Share This Article
Sama halnya seperti laki-laki, perempuan juga memiliki kebutuhan untuk merasakan orgasme saat berhubungan seksual. Namun pada beberapa kasus, ada kalanya perempuan sulit mengalaminya karena disebabkan faktor-faktor tertentu.
Lalu apa penyebab perempuan susah orgasme saat berhubungan seksual? Simak jawaban lengkapnya lewat ulasan berikut ini.
Diliputi rasa cemas berlebihan
Rasa cemas yang melebihi batas wajar akan membuat pikiran kamu dipenuhi hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Ini sedikit banyak akan membuat kamu tegang dan tidak bisa menikmati hubungan seksual.
Beberapa pemikiran yang bisa menimbulkan rasa cemas adalah pekerjaan, ketakutan tidak bisa memuaskan pasangan, rasa tidak percaya diri dengan penampilan fisik, dan sejenisnya.
Terlalu berlarut-larut memikirkan hal semacam itu, bisa memecah konsentrasi saat berhubungan intim. Pada akhirnya kamu akan merasa frustasi dan sulit mencapai orgasme.
Beban pikiran yang menumpuk juga bisa membuat otot-otot menjadi terlalu tegang. Alih-alih bisa menikmati hubungan seksual dengan menyenangkan, yang terjadi malah justru sebaliknya. Tubuh merasa sakit saat melakukan penetrasi.
Baca juga: Begitu Lezat, Simak Berbagai Kandungan Gizi Susu Berikut Ini
Kurang pemanasan
Sebuah survei yang dilakukan oleh Universitas Valparaiso seperti dilansir dari Womansday, menyebutkan bahwa hampir seperempat perempuan yang diperiksa mengaku sulit mencapai orgasme.
Alasannya karena vagina mereka dirasa tidak cukup licin ketika melakukan hubungan seksual. Ini membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman, bahkan menyakitkan.
Menurut Michael Castleman, penulis Buku Great Sex, pelumas membuat alat kelamin perempuan maupun laki-laki menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan. Ini akan sangat membantu perempuan mencapai orgasme yang diinginkan.
Jika kamu tidak bisa mengalaminya secara alami, tak ada salahnya memakai bantuan alat pelumas khusus yang biasa dipakai untuk berhubungan intim.
Pola komunikasi yang buruk
Alasan lain yang bisa menjadi penyebab perempuan sulit mencapai orgasme adalah tidak menyampaikan keinginannya pada pasangan. Perlu diingat bahwa kamu dan pasangan tidak bisa membaca pikiran.
Jadi ada baiknya untuk menyampaikan apa yang kamu mau, apa yang kamu sukai, dan yang tidak kamu sukai, agar kalian bisa sama-sama orgasme. Hal ini juga akan membantu hubungan seksual menjadi lebih menyenangkan.
Pengaruh obat-obatan tertentu
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa jenis obat-obatan yang jika dikonsumsi secara rutin dapat menurunkan gairah seksual perempuan.
Misalnya obat-obatan penambah air susu ibu (ASI) yang mengandung hormon prolaktin. Selain itu obat penurun tekanan darah, diabetes, pil kontrasepsi, dan obat anti depresi, juga diketahui bisa membuat perempuan kesulitan mencapai orgasme.
Hal ini dikarenakan kandungan antihistamin di dalamnya mampu mengurangi kemampuan organ kewanitaan untuk melumasi dirinya sendiri.
Baca juga: Kaya Nutrisi, Simak 15 Manfaat Minyak Zaitun bagi Kesehatan Tubuh
Terlalu sering dalam posisi duduk
Duduk di belakang meja mungkin bisa membantu pekerjaan di kantor selesai. Namun hal ini ternyata tidak baik untuk kesehatan otot panggul. Ketika bagian tubuh yang satu ini mengalami gangguan, kamu akan semakin sulit mengalami orgasme.
Ini karena saat duduk, beban yang menumpu pada otot panggul semakin berat, dan membuatnya kaku.
Untuk mencegah hal ini terjadi, biasakan untuk sesekali beranjak dari kursi lalu melakukan gerakan-gerakan kecil yang bisa membuat panggul sedikit bersantai. Misalnya berjalan kaki, squat, peregangan, dan sejenisnya.
Hormon oksitosin terlalu rendah
Oksitosin adalah hormon kebahagiaan yang bisa memengaruhi suasana hati menjadi terasa lebih baik. Secara alami ia diproduksi perempuan, terutama saat menjalani masa-masa menyusui.
Keberadaan hormon yang satu ini juga berkaitan erat dengan kemampuan seorang perempuan mencapai orgasme. Ketika tubuh gagal menghasilkan oksitosin dalam jumlah yang cukup, ini bisa membuat perempuan semakin sulit mencapai orgasme ketika berhubungan seksual.
Untuk mengatasinya, kamu bisa bercumbu dan saling memberikan gesture kasih sayang dengan pasangan.
Misalnya saling menggenggam tangan, memandang satu sama lain, atau berciuman. Jenis kegiatan seperti itu terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin di dalam tubuh.
Konsultasi kesehatan bisa ditanyakan pada dokter ahli di Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!