Share This Article
Kanker payudara tentu menjadi mimpi buruk bagi banyak wanita. Pasalnya penyakit ini termasuk sebagai penyebab utama kematian perempuan di dunia.
Namun kabar baiknya, risiko kanker payudara bisa diturunkan dengan menerapkan beberapa kebiasaan. Bagaimana caranya? Yuk simak ulasan berikut ini!
Baca Juga: Tak Hanya Kemoterapi, Ini Beragam Pengobatan Kanker Payudara Lainnya
Faktor risiko kanker payudara
Sebelum mengetahui cara menurunkan risiko kanker payudara, kamu perlu tahu faktor risiko dari penyakit ini. Kanker payudara sebenarnya disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. Termasuk faktor yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor risiko yang tidak bisa diubah
- Usia yang menua
- Mutasi genetik
- Gangguan sistem reproduksi
- Memiliki payudara yang padat
- Riwayat keluarga atau diri sendiri atas kanker payudara.
Faktor risiko yang bisa diubah
- Tidak aktif berolahraga
- Kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause
- Meminum obat hormon
- Konsumsi alkohol
- Merokok.
Dengan mengetahui berbagai faktor risiko, kamu akan semakin mudah untuk melakukan pencegahan atau deteksi dini atas kanker payudara.
Baca juga: Tak Hanya Kemoterapi, Ini Beragam Pengobatan Kanker Payudara Lainnya
Cara menurunkan risiko kanker payudara
1. Berolahraga setiap hari
Wanita yang aktif secara fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara sebesar 25 persen dibandingkan wanita yang tidak berolahraga. Cukup luangkan waktu 30 menit untuk berolahraga setiap hari.
Dengan olahraga teratur, kekebalan tubuh akan meningkat dan yang terpenting adalah berat badan juga terjaga. Kondisi ini tentunya mampu mendukung penurunan risiko kanker karena kadar estrogen dan insulin juga turun serta massa tulang meningkat.
2. Kurangi risiko kanker payudara dengan memiliki Diet sehat
Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu mencegah berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan berbagai bentuk kanker. Fokuslah mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian
Diet juga penting untuk menjaga berat badan karena ketika telah melewati masa menopause, wanita sebaiknya tidak mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan estrogen diproduksi secara berlebih sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.
3. Menyusui anak
Wanita yang menyusui anak secara statistik diketahui lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak. Alasan spesifiknya belum diketahui. Namun bisa jadi karena saat menyusui dan kadar estrogen tetap stabil.
4. Hindari alkohol
Wanita yang memiliki kebiasan minum minuman beralkohol setiap hari diketahui memiliki risiko 30 hingga 50 persen lebih tinggi daripada wanita yang tidak minum sama sekali.
Untuk itu, penting bagi wanita menghindari konsumsi alkohol karena membatasi jumlah alkohol tetap akan membuat risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
5. Jangan merokok untuk mengurangi risiko kanker payudara
Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker payudara. Risiko kanker payudara sangat tinggi terutama pada wanita muda yang belum mengalami menopause.
Bila kamu adalah wanita perokok, jangan ragu untuk meminta bantuan dokter agar bisa berhenti dari kecanduan rokok.
6. Periksa jaringan otot payudara
Payudara setiap wanita tentunya berbeda. Namun risiko kanker payudara lebih besar pada wanita yang memiliki payudara yang “padat”.
Dalam konteks ini, padat berarti memiliki sedikit lemak, dan lebih banyak kelenjar susu serta jaringan otot. Untuk mengetahui jenis payudara, biasanya dokter melakukan prosedur “Mammogram”.
7. Berhati-hatilah memilih kontrasepsi
Bentuk kontrasepsi hormonal seperti pil KB dan IUD telah dikaitkan dengan kemungkinan kanker payudara yang sedikit lebih tinggi. Meski di sisi lain, jenis kontrasepsi ini dapat melindungi tubuh dari tumor.
Supaya tidak keliru, sebelum menggunakan kontrasepsi ada baiknya kamu berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan membantu memilih jenis kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan tubuh.
8. Bila memungkinkan, hindari terapi hormon
Beberapa wanita menggunakan terapi penggantian hormon untuk meredakan gejala menopause atau mencegah patah tulang. Tetapi sayangnya risiko kanker payudara dapat meningkat.
Terutama bila kamu menggunakan jenis terapi kombinasi (estrogen dan progesteron) atau estrogen saja selama bertahun-tahun.
Namun bila kamu memutuskan untuk tetap melakukan terapi ini, usahakan kamu menggunakan dosis efektif yang rendah dan untuk waktu sesingkat mungkin.
9. Tidur dalam gelap
Meski masih menjadi perdebatan, beberapa penelitian mengatakan bahwa wanita yang terpapar banyak cahaya di malam hari berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Hal ini diduga akibat berkurangnya produksi hormon melatonin sehingga meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
Baca juga: Tak Hanya Kemoterapi, Ini Beragam Pengobatan Kanker Payudara Lainnya
10. Pastikan kebutuhan vitamin D cukup
Menurut penelitian, asupan vitamin D yang seimbang dapat menurunkan penyakit ini. Vitamin D bisa kamu dapatkan ketika tubuh terkena sinar matahari pagi. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D. Bila perlu, tambahkan suplemen vitamin D.
Yuk mulai terapkan 10 kebiasaan di atas sedini mungkin. Dengan begitu kamu dapat merawat kesehatan payudara sekaligus kesehatan organ lain di dalam tubuh.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!