Share This Article
Cara mengatasi bau mulut saat puasa adalah topik yang selalu muncul tiap Ramadan datang. Ya, masalah ini selalu menimpa mereka yang berpuasa.
Meski kerap dianggap biasa, tapi bau mulut memengaruhi kepercayaan diri kita. Apalagi saat harus bertemu dengan orang lain. Kamu pasti pernah merasakannya juga kan?
Penyebab bau mulut saat puasa
Sebenarnya bau mulut yang muncul selama berpuasa ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mari simak penjelasan berikut ini.
1. Mulut kering
Dalam dunia medis mulut kering disebut dengan xerostomia. Kondisi di mana tidak ada cukup air liur di dalam mulut kita. Produksi air liur menurun drastis saat kita berpuasa.
Sebab kurangnya asupan cairan dan juga makanan. Nah, mulut kering ini adalah penyebab utama bau mulut yang dialami oleh orang puasa. Kenapa air liur begitu penting?
Dilansir dari Web MD, air liur berperan untuk menetralisir asam yang dihasilkan oleh plak, dan membersihkan sel mati yang ada di lidah, gusi, serta pipi bagian dalam.
Jika sel-sel mati ini tidak dibersihkan, maka akan terjadi penumpukan dan menyebabkan bau mulut. Air liur juga berperan membunuh bakteri yang ada di dalam mulut.
2. Kurang jaga kebersihan mulut
Kebiasaan yang buruk seperti jarang gosok gigi dan tidak menggunakan dental floss secara rutin, juga berperan besar pada munculnya bau mulut.
Saat kamu makan, makanan yang kamu kunyah di dalam mulut akan terselip di sela-sela gigi. Jika tidak dibersihkan dengan seksama, sisa makanan akan memunculkan plak di gigi.
Selain bisa mengiritasi gusi, plak dan sisa makanan ini juga bisa membuat bakteri makin betah tinggal di mulut kamu.
Tak hanya gigi dan gusi, kebersihan lidah juga harus diperhatikan. Sebab, lidah juga bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau mulut.
3. Makan makanan penyebab bau mulut
Apa yang kamu makan juga bisa jadi faktor pendukung munculnya bau mulut. Konsumsi makanan dengan bau yang tajam seperti bawang dan cabai bisa sebabkan bau mulut.
Penggunaan mouthwash hanya akan menghilangkan bau sementara. Bau mulut akibat makanan ini akan hilang setelah makanan tersebut selesai dicerna tubuh.
4. Merokok
Bagi kamu yang perokok, sebaiknya segera hindari produk-produk berbahan tembakau. Sebab ini juga bisa sebabkan bau mulut yang parah.
Selain bau mulut, merokok juga bisa sebabkan masalah lain. Mulai dari warna gigi yang menguning, gusi bermasalah, hingga kanker.
Cara mengatasi bau mulut saat puasa
Setelah mengetahui apa saja penyebabnya, langkah selanjutnya adalah menghindari faktor-faktor tersebut.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi bau mulut saat puasa di bulan ramadhan.
1. Gosok gigi dan rutin gunakan dental floss
Pastikan kamu membersihkan gigi dan mulut dengan seksama. Baik setelah berbuka dan akan tidur, dan utamanya setelah makan sahur.
Dilansir dari Egypt Today, menggosok gigi hanya membersihkan 60 persen kotoran dari permukaan gigi kamu. Oleh karenanya, gosok gigi saja tidak cukup.
Sempatkan untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss. Lakukan setidaknya sehari satu kali.
2. Rutin menggunakan mouthwash
Ya, mouthwash memang tidak bisa menghilangkan bau mulut dalam waktu yang lama. Namun, ia mampu membantu membunuh bakteri yang ada di dalam mulut.
Gunakan antiseptic mouthwash untuk berkumur setelah kamu gosok gigi. Bisa juga diulangi pada siang hari. Namun, jika ini bertentangan dengan keyakinan, kamu bisa konsultasi ke orang terpercaya.
3. Jangan lupa bersihkan lidah
Saat gosok gigi jangan lupa untuk gosok juga permukaan lidah kamu. Jika sikat gigi terasa tidak nyaman, kamu bisa gunakan scraper atau pembersih lidah khusus.
Scraper mampu membersihkan lidah dari sel-sel mati, bakteri, dan sisa makanan yang bisa sebabkan bau mulut.
4. Cukupi kebutuhan air minum
Penyebab utama bau mulut adalah mulut kering, maka dari itu pastikan kamu minum cukup air saat buka puasa dan sahur.
Cukup minum juga bisa hindarkan kamu dari dehidrasi dan masalah lain yang bisa muncul akibat kurang cairan.
5. Hindari makanan penyebab bau mulut
Ada baiknya selama Ramadan kamu mengurangi konsumsi makanan yang berbau tajam. Seperti bawang, pete, jengkol, dan lain-lain.
Selain makanan berbau, kamu juga harus hindari makanan yang mengandung banyak gula. Dilansir dari Egypt Today, makanan manis bisa meningkatkan jumlah bakteri di mulut.
Bagi kamu yang merokok juga sangat dianjurkan untuk berhenti melakukan tindakan yang tidak sehat ini.
Mengapa bau mulut sulit hilang?
Bagaimana jika terjadi bau mulut berkepanjangan? Bagaimana jika bau mulut tetap muncul meski sudah tak puasa? Ada baiknya segera hubungi dokter.
Karena bau mulut berkepanjangan juga bisa mengarah pada kondisi medis tertentu. Seperti pneumonia, infeksi sinus akut, diabetes, refluks asam kronis, hingga masalah pada hati dan ginjal.
Penanganan bau mulut dengan cara alami
Bau pada mulut juga dapat diatasi dengan beberapa bahan alami yang mudah ditemukan di rumah. Cara alami untuk mengatasi bau mulut yang bisa kamu lakukan, antara lain sebagai berikut:
1. Teh hijau
Teh hijau adalah obat rumahan yang efektif untuk bau mulut. Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau memiliki sifat disinfektan dan penghilang bau yang dapat menyegarkan nafas untuk sementara.
Tak hanya itu, teh hijau juga kaya antioksidan yang terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis. Antioksidan paling melimpah dalam teh hijau adalah Epigallocatechin-3-gallate atau EGCG.
Sebuah studi laboratorium tahun 2013 menyelidiki efek EGCG pada jaringan gusi manusia. Studi tersebut menunjukkan bahwa EGCG memicu sel di gusi untuk melepaskan zat kimia antimikroba.
Bahan kimia ini menargetkan Porphyromonas gingivalis di mana merupakan jenis bakteri yang berkontribusi terhadap penyakit gusi dan halitosis. Untuk menghilangkan bau mulut, seduh dua cangkir teh sebelum tidur dan dinginkan semalaman.
2. Minyak pohon teh
Pohon teh dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut. Bakteri tertentu di dalam mulut mengeluarkan bahan kimia yang disebut senyawa sulfur volatil atau VSCs. Bahan kimia ini dengan cepat berubah menjadi gas yang menyebabkan bau mulut.
Sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa minyak pohon teh mungkin efektif dalam mengurangi tingkat bakteri yang menghasilkan VSC. Untuk penelitian ini, para peneliti mengisolasi kultur bakteri P. gingivalis dan Porphyromonas endodontalis di laboratorium.
Kemudian, para peneliti mengolah kultur dengan minyak pohon teh atau klorheksidin. Klorheksidin ini adalah antimikroba standar yang umum digunakan dalam obat kumur.
Efek minyak pohon teh mirip dengan klorheksidin yakni mengurangi pertumbuhan strain bakteri serta produksi VCS.
Untuk membuat bilasan minyak pohon teh, encerkan setetes minyak pohon teh ke dalam beberapa tetes minyak sayur dan masukkan ke dalam secangkir air hangat. Lalu, kumur larutan di dalam mulut selama 30 detik dan lakukan secara rutin.
3. Minyak kayu manis
Sebuah studi laboratorium tahun 2017 menyelidiki efek minyak kayu manis pada bakteri S. moorei. Minyak kayu manis sendiri menunjukkan efek antibakteri yang kuat terhadap S. moorei. Selain itu, bahan alami ini juga dapat mengurangi kadar hidrogen sulfida VCS.
Para peneliti menemukan bahwa minyak kayu manis tidak menyebabkan kerusakan sel gusi pada manusia. Karena itu, disimpulkan jika menambahkan minyak kayu manis ke produk kebersihan mulut maka dapat membantu mengendalikan bau mulut atau halitosis.
Namun, penelitian lebih lanjut yang melibatkan partisipan manusia masih diperlukan untuk mendukung klaim ini. Orang tidak boleh meletakkan minyak esensial kayu manis di dekat kulit tanpa mengencerkannya dalam minyak pembawa terlebih dahulu.
Untuk menyegarkan napas setelah makan, kamu bisa mencoba teh pembersih langit-langit. Teh dapat dibuat dengan menambahkan beberapa bumbu yang didihkan selama beberapa menit.
Bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti biji adas, cengkeh, kapulaga, kayu manis, dan jahe parut.
4. Yoghurt probiotik
Probiotik merupakan bakteri hidup yang bermanfaat bagi kesehatan. Dengan mengonsumsi yoghurt probiotik, maka bisa membantu menurunkan kadar bakteri jahat di dalam mulut dan meningkatkan pernapasan.
Semua yoghurt mengandung probiotik karena bakteri ini diperlukan untuk mengubah susu menjadi yoghurt. Namun, yoghurt probiotik memiliki tingkat bakteri menguntungkan yang lebih tinggi.
Sebuah studi tahun 2017 membandingkan efek yoghurt probiotik dan permen karet xylitol pada jumlah bakteri Streptococcus mutans atau S mutans dalam air liur. S mutans sendiri secara signifikan berkontribusi pada kerusakan gigi dan halitosis.
5. Peterseli
Peterseli adalah obat tradisional yang populer untuk bau mulut. Aroma segar dan kandungan klorofilnya yang tinggi menunjukkan bahwa bahan alami ini dapat memiliki efek penghilang bau mulut.
Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa peterseli dapat secara efektif memerangi senyawa belerang busuk. Untuk penggunaannya, cukup kunyah daun peterseli segar setelah makan. Lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
6. Soda kue
Obat kumut dari soda kue diketahui juga dapat membantu mengatasi bau pada mulut. Sebuah studi telah menunjukkan bahwa soda kue yang dikenal sebagai natrium bikarbonat dapat secara efektif membunuh bakteri di dalam mulut.
Penelitian lain menunjukkan bahwa pasta gigi yang mengandung soda kue konsentrasi tinggi efektif mengurangi bau mulut. Untuk membuat obat kumur dari soda kue, kamu bisa tambahkan 2 sendok teh soda kue ke dalam 1 cangkir air hangat dan kumur setidaknya 30 detik.
7. Cuka sari apel
Selain soda kue, kamu juga bisa membuat obat kumur alami dari cuka sari apel. Cuka diketahui mengandung asam alami yang disebut dengan asam asetat. Bakteri tidak suka tumbuh di lingkungan yang asam sehingga obat kumur cuka dapat mengurangi pertumbuhannya.
Cara membuat obat kumur alami dari cuka sari apel mudah. Cukup tambahkan 2 sendok makan cuka sari ke dalam 1 cangkir air. Berkumurlah setidaknya selama 30 detik sebelum mengeluarkannya. Untuk mendapatkan hasil optimal, lakukanlah secara rutin.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!