Share This Article
Aktivitas seks adalah salah satu kegiatan yang dipercaya memiliki banyak manfaat, baik untuk fisik maupun psikis. Dalam melakukannya, terlalu bersemangat alias agresif juga tak dianjurkan. Ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penis patah.
Seperti apa sih penis patah itu? Apa saja penyebab dan ciri-cirinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Mungkinkah penis bisa patah?
Penis adalah alat kelamin pria yang terdiri dari banyak bagian, seperti pembuluh darah, saluran kencing atau uretra, dan lainnya. Saat kamu terlalu bersemangat dalam berhubungan seks, beberapa bagian tersebut bisa saja mendapat tekanan berlebih, hingga akhirnya mengalami kerusakan.
Penis patah atau fraktur penis adalah kondisi saat tunika albuginea robek. Tunika albuginea adalah selubung karet jaringan di bawah kulit yang memungkinkan penis bertambah lebar dan panjang ketika sedang ereksi.
Tidak hanya tunika albuginea, penis patah juga mengacu pada kondisi robeknya korpus kavernosum atau batang penis itu sendiri. Meski langka, cedera ini merupakan keadaan darurat medis, harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan secepat mungkin.
Jika tidak segera diatasi, keadaan bisa bertambah parah. Seorang pria bisa mengalami gangguan pada saluran kencing secara permanen dan kerusakan fungsi seksual jangka panjang.
Baca juga: Apakah Ukuran Penis Kamu Normal? Yuk, Kenali Bentuk dan Teksturnya
Penyebab-penyebab penis patah
Penis memiliki area jaringan seperti spons pada batangnya. Ketika sedang ereksi, darah akan memenuhi area ini. Kondisi fraktur penis terjadi ketika salah satu atau kedua sisi jaringan tersebut mendapat tekanan berlebih saat sedang ereksi.
Artinya, fraktur penis hanya bisa terjadi ketika pria sedang bergairah. Penis yang belum ereksi jarang mengalami fraktur, karena jaringan spons pada batangnya tidak membesar.
Ini berbanding lurus dengan sebuah publikasi yang menyebutkan, sebagian besar kasus penis patah terjadi saat berhubungan seks.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penis patah, di antaranya adalah:
- Posisi seks yang tidak tepat, menyebabkan adanya tekukan kuat penis saat penetrasi
- Dorongan terlalu kuat pada penis saat penetrasi
- Hubungan seks yang ‘kasar’
- Berguling di tempat tidur dengan penis yang sedang ereksi
- Trauma pada penis, misalnya kejatuhan benda yang berat ketika sedang ereksi
- Jatuh ketika sedang ereksi
Gejala dan ciri penis patah
Fraktur penis adalah cedera yang sangat menyakitkan, biasanya terjadi di dua pertiga bagian bawah alat kelamin pria. Gejalanya bisa langsung terasa sesaat setelah kondisi tersebut terjadi, yaitu:
- Suara atau bunyi seperti letupan pada penis
- Nyeri tak tertahankan
- Perdarahan
- Memar yang ditandai dengan perubahan warna menjadi gelap pada penis
- Kehilangan ereksi secara tiba-tiba
- Sulit buang air kecil
Menurut sebuah studi, gejala yang tidak disertai bunyi letupan di awal atau kehilangan ereksi secara tiba-tiba bisa jadi bukan dari kondisi penis patah, melainkan jenis cedera lain.
Bagaimana cara menanganinya?
Seperti yang telah dijelaskan, penis patah adalah keadaan darurat medis yang harus segera mendapat penanganan di rumah sakit. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih dulu untuk mendeteksi kerusakan pada jaringan penis, seperti:
- Kavernosografi, yaitu pemeriksaan menggunakan gelombang sinar khusus untuk memeriksa keadaan penis.
- Ultrasound, yaitu pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui struktur internal penis.
- Magnetic resonance imaging (MRI), yaitu pemeriksaan menggunakan alat pemindai medan magnet untuk membuat gambar detail dari bagian dalam penis.
Kamu mungkin juga akan menjalani tes saluran kencing untuk mendeteksi apakah uretra mengalami kerusakan atau tidak. Mengutip dari Healthline, kerusakan uretra terjadi pada 38 persen pria yang mengalami fraktur penis.
Untuk penanganannya, penis patah biasanya membutukan pembedahan untuk menutup robekan pada tunika albuginea dan korpus kavernosum.
Tujuan utama dari prosedur medis ini adalah memulihkan atau mempertahankan kemampuan untuk mendapatkan ereksi dan menjaga fungsi saluran kencing.
Proses pemulihan di rumah
Setelah mendapat penanganan di rumah sakit, kamu masih harus melakukan beberapa hal di rumah untuk mempercepat proses pemulihan, yaitu dengan:
- Kompres es atau air dingin menggunakan kain selama 10 menit pada penis untuk mengurangi pembengkakan
- Konsumsi obat untuk mengurangi nyeri
- Dokter terkadang merekomendasikan untuk membungkus penis agar terlindung dari risiko cedera lain dan mengurangi tekanan
- Tidak berhubungan seksual setidaknya selama satu bulan hingga struktur penis kembali ke kondisi semula
Nah, itulah ulasan tentang penis patah beserta penyebab dan gejalanya yang perlu kamu tahu. Yuk, selalu perhatikan posisi dan gaya saat bercinta untuk meminimalkan risiko terjadinya penis patah!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!