Share This Article
Penyakit gagal jantung dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling umum pada orang tua. Biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya seringkali dapat dikendalikan selama bertahun-tahun.
Untuk mengetahui lebih dalam soal apa penyebab, gejala, dan penanganan penyakit gagal jantung langsung saja simak ulasan berikut ini:
Apa itu penyakit gagal jantung?
Penyakit gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya. Ini terjadi karena berbagai penyebab, darah bergerak melalui jantung dan tubuh pada tingkat yang lebih lambat, dan tekanan di jantung meningkat.
Akibatnya, jantung tidak dapat memompa cukup oksigen dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Bilik jantung bisa saja merespons dengan meregangkan ruang mereka agar bisa menahan lebih banyak darah untuk dipompa.
Kondisi ini membuat jantung membengkak dan lebih besar dari normalnya. Hal ini memang membantu menjaga darah bergerak, tetapi dinding otot jantung pada akhirnya mungkin melemah dan menjadi tidak dapat memompa seefisien biasanya.
Akibatnya, ginjal dapat merespons dengan menyebabkan tubuh menahan cairan (air) dan garam. Jika cairan menumpuk di lengan, kaki, pergelangan kaki, kaki, paru-paru, atau organ lain, tubuh menjadi tersumbat, dan gagal jantung kongestif terjadi.
Jenis-jenis gagal jantung
Seperti yang kita tahu, jantung memiliki 4 bilik dengan tugasnya masing-masing. Terjadinya gagal jantung di salah satu bilik bisa sebabkan gejala yang berbeda pula.
Berikut 4 jenis gagal jantung yang harus kamu tahu:
- Gagal jantung sisi kiri: Cairan mungkin kembali ke paru-paru, menyebabkan sesak napas
- Gagal jantung sisi kanan: Cairan bisa kembali ke perut hingga telapak kaki, menyebabkan pembengkakan
- Gagal jantung sistolik: Ventrikel kiri tidak dapat berkontraksi dengan kuat, menunjukkan masalah pemompaan
- Gagal jantung diastolik: Ventrikel kiri tidak bisa rileks atau terisi penuh, menunjukkan masalah proses masuknya aliran darah.
Penyebab penyakit gagal jantung
Gagal jantung disebabkan oleh banyak kondisi yang merusak otot jantung. Beberapa kondisi ini bisa saja sudah ada di tubuh kamu tanpa kamu sadari.
Berikut beberapa kondisi yang mampu merusak atau melemahkan jantung dan dapat menyebabkan gagal jantung:
1. Tekanan darah tinggi
Saat seseorang mengalami darah tinggi, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Lama-kelamaan, karena bekerja terlalu keras otot jantung akan semakin melemah.
2. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner adalah salah satu penyakit jantung yang paling umum terjadi dan paling sering sebabkan gagal jantung.
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan timbunan lemak (plak) di arteri. Plak tersebut mengakibatkan aliran darah yang lebih sedikit dan dapat menyebabkan serangan jantung.
3. Gangguan katup jantung
Katup jantung bekerja untuk memastikan aliran darah melalui jalur yang benar. Saat katup jantung rusak entah karena cacat lahir atau penyakit lain, maka jantung terpaksa harus bekerja lebih keras. Lama-kelamaan kekuatan otot jantung pun melemah.
4. Kerusakan otot jantung (kardiomiopati)
Kardiomiopati dapat disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari penyakit, infeksi, konsumsi alkohol, penyalahgunaan narkoba, dan efek dari pengobatan seperti kemoterapi. Selain itu kerusakan otot jantung juga bisa dipengaruhi faktor genetik.
5. Miokarditis
Miokarditis adalah penyakit peradangan otot jantung. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh virus, termasuk COVID-19, dan dapat menyebabkan gagal jantung sisi kiri.
6. Cacat jantung sejak lahir (cacat jantung bawaan)
Bayi yang lahir dengan cacat jantung biasanya memiliki bilik dan katup yang belum terbentuk dengan benar. Hal ini menyebabkan bagian lain bekerja lebih keras dalam memompa darah.
7. Irama jantung yang tidak normal (aritmia jantung)
Irama jantung yang tidak normal dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, dan membuat jantung harus kerja ekstra. Detak jantung yang lambat juga dapat menyebabkan gagal jantung.
8. Penyakit lainnya
Selain gangguan jantung di atas, penyakit lain juga bisa menyebabkan gagal jantung. Mulai dari diabetes, HIV, hipertiroidisme, hipotiroidisme, penumpukan zat besi (hemochromatosis), dan penumpukan protein (amyloidosis).
Gagal jantung akut juga bisa terjadi apabila ada virus yang menyerang otot jantung, infeksi parah, reaksi alergi, pembekuan darah di paru-paru, penggunaan obat tertentu, atau penyakit apapun yang memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Faktor risiko penyakit gagal jantung
Jika kamu memiliki beberapa faktor di bawah ini, maka kamu memiliki risiko terkena gagal jantung. Satu faktor risiko saja memang belum cukup menyebabkan kamu gagal jantung.
Tapi kalau kamu punya 2 atau lebih di antaranya, maka kamu harus lebih waspada karena risiko gagal jantung bisa meningkat. Berikut faktor-faktor yang bisa menyebabkan kamu terkena gagal jantung:
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit arteri koroner
- Serangan jantung
- Diabetes dan mengonsumsi obat diabetes seperti rosiglitazone dan pioglitazone
- Konsumsi obat tertentu seperti obat NSAID, obat anestesi, obat antiaritmia, obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kanker, darah, neurologis, kejiwaan, paru-paru, urologis, peradangan dan infeksi
- Sleep apnea
- Cacat jantung bawaan
- Penyakit jantung valvular
- Infeksi virus
- Konsumsi alkohol
- Penggunaan produk tembakau
- Obesitas
- Detak jantung tidak teratur
Tanda dan gejala penyakit gagal jantung
Ada beberapa gejala yang umum dan jarang terjadi pada para penderita gagal jantung. Kita awali dari gejala umum dulu, di antaranya:
- Sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi setelah kamu melakukan aktivitas atau saat istirahat. Bisa terasa lebih buruk ketika kamu berbaring, dan bahkan kamu mungkin terbangun di malam hari karena sesak dan perlu mengatur napas
- Kelelahan. Kamu mungkin merasa lelah sepanjang waktu dan merasa olahraga terasa sangat melelahkan
- Pergelangan kaki dan kaki bengkak. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya penumpukan cairan atau edema. Kondisinya di pagi hari mungkin tidak terlalu parah, namun bisa menjadi lebih buruk seiring waktu
Selain gejala umum di atas, ada juga beberapa gejala yang terjadi namun jarang ditemui. Beberapa gejala tersebut adalah:
- Batuk terus-menerus, yang mungkin lebih buruk di malam hari
- Mengi
- Perut kembung
- Kehilangan selera makan
- Pertambahan atau penurunan berat badan
- Kebingungan
- Pusing dan pingsan
- Detak jantung yang cepat
- Jantung berdebar atau iramanya tidak teratur
Beberapa orang dengan gagal jantung mungkin juga mengalami perasaan depresi dan gangguan kecemasan.
Komplikasi penyakit gagal jantung
Gagal jantung juga bisa sebabkan komplikasi lain pada kesehatan kamu. Hal ini bisa terjadi tergantung dengan penyebab, tingkat keparahan, kondisi kesehatan, usia, dan lain-lain.
Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat gagal jantung:
1. Gagal ginjal atau kerusakan ginjal
Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal. Jika tidak ditangani, kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal. Kerusakan ginjal akibat gagal jantung bisa mengharuskan kamu melakukan perawatan cuci darah.
2. Masalah katup jantung
Katup jantung yang membuat darah mengalir ke arah yang tepat melalui jantung, mungkin tidak berfungsi dengan baik jika jantung membesar. Atau jika tekanan di jantung sangat tinggi karena gagal jantung.
3. Masalah irama jantung
Masalah irama jantung atau juga disebut dengan aritmia dapat menjadi komplikasi potensial gagal jantung.
4. Kerusakan hati
Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang memberi terlalu banyak tekanan pada organ hati.
Cadangan cairan ini dapat menyebabkan jaringan parut, yang membuatnya lebih sulit bagi hati untuk berfungsi dengan baik.
Kapan harus menghubungi dokter?
Jika kamu merasa memiliki faktor risiko dan gejala penyakit gagal jantung di atas, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk berkonsultasi.
Selain itu, segera cari bantuan medis jika kamu mengalami salah satu dari gejala berikut:
- Nyeri dada
- Pingsan atau kelelahan akut
- Detak jantung cepat atau tidak teratur yang berhubungan dengan sesak napas, nyeri dada, atau pingsan
- Tiba-tiba napas pendek dan batuk berdahak dengan lendir berwarna merah muda
Cara mendiagnosis penyakit gagal jantung
Untuk memastikan kondisi kesehatan jantung kamu, dokter bisa melakukan salah satu atau gabungan dari beberapa metode berikut ini:
- Tes darah. Tes darah digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan tiroid serta untuk memeriksa kadar kolesterol dan ada tidaknya anemia.
- Tes darah natriuretik peptida (BNP) tipe B. BNP adalah zat yang dikeluarkan dari jantung sebagai respons terhadap perubahan tekanan darah yang terjadi ketika gagal jantung berkembang atau memburuk.
- Rontgen dada. X-ray dada menunjukkan ukuran jantung dan apakah ada penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.
- Ekokardiogram. Tes USG dilakukan untuk menunjukkan gerakan, struktur, dan fungsi jantung.
- Elektrokardiogram (EKG atau EKG). EKG merekam impuls listrik yang mengalir melalui jantung.
- Kateterisasi jantung. Prosedur invasif ini membantu menentukan apakah penyakit arteri koroner merupakan penyebab gagal jantung kongestif.
- Ejection fraction (EF). Ini digunakan untuk mengukur seberapa baik jantung kamu memompa dengan setiap detak untuk menentukan apakah ada disfungsi sistolik atau gagal jantung dengan fungsi ventrikel kiri.
- Tes stres. Tes stres noninvasif memberikan informasi tentang kemungkinan penyakit arteri koroner.
- Tes lain mungkin saja dilakukan, tergantung pada kondisi kamu.
Perawatan untuk penyakit gagal jantung
Sebenarnya kondisi gagal jantung tidak bisa dikembalikan ke kondisi normal. Fokus utama perawatan gagal jantung adalah mengurangi kemungkinan komplikasi penyakit, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup.
Dengan demikian risiko kematian dan kebutuhan untuk rawat inap bisa ditekan. Caranya adalah dengan kontrol ketat atas obat-obatan dan gaya hidup pasien, ditambah dengan pemantauan kondisi fisik yang cermat oleh dokter.
Seiring dengan perkembangan kondisi, dokter dapat menawarkan pilihan perawatan yang lebih maju. Perawatan yang umumnya diberikan adalah:
- Perubahan gaya hidup, termasuk makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur dan berhenti merokok
- Konsumsi obat tertentu
- Pemasangan perangkat yang ditanamkan di dada, alat ini mampu membantu mengontrol irama jantung kamu
- Operasi, seperti operasi bypass atau transplantasi jantung
Kamu bisa terus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan perawatan mana yang cocok dan terbaik untuk kondisi medis kamu.
Pencegahan penyakit gagal jantung
Kunci untuk mencegah gagal jantung adalah mengurangi faktor risikonya. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang kamu lakukan untuk membantu mencegah gagal jantung termasuk:
- Tidak merokok
- Jangan minum alkohol
- Mengontrol kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes
- Tetap aktif secara fisik
- Makan makanan sehat
- Mempertahankan berat badan yang sehat
- Mengurangi dan mengelola stres
Demikian informasi lengkap tentang penyakit gagal jantung yang perlu kamu ketahui. Jika merasa punya faktor risiko atau gejala, segera cek ke dokter, ya!
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan jantung? Silakan chat langsung dengan dokter kami melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!