Share This Article
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker mematikan. Menurut American Cancer Society, penyakit ini adalah jenis kanker paling umum dialami oleh wanita, selain kanker kulit. Pengobatan kanker payudara yang tepat perlu dilakukan agar kondisinya tidak memburuk.
Jika selama ini kebanyakan masyarakat hanya mengenal kemoterapi, namun faktanya masih ada beberapa pengobatan kanker payudara lain yang biasa dilakukan dokter. Apa saja? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: Jangan Keliru, Kenali Ciri-ciri Kanker Payudara Berdasarkan Stadiumnya
Pengobatan kanker payudara paling umum
Pengobatan kanker payudara sangat beragam, bisa menggunakan obat-obatan (terapi) atau dengan prosedur bedah. Prosesnya tidak boleh dilakukan sembarangan, karena harus memerhatikan tingkat keparahan dan penyebaran sel kanker itu sendiri.
1. Prosedur bedah
Pengobatan kanker payudara yang pertama adalah prosedur bedah. Dokter biasanya akan menawarkan operasi jika kanker payudara mulai memasuki stadium awal atau bahkan stadium akhir.
Tujuan utama dari operasi ini adalah pengangkatan jaringan yang telah menjadi tempat penyebaran sel jahat. Dari banyak jenis operasi kanker payudara, prosedur yang paling sering dilakukan adalah:
- Lumpektomi, yaitu pengangkatan tumor dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya. Prosedur ini dilakukan jika ukuran tumor masih kecil. Jika ukurannya besar, dokter akan melakukan kemoterapi lebih dulu untuk mengecilkannya.
- Masektomi, yaitu pengangkatan seluruh bagian payudara yang menjadi tempat penyebaran sel kanker. Prosedur ini mengangkat semua jaringan yang ada di payudara, termasuk jaringan lemak, puting, dan areola.
- Masektomi profilaksis kontralateral, yaitu pengangkatan dua bagian payudara secara keseluruhan untuk mengurangi risiko penyebaran sel kanker yang telah mengganas.
2. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker paling populer. Prosedurnya menggunakan obat-obatan dosis kuat, bertujuan untuk menghambat, menghentikan, dan membunuh sel-sel jahat yang terus berkembang dengan cepat.
Tidak ada patokan khusus tentang durasi kemoterapi. Semua tergantung dari tingkat keparahan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Kemoterapi bisa dilakukan dalam rentang harian, mingguan, atau bahkan bulanan.
Sebelum melakukan jenis pengobatan kanker payudara yang satu ini, dokter akan meminta persetujuan pasien terlebih dulu. Bukan tanpa alasan, kemoterapi adalah pengobatan yang memiliki banyak efek samping, seperti:
- Rambut rontok
- Kulit lebih sensitif dan mudah iritasi
- Mudah lelah
- Kurang darah (anemia)
- Mudah mengalami infeksi
- Rentan perdarahan
- Hilang nafsu makan
- Gangguan emosi dan kognitif
- Masalah pada usus
- Menurunkan kesuburan
- Menurunkan libido atau gairah seksual
- Mengganggu kehamilan
3. Terapi hormon
Pengobatan kanker payudara lain yang bisa dilakukan adalah terapi hormon. Secara teknis, prosedur ini bertujuan memblokir pelepasan hormon yang bisa memicu penyebaran sel kanker di payudara.
Mengutip dari Cancer Council Victoria, pengobatan ini tergantung pada jenis kanker payudara, tingkat keparahannya, dan penyebaran sel kanker itu sendiri. Salah satu obat yang sering digunakan untuk terapi ini adalah tamoksifen.
Tamoksifen adalah golongan obat anti-estrogen, bekerja dengan menghentikan penyebaran sel kanker yang sangat peka terhadap hormon kewanitaan tersebut. Pengobatan dengan tamoksifen biasanya dimulai setelah operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi.
Terapi ini membutuhkan waktu sangat lama, bahkan hingga 10 tahun. Pasien yang menjalani terapi ini biasanya berada di bawah pengawasan dokter. Sebab, jika dilakukan sembarangan, ada beberapa efek samping yang terlalu berisiko, misalnya penggumpalan darah.
Baca juga: Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Terapi Hormon untuk Kanker Payudara
4. Terapi radiasi
Terapi radiasi merupakan pengobatan kanker payudara yang memanfaatkan gelombang energi tinggi dari sinar-X untuk membunuh sel kanker, biasanya dilakukan setelah lumpektomi. Terapi ini berfokus pada sel-sel kanker yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Mengutip dari Mayo Clinic, terapi radiasi bisa berlangsung dari tiga hingga enam minggu, tergantung pada tingkat keparahan kanker.
Sebelum memutuskan untuk menjalani terapi ini, kamu perlu memikirkan matang-matang efek samping yang bisa muncul. Selain membutuhkan durasi yang lama, terapi radiasi bisa menyebabkan:
- Ruam merah seperti terkena sinar matahari di area yang mendapatkan terapi
- Pembengkakan pada sejumlah jaringan payudara
- Kulit rentan iritasi
- Mudah lelah
5. Terapi imun
Terapi imun atau imunoterapi adalah pengobatan kanker payudara yang bertujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan inilah yang digunakan untuk melawan penyebaran sel kanker.
Terapi imun bekerja dengan mengacaukan proses metastasis sel kanker yang menempel ke jaringan-jaringan sehat di payudara. Terapi ini hanya efektif jika penyebaran sel kanker belum terlalu parah, atau masih dalam kategori stadium awal.
6. Terapi target
Pengobatan kanker payudara yang terakhir adalah terapi target. Terapi ini digunakan untuk menghancurkan protein-protein dari sel kanker itu sendiri. Dengan merusak protein tersebut, terapi target dapat menyelamatkan sel-sel sehat yang belum terdampak.
Terapi target bisa dikombinasikan dengan pengobatan kanker payudara lainnya, misalnya prosedur bedah.
Nah, itulah enam pengobatan kanker payudara yang bisa dilakukan untuk membunuh dan menghambat penyebaran sel-sel jahat. Sebelum memilih salah satu dari pengobatan di atas, bicarakan lebih dulu dengan dokter untuk mengetahui efektivitas dan efek samping yang bisa ditimbulkan.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.