Share This Article
Sebagai bagian tubuh terluar manusia, kulit menjadi sangat rentan terhadap serangan penyakit. Ada beberapa penyakit kulit yang banyak menyerang masyarakat Indonesia.
Jenis-jenis penyakit kulit
Ada banyak jenis-jenis penyakit kulit yang memiliki ragam gejala dan tingkat keparahan. Penyakit-penyakit ini bisa timbul sementara atau menetap di tubuh. Beberapa di antaranya menimbulkan rasa sakit atau bahkan tidak terasa sakit sama sekali.
Penyakit kulit ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, kuman, maupun virus. Apa saja jenis-jenis penyakit kulit yang sering diderita masyarakat Indonesia? Berikut ulasannya!
Baca Juga: Cara Merawat Kulit dari Luar dan Dalam dengan Baik dan Benar
1. Dermatitis
Dermatitis adalah istilah umum untuk menggambarkan penyakit peradangan atau iritasi yang terjadi pada kulit. Penyakit kulit ini tidak menular dan punya beberapa jenis yang berbeda.
Umumnya dermatitis menyebabkan kulit kemerahan, gatal, bersisik, hingga bengkak. Gejala yang timbul juga bisa dari ringan hingga parah.
Beberapa jenis dermatitis hanya banyak terjadi pada anak-anak, dan beberapa banyak terjadi pada orang dewasa. Pengobatan bagi dermatitis biasanya dengan konsumsi obat dan juga salep khusus.
Jenis-jenis dermatitis
Sebenarnya ada banyak jenis dari dermatitis, namun ada 4 yang paling banyak terjadi. Dilansir dari Healthline, ini dia 4 jenis dermatitis yang umum terjadi:
- Dermatitis atopik (eksim). Penyakit yang juga disebut eksim ini biasanya diturunkan dari orangtua dan mulai berkembang sejak bayi. Penderita eksim kerap mengalami kulit kering dan kasar serta rasa gatal.
- Dermatitis kontak. Jenis ini terjadi apabila kulit bersentuhan dengan zat yang menyebabkan alergi atau iritasi. Dari reaksi alergi ini bisa berkembang menjadi rasa terbakar, menyengat, gatal, hingga melepuh.
- Dermatitis dishidrotik. Dermatitis jenis ini bisa terjadi karena kulit tak mampu melindungi dirinya sendiri. Akibatnya kulit akan mengalami rasa gatal, kering dan terkadang muncul bintik berair. Biasanya paling sering muncul di tangan dan juga kaki.
- Dermatitis seboroik. Penyakit ini paling sering terjadi pada area kulit kepala, bisa juga muncul di area wajah dan dada. Tandanya bisa dilihat dengan munculnya bercak bersisik, kulit kemerahan, dan ketombe.
Hubungi dokter apabila alami gejala ini:
Penyebab dan gejala dermatitis memang berbeda tergantung jenisnya. Meski pada banyak kasus dermatitis bisa mereda sendiri dengan obat yang bisa dibeli di apotek, tapi ada baiknya kamu hubungi dokter jika alami gejala ini:
- Dermatitis menyebabkan kamu tidak nyaman sampai-sampai mengganggu aktivitas harian dan kurang tidur
- Kulit yang terkena dermatitis terasa sakit
- Kamu khawatir jika terjadi infeksi pada kulit
- Sudah melakukan pengobatan mandiri namun gejalanya tak kunjung mereda.
2. Penyakit kulit campak
Ada 2 jenis campak yakni campak biasa (rubeola) dan campak Jerman (rubella). Meski terlihat mirip, kedua jenis campak ini disebabkan oleh virus yang berbeda.
Campak biasa juga lebih menular dan berbahaya ketimbang campak Jerman. Virus campak bisa menular melalui udara, kontak langsung, dan juga kontak dengan objek yang terpapar virus di permukaannya.
Campak bisa berbahaya karena virusnya bisa menginfeksi saluran pernapasan. Sayangnya masih banyak orang yang salah kaprah soal 2 penyakit ini.
Gejala campak biasa
Virus penyebab campak biasa memiliki waktu inkubasi antara 10-12 hari. Orang yang terpapar virus campak baru akan menunjukkan gejala setelah masa inkubasi virus selesai.
Berikut beberapa gejala campak biasa yang harus kamu tahu:
- Diawali dengan demam tinggi
- Hidung berair
- Sakit tenggorokan
- Batuk kering
- Konjungtivitis atau radang mata
- Munculnya spot kemerahan dan bintik-bintik yang bagian tengahnya berwarna putih. Bintik ini biasanya muncul di area rongga mulut.
- Munculnya ruam kemerahan pada kulit.
Gejala campak jerman
Berbeda dengan campak biasa, masa inkubasi campak jerman lebih lama yakni 2-3 minggu. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
- Demam ringan, biasanya tak sampai 38.9 celcius
- Sakit kepala
- Hidung berair atau tersumbat
- Mata merah dan meradang
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening lunak yang terdapat pada pangkal tengkorak, belakang leher, dan di belakang telinga
- Ruam kemerahan yang muncul pertama kali di area wajah. Lalu menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh, lengan, hingga kaki.
- Pada perempuan muda biasanya menimbulkan gejala nyeri sendi.
Untuk mengetahui pembahasan mengenai campak lebih dalam, kunjungi artikel Good Doctor berikut : Rubeola dan Rubella Keduanya Sama-Sama Campak, Tapi Ini Bedanya.
3. Herpes
Penyakit kulit ini disebabkan oleh adanya infeksi virus bernama HSV atau herpes simplex virus. Herpes bisa muncul di seluruh tubuh, umumnya terjadi di area mulut dan alat kelamin.
Ada 2 jenis virus penyebab herpes yakni HSV-1 dan juga HSV-2. Keduanya menyebabkan jenis herpes dan gejala yang berbeda.
- HSV-1 adalah virus yang menyebabkan herpes pada area mulut (herpes oral). Virus ini menyebabkan penderitanya mengalami luka melepuh pada area mulut dan wajah.
- HSV-2 adalah virus yang menyebabkan herpes pada area alat kelamin (herpes genital). Virus ini bertanggung jawab atas terjadinya wabah herpes genital.
Gejala herpes
Baik herpes oral maupun herpes genital biasanya memiliki kesamaan gejala, di antaranya:
- Munculnya luka melepuh (herpes oral maupun genital)
- Rasa sakit saat buang air kecil (herpes genital)
- Gatal-gatal.
Selain itu, herpes juga bisa memunculkan gejala lain yang mirip dengan flu. Seperti:
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit kepala
- Rasa lelah
- Nafsu makan berkurang.
Saat herpes menyerang mata maka bisa menyebabkan terjadinya herpes keratitis. Gejala yang timbul mulai dari sakit mata, kotoran mata, dan rasa mengganjal di dalam mata.
Baca Juga : Apa Itu Herpes: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
4. Psoriasis
Penyakit kulit yang satu ini terkait dengan sistem kekebalan tubuh seseorang. Psoriasis merupakan kondisi timbulnya kulit bersisik, gatal, dan kemerahan yang kerap muncul di area siku, lutut, dan kulit kepala.
Sistem imun penderita psoriasis biasanya menyerang sel kulit yang sehat. Akibatnya sel kulit beregenerasi lebih cepat ketimbang orang normal. Hal ini menyebabkan penumpukan kulit di area tertentu.
Penumpukan kulit ini biasanya tebal, kemerahan, dan dilapisi sisik berwarna putih. Jika disentuh sisik ini bisa saja retak dan menyebabkan pendarahan.
Gejala penyakit kulit psoriasis
Psoriasis sendiri ada beberapa jenisnya, dan tiap jenis menimbulkan gejala yang berbeda. Namun ada gejala umum yang terjadi hampir di semua jenis psoriasis:
- Munculnya plak kemerahan yang dilapisi kulit bersisik warna putih
- Plak tersebut bisa membuat penderitanya merasa gatal dan juga nyeri
- Munculnya gangguan pada kuku jari dan kaki, seperti perubahan warna dan pertumbuhan yang tidak normal
- Timbulnya plak bersisik atau kerak di kulit kepala
- Area sekitar plak terasa sakit atau nyeri
- Sensasi rasa terbakar pada area sekitar plak.
Baca Juga : Jangan Remehkan Psoriasis, Penyakit Kulit Ini Mampu Dorong Penderitanya Bunuh Diri
5. Cacar air
Cacar air merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Virus ini menyebabkan munculnya bintik atau ruam melepuh kemerahan yang terkadang berisi nanah dan sebabkan gatal.
Benjolan ini bisa muncul di seluruh tubuh dan lebih sering terjadi pada anak-anak. Cacar air sangat menular terutama bagi mereka yang belum pernah terkena atau tidak mendapat vaksin cacar seumur hidupnya.
Gejala cacar air
Benjolan cacar mulai muncul antara 10-21 hari setelah seseorang terpapar virus varicella-zoster. Dan sakitnya bisa berlangsung hingga 10 hari. Beberapa gejala yang muncul biasanya :
- Demam
- Hilangnya nafsu makan
- Sakit kepala
- Kelelahan dan rasa sakit atau tidak nyaman.
Saat benjolan cacar air mulai muncul, akan ada 3 tahap yang biasanya dialami pasien:
- Mulai muncul benjolan atau bintik kemerahan (papula) dalam beberapa hari
- Dalam beberapa hari benjolan merah kemudian akan mulai memunculkan nanah. Benjolan tersebut biasanya akan pecah.
- Setelah pecah, maka akan muncul kerak dan keropeng yang menutupi bekas benjolan cacar. Butuh beberapa hari untuk sembuh.
Baca Juga : Jangan Panik, Cacar Air Mudah Sembuh dengan Cara Ini
6. Penyakit kulit jamur yakni kurap
Kurap atau juga disebut dengan ringworm merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Disebut ringworm karena penyakit kulit jamur ini biasanya berbentuk melingkar seperti cacing.
Ada 3 jenis jamur yang bisa menyebabkan kurap yakni Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Tak hanya manusia, kurap juga bisa terjadi pada hewan lho.
Oleh karena itu kurap bisa menular jika kita berkontak dengan hewan maupun manusia pembawa jamur tersebut. Infeksi ini biasanya menyebar dan terjadi pada anak-anak.
Infeksi yang terjadi menyebabkan timbulnya ruam kemerahan pada bagian tubuh tertentu dan bisa menyebar ke seluruh tubuh. Umumnya kurap muncul di area kulit kepala, kaki, kuku, janggut, selangkangan, dan lain-lain.
Gejala kurap
Tanda atau gejala yang timbul bisa berbeda-beda tergantung lokasi munculnya kurap. Berikut beberapa tanda yang biasanya muncul:
- Muncul plak berwarna kemerahan, gatal, bersisik, dan menonjol di area kulit tertentu
- Area yang terinfeksi bisa menunjukkan gejala melepuh dan juga munculnya pustula
- Bagian kulit yang terinfeksi berbentuk melingkar dan berwarna kemerahan di bagian luarnya
- Area yang berbentuk lingkaran biasanya lebih menonjol dan terlihat seperti tambalan.
Penyakit kulit jamur lainnya
Selain kurap, penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur antara lain:
- Kutu air: Merupakan penyakit yang biasanya muncul di kaki, di antara jari-jari. Pada beberapa kasus, infeksi dari jamur ini juga bisa menyebar ke wilayah tubuh lain seperti kuku, kunci paha atau tangan
- Infeksi jamur selangkangan: Disebut juga dengan jock itch. Sesuai namanya, infeksi penyakit kulit jamur ini biasanya terjadi di di selangkangan dan paha. Banyak terjadi pada remaja laki-laki dan pria dewasa
- Tinea versicolor: Merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia, yang secara alami berada 90 persen kulit orang dewasa
7. Penyakit kulit kutil
Kutil juga salah satu penyakit kulit yang sering dialami masyarakat Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan tumbuhnya benjolan kulit yang bertekstur kasar.
Kutil sendiri disebabkan karena adanya infeksi virus bernama HPV atau human papillomavirus. Ada 4 jenis kutil, mulai dari kutil biasa, kutil datar, kutil berpigmen, dan kutil plantar.
Benjolan kutil bisa hilang dengan sendirinya, namun butuh waktu yang cukup lama sekitar 1-5 tahun. Namun ada juga prosedur medis yang bisa kita pilih untuk menghilangkan kutil.
Pengobatan penyakit kulit kutil
Pada umumnya benjolan kutil bukanlah hal yang membahayakan dan bisa hilang tanpa perawatan. Kadang meski sudah hilang, kutil bisa saja tumbuh lagi.
Ada beberapa prosedur pengobatan kutil yang bisa kamu pilih:
- Salep oles. Salah satu metode yang paling mudah adalah dengan mengolesi kutil menggunakan salep yang mengandung salicylic acid. Obat ini bisa dengan mudah didapatkan di apotek dan toko obat. Kandungan salicylic acid mampu mengikis jaringan kutil dan membuatnya luruh secara bertahap.
- Cryotherapy. Caranya adalah dengan menyemprot bagian kutil dengan cairan pembeku yang biasanya berbahan nitrogen. Proses pembekuan kutil ini bisa membuat jaringan di dalamnya mati dan luruh dalam waktu 1-2 minggu. Sayangnya perawatan ini cukup menyakitkan.
- Cantharidin. Metode ini dilakukan dengan cara mengolesi kutil dengan cairan yang diambil dari ekstrak serangga yang disebut blister beetle yang dicampurkan dengan bahan kimia lainnya.
- Operasi. Metode ini cukup jarang dilakukan dan bisa meninggalkan bekas. Operasi biasanya disarankan oleh dokter jika metode lain sudah tidak bekerja.
Untuk menghindari kutil semakin parah, jangan sentuh kutil terlalu sering apalagi mencoba untuk memotongnya sendiri di rumah. Karena tindakan ini justru bisa memperparah infeksi.
Untuk mencegah penularan ada baiknya jangan menyentuh kutil orang lain, dan jangan berbagi pemakaian barang pribadi.
Penyakit kulit pada anak
Penyakit kulit merupakan kondisi yang wajar terjadi pada anak-anak. Situs kesehatan Healthline bahkan menyebut kalau anak-anak bisa mengalami banyak penyakit kulit yang sama seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Meskipun demikian, mereka lebih sering melakukan kontak dengan anak lain dan juga terpapar jamur, itu sebabnya ada jenis-jenis penyakit kulit yang jarang terjadi pada orang dewasa tapi justru dialami oleh anak-anak.
Penyakit kulit pada anak ini biasanya akan menghilang seiring waktu, namun tidak jarang ada juga yang mereka bawa hingga dewasa. Adapun jenis-jenis penyakit kulit yang umum terjadi pada anak-anak antara lain:
- Eksim
- Ruam popok
- Dermatitis seboroik
- Cacar air
- Campak
- Kutil
- Jerawat
- Gatal-gatal
- Kurap
- Ruam karena infeksi bakteri atau jamur
- Ruam karena reaksi alergi
demikianlah berbagai jenis-jenis penyakit kulit yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Selalu jaga kesehatan kulit kamu, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan kulit dan kelamin dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!