Share This Article
Selain katarak, ada gangguan lain pada mata yang tidak boleh disepelekan, yaitu glaukoma. Sangat penting untuk mengetahui apa saja penyebab glaukoma mata, agar kamu bisa mencegah atau memperlambat dampak buruknya.
Jika tak dicegah se-dini mungkin, kondisi tersebut bisa membuatmu kehilangan penglihatan secara permanen, lho. Lantas, apa sih glaukoma itu? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Glaukoma: Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Apa itu glaukoma
Glaukoma merupakan gangguan mata berupa kerusakan saraf optik secara permanen. Keadaan ini dipicu oleh tekanan tinggi yang tidak normal pada mata. Glaukoma lebih sering dialami oleh orang lanjut usia (lansia), meski tidak menutup kemungkinan bisa menyerang kaum muda.
Mengutip Mayo Clinic, hampir semua jenis glaukoma tidak memiliki gejala awal. Efeknya muncul secara perlahan hingga pengidapnya tak sadar bahwa penglihatan mulai berkurang hingga kondisi semakin parah.
Kerusakan saraf bersifat permanen dapat menyebabkan kebutaan. Penyakit ini juga tidak bisa disembuhkan, tapi risiko kebutaan bisa diperlambat atau dicegah. Seseorang yang mengalami glaukoma biasanya memerlukan perawatan seumur hidup sejak mendapat diagnosis pertama.
Faktor penyebab glaukoma mata
Hingga saat ini, belum ada alasan pasti tentang penyebab glaukoma mata. Para dokter berpendapat bahwa kerusakan saraf mata kemungkinan dipicu oleh peningkatan tekanan yang diberikan. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya glaukoma di antaranya adalah:
1. Produksi cairan berlebih
Produksi cairan bening bernama aqueous humor yang berlebihan dapat menjadi penyebab glaukoma mata. Cairan ini diproduksi di siliaris, bagian mata berbentuk lingkaran yang terletak di belakang iris.
Pada beberapa kasus, cairan ini tidak bisa mengalir dengan baik, kemudian terjebak dan menyebabkan penumpukan. Kondisi ini secara perlahan memengaruhi daya penglihatan seseorang.
2. Trauma akibat cedera mata
Penyebab glaukoma mata selanjutnya adalah trauma karena cedera. Trauma yang disebabkan oleh cedera berdampak pada keseimbangan produksi air dan sistem drainase pada mata. Hal ini berisiko tinggi menyebabkan hipertensi okular.
Hipertensi okular adalah kondisi saat bola mata mengalami peningkatan tekanan, yang jika dibiarkan bisa berujung pada glaukoma. Efek trauma dari cedera tersebut bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan.
American Academy of Opththalmology menjelaskan, beberapa hal yang bisa menyebabkan cedera pada mata di antaranya adalah:
- Pukulan tangan
- Pukulan dari benda seperti bola atau peralatan olahraga lain
- Paparan potongan material yang terbang dari industri atau ledakan
- Benda terbang seperti kembang api, peluru, dan panah
- Paparan bahan kimia
Saat terjadi cedera, hampir bisa dipastikan mata akan lebih banyak memproduksi cairan. Jika cederanya cukup serius, jangan mencoba untuk mengatasinya sendiri.
3. Efek samping obat-obatan
Siapa sangka, ternyata obat-obatan bisa menjadi penyebab glaukoma mata, lho. Obat tetes mata misalnya, dapat membuat pupil membesar sehingga meningkatkan tekanan pada bola mata. Obat tetes mata yang memiliki efek tersebut biasanya mengandung steroid dengan kadar tinggi.
Oleh karena itu, obat tetes mata tak boleh digunakan sembarangan. Sebelum memakainya, kamu dapat berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk meminimalkan risiko terkena glaukoma.
4. Rabun jauh ekstrem
Penyebab glaukoma mata yang terakhir adalah rabun jauh ekstrem atau high myopia. Rabun jauh ekstrem adalah istilah yang mengacu pada kondisi mata yang memiliki minus di atas enam (-6,00 Diopter).
Myopian Institutes menjelaskan, saat rabun jauh memburuk, lapisan saraf retina akan rentan mengalami kerusakan. Hal yang sama juga bisa terjadi pada makula, bagian dari retina yang berada di bagian belakang mata.
Nah, itulah lima penyebab glaukoma mata yang perlu kamu tahu. Jika kamu memiliki salah satu faktor di atas, tak ada salahnya untuk rajin periksa ke dokter untuk meminimalkan risiko glaukoma. Tetap jaga kesehatan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!