Share This Article
Blue balls adalah suatu kondisi yang dapat memengaruhi alat kelamin pria. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada testis setelah ereksi tanpa orgasme. Biasanya disertai dengan rona kebiruan pada testis.
Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi ini, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 3 Gaya Seks Tantra yang Bisa Bikin Suasana Jadi Makin Intim, Mau Coba?
Mengenal blue balls
Blue balls atau yang secara medis disebut dengan epididymal hypertension (EH) dapat terjadi saat pria terangsang tanpa orgasme, yang mana hal ini menyebabkan penumpukan darah sementara di testis.
Blue balls tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Meskipun demikian, rasa tidak nyaman akan mereda setelah ereksi berlalu dan aliran darah menuju alat kelamin kembali normal.
Apa penyebab blue balls?
Ketika seorang pria terangsang, pembuluh darah di penis dan testis akan membesar untuk memungkinkan volume aliran darah yang lebih besar.
Seiring dengan waktu, darah tersebut dapat menyebabkan penis membesar dan kaku, yang mana dapat menyebabkan ereksi. Tak hanya itu, testis juga bertambah besar dan terasa lebih berat.
Biasanya, darah dilepaskan setelah orgasme atau sebagai akibat dari penurunan gairah. Akan tetapi, ada kemungkinan terlalu banyak darah yang tetap berada di area genital dalam jangka waktu yang lebih lama. Nah, hal inilah yang menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Hal tersebut juga dapat menyebabkan testis mulai membiru akibat dari kelebihan darah dan peningkatan tekanan darah. Seseorang mungkin saja akan lebih mengembangkan kondisi ini jika ia mudah terstimulasi.
Teknik masturbasi yang menunda orgasme juga dapat meningkatkan risiko terjadinya blue balls.
Gejala blue balls
Seseorang yang mengalami blue balls mungkin saja akan merasakan beberapa gejala, ini termasuk:
- Rasa nyeri atau ngilu
- Testis lebih berat
- Rasa tidak nyaman
- Testis berwarna kebiruan (akibat peningkatan volume darah)
Gejala ini dapat terjadi akibat penumpukan darah selama gairah seksual, yang mana dapat menyebabkan rasa sakit jika seorang pria tetap terangsang dalam waktu yang lama. Seorang pria dapat mengalami gejala blue balls karena orgasme yang tertunda atau gagal melakukan ejakulasi.
Meskipun blue balls dapat menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi kondisi ini biasanya tidak bertahan lama.
Bagaimana cara mengatasi blue balls?
Blue balls adalah sensasi sakit yang berlangsung sementara di testis yang akan berlalu ketika darah berlebih mengalir dari testis dan tekanan darah kembali menjadi normal. Biasanya ini tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kamu dapat mengobati blue balls dengan ejakulasi melalui masturbasi. Namun, jika tidak dapat melakukan masturbasi, kamu dapat melakukan teknik lain untuk meredakan tekanan darah dan mengakhiri gairah seksual.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan.
- Mandi dengan menggunakan air dingin untuk membatasi aliran darah ke alat kelamin
- Berbaring untuk meningkatkan aliran darah dari testis
- Berolahraga untuk mendorong aliran darah normal dalam tubuh
- Berpikir mengenai aktivitas yang tidak dapat membangkitkan gairah seksual
- Bekerja atau melakukan aktivitas lain yang membuatmu sibuk
- Alihkan perhatian dengan menggunakan musik
- Memberikan kompes hangat atau dingin pada testis untuk mengurangi rasa sakit
Kapan harus konsultasi dengan dokter?
Blue balls mengacu pada rasa sakit yang disebabkan oleh orgasme yang tertunda. Ini bukanlah masalah yang serius karena gejalanya dapat hilang setelah seorang pria berhenti terangsang.
Jika kamu mengalami nyeri dan rasa tidak nyaman pada testis hanya saat kamu terangsang, kemungkinan besar ini disebabkan oleh blue balls.
Akan tetapi, jika kamu merasakan rasa sakit saat tidak terangsang dan rasa sakit tersebut berkepanjangan, ini dapat menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Adapun beberapa masalah lain yang dapat menyebabkan testis terasa sakit yakni:
- Neuropati diabetik di daerah paha
- Epididymitis, yakni peradangan pada testis
- Infeksi yang biasanya disertai dengan peradangan
- Batu ginjal
- Penyakit gondok
- Orkitis
- Kanker testis
- Torsio testis (terpelintirnya organ pria)
Masalah medis tersebut harus sangat diperhatikan. Oleh karena itu, jika kamu mengalami rasa sakit yang lebih lama atau berlangsung parah pada testis, segeralah lakukan pengobatan dengan berkunjung pada dokter untuk mencegah timbulnya bahaya lain.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!