Share This Article
Makan dengan lahap bagi orang-orang yang memiliki penyakit amandel tentu agak sedikit sulit. Mereka harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman agar tidak terjadi peradangan. Lalu apa sebenarnya penyebab amandel bengkak?
Apa itu amandel?
Dilansir dari Healthline, amandel adalah massa jaringan lunak berbentuk oval yang terletak di setiap sisi tenggorokan. Amandel adalah bagian dari sistem limfatik.
Sistem limfatik membantu kamu menghindari penyakit dan infeksi. Lebih tepatnya amandel berfungsi untuk melawan virus dan bakteri yang masuk ke mulut.
Kondisi radang amandel
Radang amandel bisa terjadi pada semua golongan usia, tapi lebih rentan dialami oleh anak-anak. Gejala radang amandel paling sering muncul pada usia kanak-kanak hingga pertengahan remaja.
Jika disebabkan oleh bakteri Streptococcus, maka radang amandel bersifat menular. Meski bisa mereda dalam tujuh hingga 10 hari, amandel bisa berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu akut, kronis, dan berulang.
Amandel biasanya terjadi dengan beberapa gejala umum, seperti:
- Tenggorokan sakit
- Sulit atau nyeri saat menelan
- Suara terdengar serak
- Bau mulut
- Demam
- Panas dingin
- Sakit telinga
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Nyeri rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
- Bintik putih atau kuning pada amandel.
Radang amandel akut
Radang amandel akut terjadi ketika gejala di atas berlangsung selama sekitar 10 hari. Keadaan itu umumnya bisa membaik sendiri dengan perawatan rumahan. Meski, dokter mungkin akan meresepkan obat sesuai dengan penyebabnya agar penyembuhan bisa lebih cepat.
Radang amandel kronis
Radang amandel kronis terjadi ketika gejala yang dialami berlangsung lebih dari 10 hari. Beberapa keluhan akan terasa lebih menyakitkan, seperti nyeri tenggorokan, bau mulut (halitosis), dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Radang amandel kronis juga dapat memicu pembentukan gumpalan-gumpalan seperti batu yang berasal dari sel mati, air liur, dan sisa makanan yang menumpuk. Ini yang akan membuat gejala bisa terasa lebih menyakitkan.
Radang amandel berulang
Radang amandel berulang (reccurent) terjadi ketika gejala kronis terjadi beberapa kali. Gejala paling umum dari keadaan ini adalah sakit tenggorokan setidaknya lima hingga tujuh kali dalam satu tahun.
Sering kali, kambuhnya amandel dipicu oleh resistensi pengobatan antibiotik yang memicu peningkatan jumlah mikroorganisme di area pangkal tenggorokan. Akibatnya, radang amandel berulang tak bisa dihindarkan.
Penyebab amandel bengkak dan meradang
Amandel dapat terinfeksi oleh virus dan bakteri. Ketika amandel memang sudah terinfeksi virus dan bakteri tersebut, pada umumnya kamu akan merasakan radang atau terjadinya pembengkakan pada bagian amandel. Amandel yang bengkak disebut juga sebagai tonsilitis.
Tonsilitis yang membengkak ini dikenal sebagai hipertrofi tonsil, dan dapat disebabkan oleh kondisi jangka panjang atau kronis yang mendasarinya.
Berikut ini beberapa penyebab amandel bengkak:
1. Virus
Penjelasan dari laman Healthline, bahwa amandel yang bengkak bisa juga disebabkan karena beberapa virus, seperti:
- Adenovirus
Virus ini menyebabkan flu biasa, sakit tenggorokan, dan bronkitis.
- Virus Epstein-Barr (EBV)
Virus Epstein-Barr menyebabkan mononukleosis. Penyakit ini menyebar melalui air liur yang terinfeksi.
- Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1)
Virus ini juga disebut sebagai herpes oral. Kondisi ini dapat menyebabkan retak, lepuh yang terjadi pada bagian amandel.
- Sitomegalovirus (CMV, HHV-5)
CMV adalah virus herpes yang biasanya tidak aktif di dalam tubuh. Virus ini dapat muncul pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan pada saat seorang wanita dalam masa kehamilannya.
- Virus campak (rubeola)
Virus yang sangat menular ini mempengaruhi sistem pernapasan melalui saliva dan lendir yang terinfeksi.
2. Penyebab amandel bengkak akibat bakteri
Penyebab amandel bengkak berikutnya adalah bakteri. Jenis bakteri yang paling umum yang menyebabkan tonsil bengkak adalah Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A).
Ini adalah bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan. Sekitar 15 hingga 30 persen dari semua kasus tonsilitis disebabkan oleh bakteri.
Baca juga: Kamu Sakit Tenggorokan, Bisa Jadi Itu Ciri-ciri Radang Amandel
3. Akibat asam lambung
Perlu kamu ketahui bahwa makanan yang kamu konsumsi, akan masuk melalui tenggorokan untuk menuju ke bagian lambung. Tentu saja hal tersebut harus melewati suatu tabung panjang yang menjadi penghubung dan dinamakan sebagai kerongkongan.
Otot berupa katup pada bagian kerongkongan ini yang mencegah agar tidak terjadi arus balik pada makanan dari lambung ke tenggorokan. Namun pada beberapa kasus, sebagian orang mengalami katup pada otot kerongkongan ini tidak bekerja dengan baik.
Kondisi ini yang lebih dikenal sebagai penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
4. Penyebab amandel bengkak yakni alergi
Kamu yang memiliki alergi pada debu dan polusi juga bisa menjadi salah satu penyebab amandel bengkak. Hal tersebut terjadi karena kedua faktor itu dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di tenggorokan.
Walaupun terkadang hal ini tidak terlalu mempengaruhi amandel hingga sakit serius, namun iritasi yang terjadi bersama alergi tersebut dapat memicu terjadinya peradangan di bagian pernapasan, kerongkonan hingga amandel bengkak.
5. Radang tenggorokan
Tentu saja semua orang pasti pernah mengalami sakit radang tenggorokan. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri.
Pada umumnya ketika amandel kamu bengkak akan merasakan sulit menelan, sulit membuka mulut dan mengalami bau mulut.
Jika kamu mengalami hal ini sangat disarankan untuk segera periksa ke dokter. Ketika mengalami radang tenggorokan, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik sesuai dosis yang dianjurkan.
Tak hanya itu saja dokter juga dapat menyarankan operasi pengangkatan amandel, tapi hal itu dilakukan bila infeksi sangat parah, sering kambuh, atau menimbulkan gangguan pernapasan pada anak.
6. Penyebab amandel bengkak akibat makanan pedas
Sering disepelekan oleh sebagian besar para pecinta makanan pedas, ternyata hal ini dapat menjadi penyebab amandel bengkak, lho. Perlu kamu ketahui bahwa tak hanya makanan saja, beberapa rempah yang menjadi pantangan amandel sebaiknya juga dihindari.
Sebagai salah satu cara alternatifnya kamu bisa menambahkan jahe sebagai penambah rasa pada masakan rumah. Tak hanya itu saja, bawang putih juga baik untuk radang tenggorokan dan amandel.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Amandel Bengkak dan Cara Tepat Mengatasinya!
Apakah amandel harus dioperasi?
Banyak orang salah kaprah tentang amandel itu sendiri. Tak sedikit yang mengira bahwa amandel adalah jaringan baru yang harus diangkat lewat prosedur operasi. Padahal, amandel justru berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai zat asing yang merugikan.
Operasi amandel diperlukan jika ada peradangan atau infeksi parah. Peradangan pada tahap parah itu biasanya ditandai dengan:
- Mendengkur keras saat tidur
- Sleep apnea, yaitu masalah pernapasan saat tidur
- Perdarahan akibat pembengkakan amandel
- Kemungkinan berkembangnya kanker
- Bau mulut yang tak dapat diatasi
- Sakit tenggorokan berkepanjangan
- Sulit menelan.
Prosedur operasi amandel
Dalam dunia medis, operasi amandel disebut dengan tonsilektomi, yaitu prosedur pengangkatan tonsil. Seseorang yang menjalani tonsilektomi biasanya langsung pulang setelah prosedur medis selesai. Namun, pemeriksaan lanjutan tetap diperlukan di hari-hari berikutnya.
Tonsilektomi sendiri membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sebelum bedah lokal di area tenggorokan dilakukan, dokter akan memberikan anestesi atau bius total hingga pasien tertidur agar tak merasa kesakitan.
Tonsilektomi juga dapat dilakukan menggunakan getaran ultrasonik untuk memotong amandel, atau ‘membakar’ tonsil dengan gelombang panas.
Tonsilektomi merupakan prosedur medis umum yang tetap memiliki risiko tertentu. Beberapa komplikasi yang berpotensi terjadi selama atau setelah prosedur adalah:
- Perdarahan di area tenggorokan atau leher
- Pembengkakan
- Reaksi terhadap obat bius
- Infeksi
- Demam.
Persiapan operasi amandel
Meski umumnya tak membutuhkan rawat inap, ada banyak persiapan yang harus dilakukan, salah satunya adalah berpuasa semalaman sebelum operasi. Tak hanya itu, kamu juga tidak boleh mengonsumsi obat antiinflamasi seperti ibuprofen selama dua minggu sebelumnya.
Proses pemulihan operasi amandel
Seperti yang telah disebutkan, orang yang menjalani operasi amandel bisa langsung pulang di hari yang sama. Namun, setelah prosedur selesai, petugas kesehatan akan lebih dulu memantau tekanan darah dan detak jantung. Jika stabil, kamu akan diizinkan pulang.
Dokter biasanya akan meresepkan obat penghilang nyeri untuk meredakan rasa sakit yang timbul setelah operasi.
Sesudah operasi amandel, kamu mungkin harus istirahat total selama dua minggu. Setelah 14 hari, beberapa orang biasanya sudah bisa kembali bekerja dan menjalani rutinitas seperti sebelumnya.
Perawatan rumahan untuk amandel sakit
Operasi amandel dibutuhkan jika peradangan sudah berlangsung parah dan mengganggu banyak aktivitas. Selain dengan prosedur medis, kamu juga bisa mengatasi amandel sakit dengan cara rumahan, seperti:
- Cairan hangat: Sup, kaldu, dan teh dapat membantu meredakan amandel sakit. Cairan hangat bersifat menenangkan dan dapat meredakan iritasi.
- Jauhi makanan bertekstur keras: Makanan dengan tekstur keras dapat memaksa mulut bekerja ekstra untuk menghancurkannya. Ini bisa memperparah kondisi amandel sakit. Makanan bertekstur keras adalah seperti kerupuk, biskuit, roti panggang, dan wortel mentah.
- Sering konsumsi makanan lunak: Orang dengan radang amandel bisa melembutkan makanan yang akan dikonsumsi terlebih dulu. Tujuannya, agar mulut dan tenggorokan bisa lebih mudah untuk menelannya.
- Kumur air garam: Air garam bisa meredakan nyeri atau rasa gatal di bagian belakang tenggorokan, meski hanya untuk sementara. Larutkan ¼ sendok teh garam ke dalam 240 ml air hangat, aduk, lalu gunakan untuk kumur-kumur selama beberapa detik sebelum memuntahkannya.
- Gunakan pelembap ruangan: Udara kering bisa mengiritasi tenggorokan. Penggunaan humidifier dapat membantu menenangkan dan meringankan sakit di tenggorokan. Jika tak punya humidifier, cobalah untuk menghirup uap dari air yang telah direbus.
- Jangan bersuara tinggi: Suara tinggi bisa membuat tenggorokan bekerja lebih keras. Akibatnya, pembengkakan pada amandel akan terasa sangat menyakitkan. Lebih parahnya, hal itu berisiko meningkatkan iritasi pada amandel.
- Banyak istirahat: Orang yang mengeluhkan amandel sakit sebaiknya istirahat sesering mungkin. Saat tidur, tubuh akan lebih optimal dalam melawan infeksi, baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.
- Semprotan tenggorokan: Pada banyak kasus, semprotan tenggorokan bisa meredakan pembengkakan dengan senyawa antiinflamasi dan antiseptik. Cari semprotan yang mengandung bahan aktif seperti fenol, benzydamine, dibucaine, atau klorheksidin glukonat.
Nah, itulah ulasan tentang radang amandel dan berbagai faktor yang bisa menjadi pemicunya. Jika sudah muncul gejala yang menyebabkan amandel sakit, cobalah untuk mengatasinya dengan cara rumahan dahulu sebelum memilih prosedur operasi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!