Share This Article
Selain kotor dan menjijikkan, tikus adalah hewan yang bisa membawa masuk banyak bakteri dan virus ke dalam rumah. Oleh karena itu, untuk menghindari terkena penyakit yang ditularkan oleh tikus, tak ada salahnya untuk selalu menjaga kebersihan sekitar.
Hal tersebut perlu diperhatikan, karena beberapa penyakit dari tikus bisa menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Apa saja sih penyakit-penyakit yang ditularkan oleh tikus? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh tikus
Dari banyak penyakit yang disebabkan oleh tikus, penularannya bisa terjadi melalui gigitan, urine, kotoran, hingga makanan yang telah terkontaminasi. Gejalanya pun beragam, dari yang ringan hingga yang parah.
Ini dia 5 daftar penyakit yang ditularkan oleh tikus:
1. Penyakit pes
Dalam sejarahnya, pes merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh tikus yang sempat menjadi wabah. Pada pertengahan 1900, penyakit ini menyerang banyak warga Eropa. Kasusnya lebih sering ditemukan di daerah pedesaan dan area dekat perkebunan atau hutan.
Pes atau plague adalah penyakit yang disebabkan oleh Yersinia pestis, bakteri yang hidup di hewan pengerat, termasuk tikus.
Penyakit pes ditandai dengan demam, sakit kepala, menggigil, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 hingga 6 hari setelah infeksi pertama.
Meski dapat diobati dengan antibiotik, penanganan yang terlambat bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi serius, misalnya sepsis (keracunan darah). Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat di beberapa organ penting, yang bisa berujung pada kematian.
Baca juga: Rumah Kamu Banyak Nyamuk? Simak Tips Mencegah Rumah Jadi Sarang Nyamuk Berikut!
2. Penyakit leptospirosis
Penyakit yang ditularkan oleh tikus berikutnya adalah leptospirosis. Bakteri Leptospira yang bersarang di tubuh tikus bertanggung jawab atas munculnya penyakit ini.
Seseorang bisa tertular penyakit ini dari makanan atau minuman yang telah terkontaminasi urine tikus. Selain itu, penyebaran bakteri pemicunya juga dapat terjadi lewat kontak dengan tanah , air atau makanan yang sudah terinfeksi urin tikus.
Gejala leptospirosis menyerupai flu berat, seperti sakit kepala, demam, muntah, dan diare. Sayangnya, kemiripan gejala dengan flu membuat banyak orang tidak menghiraukan tentang bahaya yang sedang mengintai.
Antibiotik mungkin dapat menyembuhkan infeksi bakteri ini, tapi biasanya hanya efektif pada awal-awal waktu. Penanganan yang terlambat akan meningkatkan risiko komplikasi serius.
3. Koriomeningitis limfositik (LCM)
Koriomeningitis limfositik merupakan penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, bisa ditularkan dari tikus rumahan sekalipun.
Virus pemicunya bekerja dengan menyerang sistem neurologis manusia, seperti otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini ditandai dengan nyeri otot, sakit kepala, mual, muntah, hilang nafsu makan, dan demam tinggi berkepanjangan.
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seseorang bisa tertular penyakit koriomeningitis limfositik melalui:
- Menghirup debu yang telah terkontaminasi urine atau kotoran tikus
- Menyentuh tikus atau urine dan kotorannya
Berbeda dengan infeksi bakteri, LCM membutuhkan penanganan yang lebih serius. Perawatan di rumah sakit dengan obat-obatan dosis tinggi biasanya dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah buruk.
Baca juga: Wajib Tahu! Kenali Gejala-gejala Meningitis Berdasarkan Penyebabnya
4. Sindrom hantavirus
Saat dunia belum selesai menghadapi wabah COVID-19, perhatian global kembali mengarah ke Tiongkok. Di negara tersebut, terdapat kasus baru dari penyakit yang ditularkan oleh tikus, yaitu sindrom hantavirus.
Virus pemicunya berasal dari tikus padi (Oryzomys palustris), tikus kapas (Sigmodon Hispidus), dan tikus rusa (Peromyscus maniculatus). Penyakit ini menyerang organ-organ penting manusia, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Gejala dari sindrom hantavirus mirip dengan flu, tapi akan cepat bertambah parah dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera diobati. Gejala yang lebih berat, orang yang terinfeksi akan merasa sesak dan sulit untuk bernafas. Penyakit ini bisa menjadi fatal dan memiliki mortalitas sekitar 38 %.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui air liur, kotoran, dan urine tikus. Gigitan dan debu yang telah terkontaminasi juga bisa menjadi media penyebaran virus pemicunya.
5. Penyakit salmonellosis
Salmonellosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dengan nama yang sama. Penyebaran bakteri Salmonella bisa terjadi lewat beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh kotoran tikus, serta melakukan kontak sentuh dengan tikus.
Gejala salmonellosis terkadang ringan, tapi bisa juga berangsur parah. Infeksi ekstrem dapat menyebabkan mual, muntah, kram perut, demam, diare, menggigil, keluar darah pada feses, dan sakit kepala tidak biasa.
Pada beberapa kasus, salmonellosis bisa sembuh dengan sendiri dalam waktu relatif singkat. Tapi jika kondisinya memburuk, dokter biasanya memberi antibiotik untuk melawan bakteri pemicunya.
Nah, itulah 5 penyakit yang ditularkan oleh tikus yang kamu perlu tahu. Cara terbaik untuk meminimalkan risikonya adalah dengan rajin membersihkan rumah, sehingga tikus tidak akan betah tinggal di dalamnya. Tetap jaga kesehatan, ya!
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!