Share This Article
Meskipun peluang untuk hamil saat sedang memasuki masa menyusui tergolong kecil, Moms tetap memerlukan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Akan tetapi, alat kontrasepsi tersebut harus aman karena apa yang Moms konsumsi akan memengaruhi kualitas ASI untuk bayi.
Secara natural, ovulasi tidak akan terjadi asalkan Moms memberikan ASI setiap 4 jam sekali pada waktu pagi dan siang hari serta 6 jam sekali pada waktu sore dan malam hari. Itu sebabnya terkadang Moms tidak akan hamil di masa pemberian ASI eksklusif ini.
Meskipun demikian, untuk tetap melakukan kontrol kehamilan yang aman, beberapa alat kontrasepsi ini bisa menjadi pilihan:
Mini-pill
Cara tradisional untuk mengontrol kehamilan adalah dengan pill yang mengandung campuran hormon estrogen dan progestin. Akan tetapi hal ini justru tidak baik jika Moms sedang menyusui, hal ini karena ada efek pengurangan kuantitas ASI dan durasi menyusui.
Untuk itu, kalau tetap ingin menggunakan alat kontrasepsi secara oral, Moms bisa memilih mini-pill. Karena obat ini hanya mengandung progestin yang dianggap aman untuk ibu yang sedang menyusui.
Seperti alat kontrasepsi yang mengandung progestin lainnya, Moms bisa mulai mengonsumsi mini-pill 6 hingga 8 minggu setelah melahirkan. Obat ini dipercaya efektif dalam menahan 87 persen hingga 99,7 persen kehamilan.
Moms mungkin akan mengalami penurunan ASI dalam menggunakan alat kontrasepsi hormonal ini. Untuk mengatasinya, berikanlah ASI lebih sering dan gunakan pompa untuk memberikan ASI dalam minggu-minggu pertama penggunaan mini-pill.
Menggunakan IUD
Intrauterine devices (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang memiliki keberhasilan lebih dari 99 persen dalam menahan kehamilan. Alat kontrasepsi ini merupakan alat jangka panjang yang dipasang di rahim dan bisa dicabut setelah pemakaiannya selesai.
Baik IUD hormonal ataupun non-hormonal, Moms hanya bisa menggunakannya dengan resep dokter. Untuk IUD hormonal, sama seperti mini-pill, mengandung progestin yang menebalkan lendir di serviks untuk mencegah sperma mencapai rahim.
Beberapa jenis IUD berdasarkan lama masa pemakaiannya adalah sebagai berikut:
- Mirena: menyediakan perlindungan hingga 5 tahun
- Skyla: menyediakan perlindungan hingga 3 tahun
- Liletta: menyediakan perlindungan hingga 3 tahun
- Kyleena: menyediakan perlindungan hingga 5 tahun
Sementara untuk IUD non-hormonal, hanya ada satu jenis, yaitu Paragard, yang dapat memberikan perlindungan hingga 10 tahun. Meskipun demikian, alat ini mungkin tidak cocok jika Moms umumnya mengalami menstruasi yang menyakitkan hingga kram.
Menggunakan pelindung
Pelindung yang dimaksud di sini adalah alat yang bisa menahan sperma supaya tidak dapat masuk ke rahim dan membuahi sel telur. Ada beberapa alat pelindung yang tersedia di apotek dan toko obat yang bisa Moms dapatkan.
Yang menguntungkan dari menggunakan alat pelindung adalah produksi ASI tidak akan terganggu oleh alat-alat ini. Beberapa di antaranya adalah:
Kondom
Alat kontrasepsi ini sudah terkenal akan kemampuannya untuk menahan sperma memasuki vagina. Ada beberapa jenis kondom, yaitu:
- Untuk perempuan dan laki-laki
- Kondom berbahan lateks dan bukan lateks
- Kondom berpelumas dan tidak berpelumas
- Spermisida
Saat digunakan dengan benar, kondom bisa menahan kehamilan hingga 98 persen. Itu berarti Moms harus memakainya sejak awal hingga selesai berhubungan seksual, atau sebelum kontak kelamin dilakukan.
Kontrasepsi spons, cervical cap atau diafragma
Beberapa alat pemblokir pembuahan terjadi di vagina adalah sebagai berikut:
- Kontrasepsi spons: merupakan potongan busa polyurethane yang dimasukan ke vagina. Spons ini akan menahan laju sperma untuk memasuki rahim, sayangnya, alat ini kurang efektif jika Moms sudah melahirkan sebelumnya
- Cervical cap: alat ini bisa ditempatkan di vagina hingga 6 jam sebelum hubungan seksual dilakukan. Untuk lebih menambah efektif, Moms bisa tambahkan penggunaan spermisida
- Diafragma: merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil yang terbuat dari silikon yang dimasukan ke vagina dan dapat bertahan hingga dua jam sebelum melakukan hubungan seksual
Implan
Alat kontrasepsi Nexplanon ini hampir mirip dengan IUD karena bisa bertahan lama dan dicabut setelah pemakaian. Keefektifannya dalam menahan kehamilan pun dapat mencapai 99 persen.
Implan ini berbentuk tongkat seukuran korek api dan biasanya ditempatkan di bawah kulit di bagian atas lengan. Ketika ditanam, dia bisa menahan kehamilan selama empat tahun.
Alat ini juga mengandung hormon progestin yang dapat menahan ovarium untuk melepaskan sel telur. Hormon ini juga dapat menebalkan lendir di serviks sehingga dapat mencegah sperma mencapai sel telur di rahim.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!