengan epilepsi, terutama dengan adanya gejala serupa seperti mati rasa serta kebingungan. Tetapi ada perbedaan aktivitas listrik otak antara kedua jenis tersebut.
Selain itu, orang dengan epilepsi dapat salah diagnosis dan pada kenyataannya kejang dipicu oleh kecemasan atau trauma yang mendasari. Tingkat stres yang tinggi bisa membebani tubuh dan meningkatkan risiko kejang.
Gula darah rendah bisa menjadi pemicu kambuhnya epilepsi
Ketika kadar gula darah turun dan terlalu rendah, keadaan ini disebut dengan hipoglikemia yang menyebabkan otak sulit berfungsi secara normal dan menyebabkan kejang. Hipoglikemia sendiri dapat terjadi akibat mengonsumsi obat diabetes.
Karena itu, penderita penyakit diabetes berisiko tinggi mengalami kejang. Jika kamu memiliki diabetes atau masalah lain yang berkaitan dengan gula darah maka segera ikuti perawatan dari dokter untuk mengatasinya.
Konsumsi alkohol
Faktor pemicu kambuhnya epilepsi salah satunya adalah akibat mengonsumsi alkohol. Bir, anggur, dan minuman beralkohol dapat memengaruhi kinerja otak terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Minuman beralkohol dapat mengganggu aktivitas listrik normal otak sehingga memicu terjadinya kejang. Biasanya, kejang akan kambuh lagi dalam waktu 48 jam setelah mengonsumsi alkohol.
Obat-obatan tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti pil tidur dan obat penghilang rasa sakit turut menjadi pemicu kambuhnya epilepsi. Selain itu, antidepresan seperti bupropion telah dikaitkan dengan kondisi kejang.
Peningkatan risiko kejang dapat pula terjadi akibat mengonsumsi beberapa antibiotik, seperti penisilin dan kuinolon serta obat pereda rasa nyeri berupa tramadol. Karena itu, untuk mencegah kekambuhan kejang lakukan konsultasi dengan dokter ahli.
Pemicu kambuhnya epilepsi karena kurang tidur
Tidur merupakan salah satu aktivitas yang dibutuhkan tubuh untuk beristirahat. Jika tubuh kurang tidur, maka bisa memicu berbagai masalah serius termasuk kekambuhan penyakit epilepsi.
Kurang tidur bisa membuat otak menjadi stres dan meningkatkan risiko terjadinya kejang. Karena itu, cobalah untuk mendapatkan cukup istirahat setiap malam dan konsultasikan dengan dokter jika sulit tidur.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan turut menjadi pemicu kambuhnya epilepsi. Misalnya rangsangan visual tertentu, seperti menonton televisi atau bermain video game. Untuk itu, sebaiknya kurangi pancaran sinar dari televisi atau alat elektronik lain karena bisa menyebabkan kejang kambuh.
Hindari juga kebiasaan merokok, konsumsi kafein, penggunaan obat-obatan tertentu, dan ikuti gaya hidup sehat. Jika didiagnosis menderita epilepsi, dokter biasanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mengendalikan gejala.
Kondisi medis
Kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi dan stroke dapat memicu terjadinya kejang. Untuk itu, disarankan mengikuti gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya.
Selain penyakit kardiovaskular, infeksi menular seperti meningitis, ensefalitis virus, dan AIDS juga bisa mengakibatkan epilepsi atau kejang. Demam tinggi akan berisiko tinggi menyebabkan kejang pada orang dewasa maupun anak-anak.
Baca juga: Bikin Takut Duduk-Susah Berdiri, Ini Obat untuk Mengatasi Radang Sendi Lutut
Bagaimana mencegah pemicu kambuhnya epilepsi?
Memahami kondisi dan mengetahui faktor pemicu kambuhnya epilepsi dapat membantu mengendalikan penyakit. Bicarakan dengan dokter mengenai dosis obat yang diperlukan dalam perawatan yang sedang dilakukan.
Selain mendapatkan istirahat yang cukup, penderita epilepsi juga dianjurkan untuk rutin berolahraga untuk mengurangi depresi. Jangan pernah berhenti minum obat tanpa bicara dengan dokter.
Beritahu dokter jika memiliki perubahan suasana hati yang tidak biasa atau mengalami migrain. Dokter mungkin akan meresepkan salah satu obat anti epilepsi untuk membantu mengatasi gejala yang muncul.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!