Share This Article
Penyebab limfosit rendah harus diketahui karena jika dibiarkan bisa memperburuk sistem kekebalan tubuh. Ketika jumlah limfosit dalam aliran darah lebih rendah dari normal, maka disebut sebagai limfositopenia atau limfopenia.
Limfosit sendiri merupakan sejenis sel darah putih yang termasuk bagian dari sistem kekebalan tubuh. Karena itu, jika limfosit yang rendah maka bisa mengindikasikan kemungkinan infeksi atau penyakit kronis.
Baca juga: Sebelum Transplantasi Ginjal, Yuk Pahami Dulu Prosedur dan Risikonya Setelah Operasi!
Apa saja penyebab limfosit rendah secara umum?
Limfosit dalam darah berperan penting untuk membela tubuh dengan menyerang pada tanda pertama invasi dari organisme berbahaya.
Tak hanya itu, limfosit juga berguna untuk memicu tindakan kekebalan tubuh lain dan membantu membangun imun melalui vaksinasi. Nah, limfosit ini memiliki tiga jenis utama, yakni:
- Sel B. Bertujuan untuk membuat antibodi dan member sinyal protein yang dapat membantu menandakan atau menyerang bakteri, virus, serta racun.
- Sel T. Bertugas untuk mencari dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi atau bersifat kanker.
- Sel NK atau natural killer. Umumnya mengandung senyawa yang dapat membunuh sel tumor kanker dan sel yang terinfeksi virus.
Apabila kadar sel T rendah atau terlalu sedikit memiliki sel NK, maka bisa menyebabkan infeksi virus, jamur, dan parasit yang tidak terkendali.
Sementara jika sel B rendah maka bisa mengakibatkan peningkatan jenis infeksi berbahaya. Dilansir Healthline, berikut beberapa penyebab dari limfosit rendah.
Gangguan autoimun
Gangguan autoimun terjadi jika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri. Beberapa penyakit yang termasuk ke dalam gangguan autoimun adalah lupus, myasthenia gravis, dan arthritis rheumatoid.
Obat imunosupresan tertentu biasanya digunakan untuk mengobati gangguan autoimun. Namun, perlu diketahui jika obat ini juga bisa menyebabkan limfositopenia atau limfosit rendah. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan bersama dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Penyakit kanker darah
Kanker darah seperti leukemia dapat menyebabkan kadar limfosit dalam darah menjadi rendah. Nah selain penyakitnya, perawatan kanker berupa kemoterapi serta terapi radiasi juga bisa mengakibatkan kondisi limfositopenia.
Limfosit darah yang rendah bisa pula dipengaruhi oleh penyakit yang menyerang sumsum tulang belakang. Beberapa penyakit yang mengakibatkan kadar limfosit dalam rendah, yakni anemia aplastik dan gangguan limfoproliferatif.
Infeksi pada tubuh
Penyebab umum yang mengakibatkan limfositopenia adalah infeksi virus, bakteri, parasit, serta jamur. Beberapa penyakit yang termasuk ke dalamnya, antara lain HIV, histoplasmosis, influenza, malaria, TBS, demam tifoid, sepsis, dan virus hepatitis.
Limfositopenia mungkin juga merupakan tanda adanya infeksi parah yang menyebabkan peradangan sistemik dan kehadiran bakteri dalam darah. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis yang tepat agar tidak menyebabkan munculnya masalah lebih serius.
Kurang gizi atau malnutrisi
Tubuh yang kekurangan protein dan nutrisi lainnya berisiko tinggi mengakibatkan kadar limfosit dalam darah menjadi rendah. Gangguan makan seperti anoreksia juga dapat menyebabkan berkurangnya limfosit.
Oleh karena itu, disarankan untuk memperhatikan asupan makan dan mengatur jumlah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Bicarakan dengan dokter segera mengenai kondisi limfosit rendah guna mencegah berkembangnya penyakit menjadi lebih berbahaya.
Kondisi gastrointestinal
Kondisi yang merusak dinding usus dapat memengaruhi penyerapan nutrisi sehingga mengakibatkan munculnya penyakit limfositopenia. Hal ini umumnya disebut juga sebagai enteropati, yakni kehilangan protein dan termasuk amiloidosis.
Penanganan bersama dokter harus segera dilakukan karena jika tidak maka limfosit dalam darah akan semakin rendah. Hal ini bisa berakibat fatal jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat dari dokter.
Baca juga: Berbahaya untuk Sang Ibu, Yuk Ketahui Penyebab Bayi Sungsang!
Pengobatan terhadap rendahnya jumlah limfosit
Pengobatan biasanya dilakukan tergantung pada penyebab dan faktor risiko yang mendasari. Biasanya dokter akan menyarankan beberapa terapi untuk mencegah infeksi atau munculnya komplikasi lain karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Jika terapi belum efektif menyembuhkan penyakit, dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan.
Untuk penyebab lainnya, dokter mungkin juga akan memberikan pengobatan melalui terapi kombinasi, antiretroviral untuk HIV, gamma globulin untuk mencegah infeksi akibat limfositopenia sel B, dan transplantasi sel induk sumsum tulang.
Lakukan konsultasi segera jika gejala limfositopenia, berupa demam, batuk, pembesaran getah bening, nyeri sendi, dan penurunan berat badan mulai terlihat. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk melihat hasil diagnosis penyakit agar penanganan tepat bisa diberikan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!